Perayaan Istana

51 12 0
                                    

Chapter VIII

---
Para pelayan sudah mondar mandir sejak subuh tadi menata ruang pesta. Berbagai hiasan di pasang di hampir seluruh ruangan. Ruang pesta tampak begitu megah dan mewah bersinar. Menunjukkan betapa pentingnya perayaan tersebut. Setiap orang yang datang pastinya akan begitu kagum akan makmurnya Kekaisaran Lykos.

Sudah tiba saatnya bagi sang kaisarina yaitu Leandrina Letricia Dil Lykos untuk memperkenalkan putri sekaligus penerus tahta Kekaisaran Lykos pada dunia luar. Malam ini Lazvana akan diperkenalkan sebagai putri mahkota yang akan menjadi kaisarina selanjutnya.
---
Hampir semua tamu yang diundang telah datang. Mulai dari para bangsawan kekaisaran hingga perwakilan dari negara lain, termasuk Leandra dan Lazschra. Mereka sudah berada di ruangan sejak tadi untuk menyambut para tamu negara lain yang merupakan perwakilan penting dari negaranya masing-masing.

Pintu megah yang tinggi tersebut dibuka. Dari balik pintu terlihat Leandrina yang tengah menggendong Lazvana dan didampingi seorang pria dewasa bersamanya. Mereka masuk bersama dan seketika semua orang yang berada di ruangan membungkukkan badan dan beberapa dari mereka hanya menundukkan kepalanya. Setelahnya mereka kembali menegakkan tubuh mereka.

Rina sampai di pada Tahta Cahaya bersama anak serta suaminya. Di sana sudah berdiri Letricia bersama seorang pendeta. Pendeta tersebut mengucapkan kalimat penuh berkat pada sang bayi. Melukis gambar matahari dengan air di dahi putri. Lalu Letricia mencium kening cucu pertamanya dengan penuh cinta kasih. Setelah itu putru dikembalikan pada gendongan sang ibu. Rina menghadap para tamu dan mengangkat bayinya ke atas namun rendah.

"Malam ini, aku yang merupakan Kaisarina Kekaisaran Lykos akan mengumumkan kelahiran penerusku," Ujar Rina dengan Lantang di atas podium tahta.

"Seorang Putri yang terlahir dari berbagai berkat yang ada diseluruh alam semesta yang luas ini juga perlindungan terkuat yang ada," Rina meneruskan ucapannya.

"Dengan ini aku nobatkan ia sebagai Putri Mahkota Kekaisaran Lykos yang termahsyur, kuberi ia nama Lazvana Claudious Dil Lykos." Ucap Rina disertai nama dan mereka yang menyaksikan pun bersorak ramai dengan gembira.
---
Setelah penobatan tersebut, para hadirin dipersilahkan menikmati jamuan yang disiapkan. Ada juga berbagai kesenian yang ditampilkan. Malam itu ruangan begitu ramai diisi mereka yang menghadiri perayaan tersebut.

Disisi lain, Rina pamit undur diri bersama Lazvana dan Letricia. Sang suami yaitu Iaros Der Lykos tetap berada di tempat untuk menanggapi para tamu yang hadir dibantu Leandra dan yang lainnya. Ayahnya dan juga kakak pertamanya.

Disaat Leandra tengah sibuk dengan para tamu, Lazschra tengah duduk di pinggir ruangan.
Ia lelah terus berdiri sedari tadi. Ia duduk sendiri ditemani beberapa kudapan yang disediakan oleh pelayan. Sembari memakan kudapan tersebut, matanya terus memperhatikan Leandra yang tengah berbicara dengan beberapa tamu lainnya. Dan ditengah itu, seseorang menghampirinya.

"Salam saya sampaikan pada Yang Mulia Grand Duchess, semoga kebahagiaan selalu menyertaimu." Ujar orang tersebut.

Rupanya itu adalah seorang wanita, Sina Coline. Wanita dengan surai biru muda yang bergelombang disertai netra merah mudanya yang senada dengan gaun yang ia kenakan. Ia menyapa Lazschra dengan senyuman lembut yang tampak manis bagi banyak orang.

"Ah, Lady Coline." Ucap Lazschra sadar akan siapa yang menyapanya. Lazschra bangkit dan tersenyum pada Sina membalas sapaannya.

"Bagaimana kabar anda, Yang Mulia?" Tanya Sina kepada Lazschra.

Mendengar pertanyaan tersebut Lazschra pun menjawab dengan senang.

"Begitu baik Lady, bagaimana denganmu?" Balas Lazchra balik bertanya.

"Saya juga baik, sedikit tidak baik. Bolehkan saya duduk?" Tanya Sina pada Lazschra menatap sofa yang kosong.

"Silahkan, mari duduk bersama disini" Ucap Lazschra mempersilahkan dan duduk terlebih dahulu diikuti Sina yang duduk disampingnya.

"Jika boleh tahu, mengapa kau merasa tak baik?" Tanya Lazschra setelah duduk kepada Sina.

"Sebab saat ini saya tengah mengandung, Yang Mulia. Sudah memasuki minggu ke-8 saat ini." Tukas Sina tersenyum menatap Lazschra.

Lazschra mendengar hal tersebut menganggukan kepalanya tanda mengerti. Ia tahu sebab pernah mengalaminya juga. Lazschra kembali menoleh menatap keberadaan suaminya yang masih berbincang dengan saudaranya.

"Grand Duke sedang berbincang dengan keluarganya dan membiarkan anda sendiri disini?" Tanya Sina tiba-tiba pada.

Lazschra mendengar hal tersebut langsung menatap Sina dengan ekspresi bingung. Sedangkan pelaku yang bertanya hanya tersenyum menanggapi. Sebab tak tahu ingin menjawab apa Lazschra kembali melihat ke tempat Leandra berada. Namun, ternyata suaminya sudah tak ada ditempat semula.

Lazschra yang kebingungan mencari figur pria tersebut ke segala arah. Lupa akan keberadaan Sina disampingnya. Merasa tak akan menemukan pria tersebut jika hanya mencari sembari duduk, Lazschra bangkit dan pergi mencari Lean.

Ia melangkah kesana-kemari mencari suaminya. Hingga pada akhirnya ia tak sengaja menabrak seseorang. Ia merasa dirinya akan jatuh segera menutup matanya. Ternyata orang yang ia tabrak menangkap tubuhnya yang hampir jatuh. Lazschra membuka matanya perlahan dan ia melihat suaminya di depan matanya. Menghela nafas lega menemukan suaminya.

Lean membantu istrinya berdiri tegak. Memeriksa apakah ada yang terluka. Setelah itu, ia menatap istrinya. Lazschra yang ditatap tak membalas tatapan tersebut, ia melihat ke arah lain. Lean yang merasa istrinya justru melihat ke arah lain, menariknya ke arah balkon, jauh dari keramaian.

Di balkon hanya ada mereka berdua, dan Lean melepaskan tangannya. Ia menyuruh Lazschra untuk menatapnya. Lazschra melakukan tatapan dengan takut. Takut akan kemarahan yang akan ditujukan padanya.
---

Jangan lupa komen dan vote ya, terima kasih^^~

Grand Duke & Grand Duchess [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang