4. Confused

1.6K 128 4
                                    


===

Memangnya siapa yang mau dengan Arsyana Rinjani? kulitnya belang, bruntusan, tubuhnya juga bukan body goals dan yang paling penting membosankan, bahkan memulai topik lebih dulu saja aku tidak bisa. Berbeda dengan Ferdo aku orangnya sadar diri.

Itulah kenapa aku juga tidak mau mencari seseorang untuk merasakan kisah cinta anak remaja lagipula semua anak laki laki di kelas saja sangat menyebalkan.

Jujur walau aku bukanlah orang yang baperan tapi aku langsung down saat seseorang menilai penampilan ku dengan buruk terutama oleh anak laki laki apalagi Arkala, salah satu penghuni kelas ini.

Aku orangnya terkadang tidak suka diremehkan jadi waktu itu aku mengejek Arkala karena dia tidak fokus mengerjakan tugas kelompok  dan malah main main dengan kelompok seberang.

Waktu itu aku menegurnya membuat teman temannya menertawakan Arkala seakan akan yang aku katakan adalah candaan, tapi dia langsung mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan tubuhku sambil tertawa lalu dibalas seperti itu juga oleh temannya, mereka tertawa.

Aku langsung terdiam kala itu tapi lagi lagi aku bersikap biasa biasa saja, Pathetic memang tapi sudah aku katakan aku tidak suka terlihat lemah.

Yang aku tau saat itu Arkala pasti merasa puas karena aku terdiam, mungkin dia sudah melupakan kejadian ini tapi semuanya masih membekas di ingatan ku.

Kadang aku serendah itu tapi gilanya laki laki satu ini sedang berjalan ke arahku diiringi suara murid murid yang mulai heboh disertai siulan siulan menyebalkan yang sialnya membuat jantungku berdetak cepat.

Namun semua disekitar ku seolah buram, pandangan dan tatapan ku hanya terfokus ke arah Kashel Grazio seolah olah hanya ada dia disini.

"Hey Kas lo jangan sembarangan sama Jani ya, gue tau lo orangnya gapernah serius." Lorenza maju kedepan ku sesaat sebelum Kashel berhadapan dengan ku. Lorenza dan Kashel memang saling kenal terkadang saat aku tidak ingin melayani Lorenza jalan jalan, Lorenza akan hang out bersama teman temannya dari kelas sebelah yang tentunya juga ada Kashel disana, pastinya karena itu Lorenza tau bagaimana sifat Kashel bukan?

Kashel tersenyum lebar, dia memberikan tanda Peace ke Lorenza "Santai, Nggak kok." Setelah itu dia melewati Lorenza dan mendekati ku yang masih kacau saat ini, mungkin penampilan ku tidak kacau tapi saat ini pikiranku lah yang kacau, kenapa semua hal terjadi dengan cepat?

"Hai Arsyana."

"CIEEEEEE"

"WAHHAHA GILA SIH"

"WOOOOOO SEMANGAT EEEL"

"DUH DUH APAKAH INII"

Akhirnya kehebohan kelas meledak juga, mereka berteriak dan bertepuk tangan menciptakan suara berisik, aku bahkan merasakan anak anak dari kelas lain berdatangan ke kelas sebelas IPS 2 karena penasaran dan ikut ikutan bersuara.

Aku reflek menyentuh daun telinga ku, bingung lalu tersenyum aneh karena gugup setengah mati "Hai juga" hanya itulah yang aku bisa jawab saat ini bukan?

Sebenarnya aku punya banyak pertanyaan untuk Kashel, tapi
tidak mungkin untukku bertanya sekarang.

Kashel tersenyum padaku, wah tampangnya sangat luar biasa sih dengan baju pramuka dan beberapa kancing diatas terbuka memperlihatkan kaos berwarna hitam serta kalung rantainya.

Kulitnya sawo matang, alisnya tebal dengan postur tubuh yang bagus, rambutnya yang sedikit berantakan dan matanya yang berwarna hitam pekat menatap ke arahku membuat diriku sekali lagi terpukul oleh keberadaan nya, kok bisa sih ada manusia setampan ini?

NOO!TICEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang