Jay dan Jungwon sudah menjalin persahabatan yang cukup lama, mereka berdua begitu dekat dan akrab. Hingga suatu malam hal yang tak terduga terjadi di antara Jay dan Jungwon.
Hal itu membawa Jay ke dalam sebuah dilema yang begitu membelenggu hatinya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungwon POV
Aku berdiri di balik jendela kamarku. Manatapmu di ujung sana yang tersenyum cerah ke arah kekasihmu. Kamu membelai rambutnya, kamu mencium keningnya dan kamu memeluknya.
Aku iri pada kekasihmu, sangat iri. Tetapi aku sadar, siapa diriku dan seperti apa posisiku di matamu.
Malam ini cukup gelap, cahaya yang menerangi jalanan terpantul ke wajahmu. Memberikan kelegaan di dalam hati karena aku bisa melihat wajahmu dengan jelas, meskipun hanya dari kejauhan.
Jay..
Selamat, karena sebentar lagi kamu akan menikah..
Selamat, impianmu untuk menjadikan Chaewon sebagai istrimu akan segera terwujud..
Selamat, kebahagian akhirnya benar - benar datang padamu..
Doa - doaku akan selalu menyertaimu..
Sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu dengan sederhana, meskipun tak selalu bisa sempurna.
Tetapi sekarang ini, perasaanku terasa jauh lebih sempurna. Karena akhirnya aku melihatmu bahagia dengan seseorang. Seseorang yang mampu mengisi kekurangan dan kelebihanmu.
Jay, apa kamu tahu??
Seberapapun usahaku untuk tidak bersedih lagi, tetaplah air mataku jatuh karena aku tak mampu tuk menahannya. Meski begitu, aku telah ikhlas atas kehilangan kamu.
Dan aku sadar, hanya waktulah yang bisa menyembuhkan hatiku dari rasa terluka dan hancur.
" Jay.. kamu harus bahagia.. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam datang semakin larut, waktu sudah menunjukan pukul 11 malam dan Jungwon baru saja pulang setelah disibukan dengan pekerjaannya sebagai pelayan restoran.
Jungwon memutuskan untuk pergi mandi karena seluruh badannya sudah terasa sangat lengket. Bekerja di dalam restoran benar - benar menguras seluruh tenaganya. Tubuh serta otot - ototnya menjadi terasa lemas dan pegal.
