Chapter II
---
Kanopi ranjang adalah hal yang pertama kali Lazschra lihat. Matanya melihat sekeliling untuk memastikan tempatnya berada. Ini adalah kamar miliknya.Lazschra bangkit dari tidurnya., kemudian ia berusaha untuk duduk. Ia lalu menyandarkan tubuhnya pada kepala kasur. Wanita tersebut melamun setelahnya. Tak berapa lama, ditengah tengah kegiatan melamunnya, terdengar suara ketukan pada pintu yang tertutup. Lazschra tersadar dari lamunannya. Ia pun bertanya dari dalam pada pelaku tersebut.
"Siapa?" Tanyanya pada orang yang mengetuk pintu.
Jawaban lalu diucapkan dari sisi pintu satunya.
"Ini saya Roa, Yang Mulia." Ucapnya.
"Masuklah, Roa." Lazschra mengizinkan Roa untuk masuk.
Saat pintu terbuka, terlihat Roa membawa nampan di tangannya. Ia masuk ke ruangan dan menutup pintu kembali. Roa berjalan menuju Lazschra berada.
"Apakah ada yang terasa tidak nyaman, Yang Mulia?" Tanyanya pada Lazschra.
Mendengar hal itu, Lazschra menggelengkan kepalanya dan lalu ia pun berkata.
"Tidak, tidak ada." Ucapnya.
Roa menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya pada Lazschra. Lazschra pun menerimanya kemudian meneguk air itu sampai habis. Setelah itu ia memberikan gelasnya kembali pada Roa.
"Apa yang terjadi, Roa?" Tanyanya saat sudah kembali menyandar pada kepala kasur.
"Anda pingsan setelah muntah saat makan malam dan tak sadarkan diri selama beberapa jam." jawabnya sembari membereskan gelas.
"Aku, pingsan?" Tanyanya lagi pada Roa.
"Benar, Yang Mulia, anda pingsan." Jawab Roa lagi berhadapan dengan Lazschra.
Lazschra menatap Roa yang berdiri dihadapannya dengan nampan di tangannya.
"Karena hal tiba-tiba itu kami mencurigai makanan yang anda makan, tetapi tak di temukan apa pun pada makanan tersebut." Ucap Roa menjelaskan pada Lazschra.
"Anda tampak begitu pucat saat itu, karenanya saya pun memeriksa anda, dan..." Roa menggantungkan ucapannya.
"Dan apa? Jangan berhenti, Roa." Lazschra penasaran dan mendesak pelayan tua itu.
Roa terdiam masih tak berbicara selama beberapa saat.
"Apakah sebelumnya anda sudah merasa kurang sehat, Yang Mulia?" Tanya Roa tiba-tiba.
"Aku?" tanya Lazschra.
"Tentu saja, kita hanya sedang berdua saat ini, Yang Mulia." Ucap Roa dengan mata yang disipitkan.
"Ah benar, maaf Roa, haha." Ucap Lazschra dengan tawa canggungnya.
Lazschra kembali menetralkan ekspresinya dan menunduk.
"Sebenarnya, Aku sudah merasa kurang sehat sejak hari di mana Grand Duke berangkat berperang, kupikir itu hanya karena diriku yang sedang kedinginan karena berada di luar ruangan, karena itu aku tak memberitahumu." Ucap Lazschra panjang pada Roa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Duke & Grand Duchess [HIATUS]
Любовные романы--- Perang antara Kekaisaran Allagi dan Kekaisaran Lykos terus berlanjut dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Guna menghentikan perang yang tak berujung, Kaisarina Lykos saat itu Letricia Dil Lykos dan Kaisar Allagi, yaitu Maximillian De Law...