Jay dan Jungwon sudah menjalin persahabatan yang cukup lama, mereka berdua begitu dekat dan akrab. Hingga suatu malam hal yang tak terduga terjadi di antara Jay dan Jungwon.
Hal itu membawa Jay ke dalam sebuah dilema yang begitu membelenggu hatinya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungwon POV
Aku ingin menjadi Chaewon.. Aku ingin berada di posisi Chaewon.. Bisa memeluk Jay, mencium Jay dan bahkan mencintai Jay dengan setulus hati.
Tapi sekali lagi, aku dan Chaewon adalah dua orang yang berbeda. Kami berdua tidaklah sama dalam berbagai hal. Chaewon wanita, dia memiliki wajah cantik dan kepintaran di atas rata - rata.
Sedangkan aku..
Aku hanyalah seorang pemuda biasa, yang hanya bekerja sebagai pelayan restoran dan tidak memiliki harta berharga selain rumah peninggalan kedua orang tuaku.
Bagai langit dan bumi..
Aku dan Chaewon tidak pantas untuk disandingkan.
Jadi sangat wajar jika Jay hanya terpesona dengan kecantikan Chaewon dan wajar saja jika Jay memilih Chaewon sebagai belahan jiwanya.
Chaewon dan Jay adalah sepasang kekasih yang begitu serasi. Mereka berdua memiliki segalanya dan segala hal yang mereka punya membuat mereka berdua terlihat sangat sempurna sebagai sepasang kekasih.
Meskipun suatu saat nanti aku mempunyai segalanya. Semua itu tidak akan mengubah fakta yang ada. Pria Gay sepertiku tidak akan pernah dicintai oleh Jay. Bahkan Jay yang mengatakan sendiri kalau ia tidak ingin jika ada pria Gay yang mencintainya. Dan hal itu semakin menghancurkan harapanku.
Aku sangat sadar kalau kenyataan pahit akan selalu menamparku. Menamparku dari mimpi dan khayalanku yang tidak berujung.
Di ujung sana, aku dapat melihat Chaewon dan Jay berlari bersama - sama sambil bergandengan tangan menuju ke Breakwater Jumunjin.
Ada apa ini?
Kenapa perasaanku menjadi tidak enak?
Dari posisiku saat ini, aku juga dapat melihat Jay dan Chaewon berdiri saling berhadapan di Breakwater. Mereka berdua tampak sangat bahagia, saling menatap satu sama lain dan saling membalas senyuman.
Tapi tunggu dulu.. Ada sesuatu yang aneh di sini..
Aku melangkah cepat menghampiri Jay dan Chaewon. Sedikit lagi aku hampir sampai, namun...
Langkahku harus kuhentikan saat melihat Jay setengah berlutut di hadapan Chaewon dan Jay mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.
Aku masih dapat melihatnya dengan jelas. Jay menunjukan sebuah karet berbentuk cincin ke hadapan Chaewon. Karet cincin yang begitu unik dengan hiasan bunga matahari ditengahnya.
Jantungku semakin berdegup kencang ketika Jay memegang tangan Chaewon dan memasukan karet cincin itu ke jari manis Chaewon.
Seketika tubuhku menjadi kaku, nafasku terasa semakin sesak saat Jay mengucapkan satu kalimat yang terdengar seperti sebuah mimpi buruk bagiku.
