===
Arsyana Rinjani yang tidak menyukai waktu waktu berharga nya diganggu hari ini sudah mencapai ambang batasnya, ya aku selalu tau aku manusia yang seperti itu dan akhirnya bukan hanya aku yang tau tapi semua orang.
Aku selalu sibuk, sibuk dengan duniaku sendiri, aku tidak suka membagi bagi waktu ku dengan hal lain dan selama aku hidup orang orang disekitar ku selalu mengerti akan hal itu.
Tapi sekarang waktu seakan berjalan sepuluh kali lebih cepat sehingga membuat ku kewalahan seperti ini, waktu ku sudah direbut oleh sesuatu yang ada diluar kendali ku.
"Lo mau pergi dengan keadaan kaya gitu? bisa bisa lo kerasukan angin, bukan masuk angin lagi."
"Haha lucu." balasku pada ucapan datar Berlinda karena apa yang dia ucapkan tidak selaras dengan nada bicaranya.
Berlinda berdecak mendengar respon ku "Sudahlah ayo ikutin gue dulu setidaknya, ganti baju lo itu." Akhirnya Berlinda menarik pergelangan tanganku memaksa ku mengikuti langkahnya, lucu disaat orang orang memandangi kami dengan pandangan aneh padahal sudah tau apa yang terjadi.
Sebagian dari mereka yang tertinggal memandang ku dengan penasaran dan sebagian lagi tentu saja sedang membicarakan berita menghebohkan ini.
Tapi Berlinda tetap melangkah, aku tau aku lagi lagi dilindungi oleh orang lain, jika Berlinda tidak seperti ini aku pasti sudah mendapatkan cemooh secara terang terangan dari para murid.
Disaat kami sampai di ruang ganti suasana hatiku semakin menurun disaat melihat Ev sedang bersandar di salah satu locker dengan melipat kedua tangannya.
"Wow wow kayanya beneran nih apa yang orang orang bilang, kasian banget sih pagi pagi sudah mandi dua kali." aku hanya diam disaat dia berbicara, ada yang lebih mengisi pikiranku dari pada dia saat ini, dia berdiri sambil tersenyum, aku tau sensasi ini rasanya sama persis saat sedang bersama Arkala, sensasi kalah telak itu masih tidak ku lupakan.
"Kenapa lo diam? kemarin gue liat sih lo kaya berani banget, oh atau jangan jangan lo emang belum mandi makanya di mandiin sama Arkala?"
Berlinda yang sedari tadi sibuk mencari sesuatu di locker berdecak "Berisik Ev, jangan ganggu dia nanti lo kena imbasnya, liat aja Kael belain dia mati matian."
Aku mendengar Ev terkekeh, ah aku hampir lupa Berlinda dan Ev kan berteman sial sekali aku hari ini.
"Kayaknya dia ini hobinya nyusahin orang lain, kenapa sih sama El? dia mau aja harus berurusan dengan guru cuma gara gara belain cewek ini, ga imbang."
Tak! Suara locker yang ditutup kencang terdengar, itu berasal dari Berlinda, aku melihat dia menatap Ev datar "Gue sudah bilang lo berisik."
===
Berbeda dengan Jani yang langsung bisa menerima keadaan dan membiarkan keadaan itu berlalu begitu saja, Kashel adalah seseorang yang pendendam.
Saat ini dia diam diam mengepalkan tangannya menatap lurus kedepan, terlihat seperti sedang mendengarkan baik baik apa yang dikatakan guru dihadapannya padahal sedang memendam emosi.
"Kamu itu Kashel, jika ada kemampuan jangan gunakan kemampuan itu untuk kekerasan!"
Kashel menghiraukan semua perkataan guru itu, sebenarnya Kashel belum puas, setidaknya Arkala harus masuk rumah sakit dulu baru dia akan merasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOO!TICED
Ficção AdolescenteArsyana Rinjani adalah murid biasa di sekolahnya, dia tidak mengikuti organisasi sekolah, tidak mengikuti eskul manapun dan tidak pernah tampil untuk kegiatan apapun. Dia juga tidak pernah membuat masalah dan tidak pernah nakal di sekolahnya. Alih a...