bab 53

33 6 0
                                    

Sri sekarang sudah jago masak, berkat bi Surti yang mengajarkannya, sekarang Sri dan Farhan lagi di mall, karena Sri mengajak Farhan ke mall, Sri dan Farhan beberapa membeli peralatan yang mereka butuhkan.

"Sayang kita beli ini yuk," kata Farhan sambil mengambil baju bayi.

"Sayang kan akunya juga belum hamil, nanti saja kalau aku udah hamil kita beli ya sabar dulu," kata Sri kepada Farhan.

"Kan kita sudah 1 minggu menikah, mending kita bikin yuk nanti malam gimana, aku pengen cepet cepet punya anak," kata Farhan membujuk Sri.

"Iya sayang, udah yuk ada yang di beli lagi apa nggak?" tanya Sri dan Farhan pun menggelengkan kepalanya.

"Aku pengen cepet cepet sampai rumah," kata Farhan membuat Sri gemas tingkah laku suaminya sendiri.

3 jam kemudian

Sri dan Farhan sudah sampai di rumah, di rumah cuman ada bi Surti, dan Gilang sedang bekerja di kantor milik Shandy, Farhan pun seharusnya bekerja di kantor milik nya tetapi Farhan cuti untuk bersama istrinya tercinta, Farhan menarik tangan Sri untuk masuk ke kamar.

"Sayang ini masih siang loh, aku bosen di kamar terus, mending kita main ke rumah adek kamu yuk," ajak Sri ke sang suaminya.

"Gak mau sayang, pokonya aku pengen di sini sama kamu," kata Farhan membuat Sri gemes kepadanya.

"Sayang jangan ngambek dong," kata Sri sambil pegang tangan sang suami.

Sri sedang duduk di sopa milik nya, Farhan langsung menghampiri Sri dan gendong Sri ke atas kasur, membuat Sri hanya bisa pasrah karena suaminya tidak sabar untuk mempunyai anak.

"Masih siang juga suami aku gak sabaran ya ternyata," kata Sri kepada Farhan.

"Kamu diem saja, jangan banyak bicara," kata Farhan menjawab.

"Astaga sayang pelan pelan dong, gimana kalau jatuh coba?" tanya Sri kepada Farhan.

"Iya maaf sayang," kata Farhan lirih.

"Gapapa sayang," ucap Sri mengelus rambut Farhan.

"Sayang makasih ya udah mau terima aku jadi suami kamu, aku sangat beruntung memiliki istri seperti kamu," ujar Farhan dan tertidur di paha Sri.

"Iya sayang aku juga beruntung banget bisa punya suami seperti kamu yang pengertian," kata Sri sambil tersenyum manis.

"I love you sayang," kata Sri sambil mencium pipi Farhan.

"I love you too baby," jawab Farhan dan Farhan bangun dari tiduran menjadi duduk, lalu Farhan mencium kening Sri.

Sementara itu Ara dan Fenly, Ara tidak memberikan tahu mereka kalau sebenarnya Ara dan Fenly sudah bertunangan, karena Ara pengen kasih kejutan kepada mereka semua.

"Fen aku udah tidak sabar untuk menikah denganmu, meskipun kita beda agama, tetapi aku senang karena kamu sudah memperjuangkan aku," kata Ara kepada Fenly.

"Iya Ra aku juga senang bisa bertunangan sama kamu, dan bentar lagi kita akan menikah," ucap Fenly peluk Ara.

"Tidak sabar aku kasih tahu kepada Sri dan bang Han kalau kita sebenarnya sudah bertunangan pasti mereka kaget," ujar Ara dan di angguki oleh Fenly.

Lalu di rumah Sri dan Farhan, mereka lagi di kamar, Sri sedang bermain ponselnya dan Farhan lagi fokus memainkan rambut panjang milik Sri, lalu Farhan menarik wajah Sri menatap dengannya langsung ia mencium bibir Sri, Sri sangat kaget perlakuan suaminya sendiri.

"Sayang jangan dulu ih, nanti saja okey," kata Sri melepaskan ciumannya dari Farhan.

"Gak mau sayang, kita udah sah pokonya terserah aku mau apain kamu juga," kata Farhan dan Sri cuman bisa pasrah.

precious love ( cinta yang berharga ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang