VIII

19 5 2
                                    

Soobin's POV

Mandi memang benar-benar menyenangkan! Baru kali ini aku sangat menikmati mandi pagiku. Apakah karena untuk pertama kali aku bisa terbebas dari rumah? Atau karena aku berada dalam status yang baru? Entahlah, pokoknya aku sangat senang!

Aku sedang mencoba menggunakan skin care rutin yang ku bawa. Tidak sih, aku meminta Haerin mengirimkannya kepadaku supaya walaupun hatiku berantakan, wajahku masih terlihat baik-baik saja. Namun saat aku baru saja mengeringkan rambut, Jonghyun, pengawal seram yang ku rasa tidak memiliki barometer rasa lelah itu masuk kedalam kamar dengan tiba-tiba. Aku bahkan tidak mendengarnya datang! Apakah ia sebenarnya adalah ninja?

"Nyonya Hwang, Anda harus pergi." Ucapnya dengan satu tangan di telinga seolah sedang mendengarkan sesuatu. Aku masih duduk dengan posisi bingung karena tidak paham mengapa ia bisa tiba-tiba memintaku pergi. "Dimengerti, aku akan membawa nyonya kesana."

Nyonya? Apakah yang dimaksud adalah aku?

Sebenarnya aku tidak paham dengan apa yang baru saja ia katakan. Tapi aku mendapati diriku berdiri dan berjalan keluar dari dalam kamar. Untungnya aku sudah mengganti bajuku dengan dress se-lutut berwarna merah bata yang Haerin kirimkan dari lemariku.

"We're moving. Siapkan mobilnya."

Aku mendengar Jonghyun berbicara kembali. Saat melewatinya tadi aku melihat sesuatu di telinganya yang ku rasa adalah earpiece. Kalau tadi ku bilang ia terlihat seram, sekarang justru beberapa kali lipat lebih seram dari sebelumnya. Matanya tajam, tatapannya menunjukkan amarah. Bahkan secara tidak langsung aku bisa melihatnya melampiaskan amarah pada tombol lift saat kami menuju ke basement. Ia sama sekali tidak memberiku informasi lebih lanjut kemana kita akan pergi dan apa yang sedang terjadi. Sesungguhnya hal ini membunuhku, tapi aku terlalu takut jika banyak bertanya ia akan menembakku di tempat. Tapi rasanya tidak mungkin mengingat aku adalah istri bos mereka.

Huh...istri? Apakah aku baru saja memvalidasi statusku yang baru? Sialan.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanyaku akhirnya saat kami keluar dari lift. Jonghyun berjalan tepat di depanku dan kami menuju mobil sedan berwarna hitam yang sudah menunggu. Beberapa orang berada di luarnya dengan pakaian yang sama seperti Jonghyun. Baru kali ini aku melihat mafia dari dekat. Ku pikir mereka adalah orang-orang yang berpakaian serampangan dengan tato di wajah mereka. Tapi ternyata tidak selalu seperti itu. Anggota Taehyung rata-rata terlihat...bersih? Kurasa itu adalah kata yang cocok untuk mendeskripsikan mereka dengan singkat.

Jonghyun tidak menjawabku, tapi ia menginstruksikanku untuk masuk kedalam mobil dan ia mengikuti dengan duduk di kursi depan. Laki-laki yang kurasa usianya jauh di atas Jonghyun duduk di balik kursi kemudi sedangkan pengawalku itu berada di sampingnya. Hal selanjutnya yang ku tahu adalah kami meninggalkan gedung hotel dan menjauh dari perkotaan Seoul. Aku memutuskan untuk berhenti bertanya mengingat Jonghyun sama sekali tidak ada interes untuk menjawabnya. Begitu pula dengan laki-laki di sampingnya itu.

Sebenarnya aku agak takut juga kalau-kalau mereka mau melakukan hal buruk kepadaku. Tapi nampaknya mereka tidak akan melakukan sesuatu yang hanya akan melukaiku. Terlebih saat mobil masuk pada area lobi rumah sakit. Jonghyun seakan meloncat keluar mobil ketikan kendaraan kami berhenti dan membuka pintu untukku. Ia berjalan tepat di depanku, membuka jalan dan mengarahkan kemana kami akan pergi. Baru ku sadari sudah ada dua orang lainnya di belakang kami, masih menjadi salah satu anggota Taehyung. Setelah menaiki lift dan naik ke lantai tujuh, kami langsung disambut oleh beberapa anggota lainnya dengan pakaian yang sama. Setelan jas berwarna hitam, dan kemeja putih. Mungkin yang membedakan antara satu dan lainnya adalah tato yang muncul dari balik kemeja yang sengaja dibuka kancingnya.

White MustangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang