bab 18

42 7 0
                                    

Sudah 1 minggu lebih Sri masih terbaring di rumah sakit, Gilang menengahi menjaga Sri di ruangannya, Gilang sangat khawatir kepada Sri, keluarga nya pun tak peduli.

" Sri lo kapan sih mau sadar gak capek apa tidur mulu " ucap Gilang sangat khawatir.

" Gue mohon sama lo sadar Sri " ujar Gilang lagi dengan nada khawatir.

Tiba tiba orang tuanya Sri dateng dan Gilang di tampar oleh Faisal, papa dari Sri, Faisal menyalahkan Gilang kecelakaan ini, tapi Ara yang membela Gilang.

" Udah om stop jangan pernah nyalahin bang Lang, bang Lang gak salah apa apa om " ucap Ara membela Gilang.

" Udah Ra gapapa emang ini salah gue kok " kata Gilang ke Ara.

" Nggak bang, abang gak salah ini salah Ara, kalau Ara cerita ke kalian ini gak akan terjadi " ujar Ara kepada Gilang.

" Udah Ra jangan nangis terus ini bukan salah lo Ra ini murni kecelakaan " kata Shandy kepada Ara.

" Om tante kalian masih peduli sama anak kalian hah, kemarin kemarin kalian kemana Sri pergi dari rumah kalian gak sama sekali nyari Sri, dan sekarang Sri sudah seperti ini kalian peduli " ucap Shandy kepada Faisal dan Vika.

" Sekarang kalian senang kan Sri seperti ini " tanya Shandy kepada mereka berdua.

" Keadaan Sri gimana " tanya Vika Ibunda dari Sri.

" Sri amesia tante dan dia juga belum sadar " kata Nindy yang menjawab pertanyaan dari Vika.

" Ini semua gara gara kamu Vika, kalau kamu gak kerja dan Sri tidak akan seperti ini " ucap Faisal menyalahkan Vika.

" Om tante kalau kalian mau ribut jangan di sini, kesian Sri lagi istirahat " ucap Ara kepada mereka berdua.

Dan akhirnya Sri sadar, Ara senang karena Sri sadar dan Ara sama yang lain menghampiri Sri, dan langsung meluk, Sri bingung kenapa mereka semua meluk.

" Kalian siapa sih meluk meluk gue " ketus Sri kepada mereka.

" Sri ini gue Ara sahabat lo " kata Ara sambil pegang tangan Sri.

" Gue gak kenal sama kalian " kata Sri ketus.

" Sri kamu inget aku gak " tanya Farhan kepada Sri.

" Gue gak inget kalian siapa dan gue siapa " kata Sri kepada mereka.

" Sri ini gue Gilang dan ini sahabat sahabat lo " kata Gilang memperkenalkan lagi.

" Dan lo Sri " lanjut Gilang lagi.

" Gue gak bisa inget sama kalian " kata Sri sambil pegang kepalanya terasa sakit.

" Gapapa Sri pelan pelan pasti kamu bisa mengingat kembali " kata Farhan sambil mengelus rambut Sri.

" Mereka siapa " tanya Sri sambil menunjuk ke orangtuanya.

" Itu orang tua kamu Sri " ucap Ara kepada Sri.

" Orang tua gue " tanya Sri balik dan Ara pun mengangguk.

" Lo istirahat aja ya nanti kepala lo makin sakit " suruh Gilang kepada Sri.

POV Gilang

Gue gak tega melihat Sri seperti ini apalagi Sri udah anggap sebagai adek gue sendiri, dan gue sakit banget lihat Sri amesia begini dan sahabat sahabat gue selalu menyemangati gue.

" Gue gak tega dan gue juga sakit Sri seperti ini " ucap ku lirih.

" Udah Lang sabar Sri pasti bakalan inget lagi sama kita lo sabar ya " ujar Ricky kepada ku.

precious love ( cinta yang berharga ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang