Epilogue

3.8K 572 123
                                    

"kau serius, manusia?!"

zeit mendelik tak percaya dengan alis menukik kesal, saat melihat bangunan toko roti di tengah tahun 2026 yang mereka singgahi sekarang. oke, memang dia yang setuju membawa chan ke suatu dimensi waktu yang diinginkan oleh pria itu, sebagai––uhuk–permintaan––uhuk––maaf atas insiden anaknya hilang. tapi tidak seperti ini juga, kan?!

chan meliriknya singkat dengan masih menggendong putranya yang tertidur. "toko ini sudah tidak ada di masaku––mereka tutup tahun ini. ada roti manis favorit seungmin yang ingin aku belikan untuknya. kau tahu, sekalian bernostalgia. kami terakhir ke mari saat seungmin hamil aurelian. ketika hamil, dia suka sekali roti dan kue dari sini. aku ingat seungmin menangis saat tahu toko ini tutup karena pemiliknya pindah ke luar negeri."

zeit terperangah hebat seakan chan baru saja mengatakan hal paling konyol yang pernah ia dengar.

"k-kau ...," ia tergagap menahan murka. "berani-beraninya kau melibatkan aku––dan kekuatan agungku––dalam skenario budak cinta picisan semacam ini?! tahukah kau kelancangan macam apa yang sudah kau perbuat, wahai makhluk fana kotor?!!"

chan memutar bola matanya jengah. "berlebihan sekali. kau sendiri yang mengatakan aku boleh menentukan dimensi waktunya."

zeit masih bersungut tak terima. "tadi kau bilang kau memiliki dua opsi, kan? di tahun 2024 sewaktu kau membuat seungmin menangis dan kau ingin meninju chan di masa itu. iya, kan?! ayo kita ke sana saja!"

dari pada zeit menjadi jembatan dalam percintaan makhluk fana yang menjemukan, lebih baik ia menikmati huru-hara chan berkelahi dengan dirinya sendiri, 'kan? lumayan, dia dapat asupan drama. hey, itu jauh lebih seru!

pria bang itu menatapnya malas. "nanti kau yang kerepotan karena aku bertemu dengan diriku sendiri lagi. serbuk matra ajaibmu atau apalah itu harus terpakai lagi. bukankah kau bilang itu tinggal sedikit dan harus cukup untuk orang-orang dari masa 2029?"

"oh, iya," gumam zeit tersadar, malaikat nyentrik itu akhirnya sudah terjinakan dari kekesalannya. "tak terpikir olehku sebelumnya."

chan menyipitkan mata malas mengamati zeit. "kau yakin kau tidak menjadi archangel divisi penjaga waktu lewat jalur menyuap atau semacamnya? kemampuan memecahkan masalahmu agak meragukan, bung."

zeit mendelik kesal hingga bola matanya seakan akan keluar dari rongganya. ia menghentakan sebelah kaki ke tanah dengan marah, peduli setan ia terlihat kekanakan dan tidak berwibawa.

"kau bilang apa?!" salaknya marah. "demi cerberus penjaga neraka! sekali lagi aku mendengar kalimat bernada penistaan dari mulutmu, manusia fana, aku bersumpah akan meninggkanmu di sini sekarang juga! biar saja di masa waktu ini ada dua christopher bang chan, dan seungmin di masa depan jadi janda!!"

"kau ambekan sekali," ayah satu anak itu terbahak geli. "baiklah, aku minta maaf."

zeit mendengus seperti bocah yang marah karena dianggap tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri.

"oh, zeit, aku minta tolong titip jagakan aurey dulu. di toko roti ramai pengunjung, aku tidak mau dia terbangun."

zeit terbelalak ngeri saat mau tidak mau, ia terpaksa menerima tubuh mungil bocah tertidur itu yang seenaknya dioper oleh sang ayah.

"hey, hey, hey! apa-apaan ini?!" serunya panik.

"sssttt, nanti putraku terbangun," tukas chan santai. ia mengambil masker dari kantong celana, lalu memakainya. "tolong jaga dia, ya."

kemudian pria itu begitu santai melenggang meninggalkan zeit yang masih terbengong pilon menggendong balita untuk pertama kali.

demi surga yang suci! apa malaikat agung sepertinya sedang melakukan tugas mengasuh bayi manusia yang merepotkan?! benar-benar tidak bisa dipercaya.

Aurelian Bang | Chanmin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang