Soobin's POVTerbangun dari tidurku, tanganku langsung menggapai ponsel dari atas nakas. Benda persegi itu sama sekali tidak berbunyi, hanya saja aku melihat apakah seseorang menghubungiku atau tidak. Aku cukup terkejut saat melihat Yoongi sama sekali tidak menghubungiku sejak semalam. Kupikir dengan semua kejujuranku ia akan mengerti. Tapi yang ada justru ia berspekulasi hal buruk tentangku. Sialan! Egois sekali.
Justru nama Haerin yang muncul mulai dari telepon hingga pesan menumpuk bahkan sejak aku meninggalkan ibu dan bibi Kim di butik kemarin pagi. Ah iya aku sampai lupa kalau aku berhutang cerita kepadanya. Padahal sebelum meninggalkannya di kelas kemarin, aku berjanji untuk memberikan kabar atas apa yang sedang terjadi. Nanti saat di kampus aku akan menceritakan semuanya.
Sekarang masih pukul lima pagi, dan kelasku masih akan dimulai pukul sepuluh. Aku memilih untuk bangun dan mandi saja. Mungkin nanti aku akan mampi ke café dekat sini, membeli Caramel Machiato dan English Muffin Sandwhich Breakfast untuk sarapan. Meninggalkan rumah lebih awal setidaknya bisa membantuku menghindari ayah dan ibu. Semalam saat aku masuk rumah, aku hanya berpapasan saja dengan Ibu Jang di ruang tamu. Sudah pukul dua belas malam saat itu tapi ia masih menggunakan baju dinasnya. Ia mengatakan kepadaku kalau ayah dan ibu sudah beristirahat dan ia menungguku untuk memastikan aku selamat. Cih, aku yakin sebenarnya ia memastikan kalau aku tidak kabur.
Setelah mandi, aku mulai mempersiapkan beberapa keperluan yang akan ku bawa ke kampus. Aku tidak perlu mengkhawatirkan mobilku karna semalam aku melihatnya berada di pekarangan rumah kami. Pak Ahn, supir ibuku, pasti mengambilnya dengan kunci cadangan kemarin.
Semua yang kubutuhkan sudah masuk kedalam tas. Lalu setelah menyapu ruangan untuk memastikan tidak satupun yang tertinggal, mataku menangkap kain berwarna biru muda yang terjatuh di samping kasur. Aku mengambilnya dan memori tentang semalam terulang kembali. Betul juga, semalam aku sempat menabrak orang secara tidak sengaja di jalan. Untungnya ia cukup baik hati dan memberikan saputangan ini kepadaku. Semalam aku berakhir tidak menggunakannya karena takut menodainya. Dari bahannya aku yakin kalau saputangan ini mahal.
Aku keluar dari rumah menuju pekarangan di mana mobilku yang sudah tersedia dan dibersihkan. Pak Ahn berpapasan denganku dan sempat menyapa dengan ramah. Satu-satunya pekerja di rumah yang ku suka mungkin hanya pak Ahn. Ia sepuluh kali...tidak, seribu kali lebih baik dibandingkan dengan ibu Jang.
"Selamat pagi nona Soobin." Sapanya dengan senyum ramah yang hanya membuat keriput di wajahnya semakin terlihat.
"Pagi pak Ahn." Balasku sambil memasukkan tas ke kursi penumpang.
"Saya pikir hari ini jadwal perkuliahan Anda baru dimulai pukul sepuluh pagi. Ataukah saya salah?"
Aku hampir saja lupa. Semua pekerja di rumah harus dan wajib hukumnya untuk menghafalkan jadwal kami. Sebenarnya pak Ahn tidak sewajib itu sih untuk mengetahui jadwal perkuliahanku karena aku bisa menyetir. Namun itu tetap menjadi kewajibannya untuk tahu. Hanya untuk berjaga jika terjadi sesuatu.
"Aku mau mampir dulu ke suatu tempat."
Pak Ahn tersenyum maklum kepadaku. Ku rasa ia sudah mendengar kabar kalau aku akan dijodohkan dan respon yang ia bisa berikan kepadaku hanyalah sebuah senyuman. Aku paham, memberikan petuah kepada ku bukanlah langkah yang tepat untuknya. Karena bagaimanapun, semuda apapun aku, aku adalah atasannya.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan nona Soobin. Semoga hari Anda menyenangkan."
Aku menjawab dengan anggukan sebelum membawa mobilku keluar dari halaman rumah. Menyetir semakin jauh dari rumah perasaan berat kembali lagi muncul. Ku kira dengan menghabiskan waktu menangis semalaman akan membantu membuat perasaan itu hilang. Tapi tidak, rasanya tetap saja muncul dan itu cukup membuatku sesak. Belum lagi sikap Yoongi yang egois membuat semuanya hanya semakin buruk. Apakah tidak ada kata-kata indah yang bisa ia katakan kepadaku dibandingkan menuduhku yang tidak-tidak? Ditambah ia sama sekali tidak menghubungiku! Pacarnya! Yang semalam pulang sendirian dalam kondisi hancur!
KAMU SEDANG MEMBACA
White Mustang
Fanfiction⚠️UPDATE SETIAP RABU DAN JUMAT JAM 10 PAGI⚠️ "Dijodohkan dengan bos Mafia?! WHAT THE FVCK?" Itu adalah pemikiran Hwang Soobin saat mendapati kabar ini dari ayah dan ibunya. Kisah percintaan sembunyi-sembunyi bersama dengan Min Yoongi terancam kandas...