Soobin's POV
Suasana pagiku terasa begitu terang. Ku rasa dari tirai yang semalam tidak ku tutup dengan sempurna. Omong-omong soal semalam, apa saja yang sudah terjadi ya? Aku ingat beberapa hal. Seperti mengobrol soal pekerjaan baru Haerin dan kisah cintanya bersama Jungkook, lalu menari di bawah lagu-lagu favorit kami, dan bolak-balik menengak mimosa. Aku mengerang saat mencoba untuk membuka mata, karena rasanya berat sekali. Belum lagi kepalaku yang rasanya seperti habis dipukul ribuan palu.
Aku merasakan sesuatu—tidak, seseorang membelai kepalaku perlahan. Rasanya nyaman sekali. Karena walaupun tidak seketika itu menyembuhkan sakit kepalaku, sentuhannya cukup membuatku merasa aman. Aku mencoba mengambil nafas panjang dan satu-satunya aroma yang kucium adalah aroma maskulin dari parfum laki-laki. Tidak, ini terlalu spesifik sebenarnya, karena aku tahu siapa pemilik parfum ini.
Mataku langsung terbuka lebar dan berhadapan langsung dengan dada bidang Kim Taehyung. Bagaimana aku bisa tahu? Dari bekas luka tembak yang ada pada bahu kanannya. Satu respon yang bisa kuucapkan di kepalaku saat ini hanyalah,
OH.MY.FVKIN.GOD!
Kalau Hercules saat ini masih hidup, ia pasti akan iri dengan tubuh Taehyung. Ya tuhan coba lihat itu. Dada bidang, perut kotak-kotak, dan...tunggu. Apakah semalam kami melakukannya? Aku mencoba memberanikan diri untuk mengintip di bawah selimut lalu nafas lega tetiba keluar dari hidungku. Ia masih menggunakan celananya. Tapi aku? Aku masih menggunakan balutan bikini! Gila! Sebenarnya ini sama saja dengan telanjang!
Aku mendongak dan mendapati Taehyung masih terlelap. Tangannya seolah bergerak otomatis masih membelai puncak kepalaku dan ku harap ia tidak berhenti. Oke, aku harus mengingat apa yang terjadi semalam dengan lebih jelas. Tapi sayangnya ingatanku hanya berhenti pada obrolanku bersama Haerin saja. Setelah itu? Nihil! Sial!
Sekali lagi aku mencoba melirik ruangan yang ku tempati saat ini. Aku masih berada di dalam bungalow yang Seokjin oppa siapkan kemarin. Tapi kenapa ada Taehyung di sini? Apa yang terjadi semalam?
Oke, baiklah. Jika aku tidak bisa mengingatnya sekarang, setidaknya aku bisa kabur sejenak ke kamar mandi untuk mandi dan menggunakan pakaian yang LEBIH tertutup. Tapi sungguh, rasanya sulit sekali keluar dari pelukan Taehyung. Laki-laki itu sempat mengerang dan malah memelukku lebih erat.
"Mau kemana sih?" tanyanya dengan suara paginya. Parau, dalam, seksi. Wow aku pasti sudah gila.
"Ma-mandi, aku mau mandi," kataku terbata.
"Nanti saja."
Ucapannya terdengar seperti peraturan karena aku langsung mengiyakannya dan mencoba untuk menggubris rasa panas di pipiku. Aku pasti sudah terlihat seperti kepiting rebus! Apalagi ditambah dengan tangan Taehyung yang awalnya merangkulku erat, kini sudah beralih untuk membelai perutku perlahan.
"Oppa," panggilku, dadaku rasanya sudah mau copot saking kencangnya berdetak.
"Hm?"
Aku diam saja, karena suaranya terlalu dalam dan mebuatku bergidik. Ya tuhan, kenapa suaranya bisa begitu seksi?
"Kepalamu pusing?" tanya Taehyung kemudian saat mendengar aku tidak mengatakan apapun. Walaupun suaranya parau tapi ada esensi kelembutan di situ. Aku hanya mengangguk. Dan tiba-tiba saja ia melepaskan rangkulannya, tapi sebelum beranjak dari kasur ia mengecup keningku.
Aku hanya diam saja, bingung kenapa ia tiba-tiba keluar. Apakah karena aku terlalu pasif? Atau jangan-jangan...aku langsung meniup bau mulutku sendiri. Ugh...aroma alkohol! Mungkin itu alasannya ia tiba-tiba keluar dari kamar. Sebelum aku bisa keluar dan lari ke kamar mandi, Taehyung sudah kembali dengan segelas air dan botol obat di tangannya lalu memberikannya kepadaku. Tanpa bertanya aku langsung meminumnya. Ia mengambil gelas, dan meminum sisa airnya dari gelas itu sebelum meletakkannya ke atas nakas.

KAMU SEDANG MEMBACA
White Mustang
Fiksyen Peminat⚠️UPDATE SETIAP RABU DAN JUMAT JAM 10 PAGI⚠️ "Dijodohkan dengan bos Mafia?! WHAT THE FVCK?" Itu adalah pemikiran Hwang Soobin saat mendapati kabar ini dari ayah dan ibunya. Kisah percintaan sembunyi-sembunyi bersama dengan Min Yoongi terancam kandas...