Kini rembulan telah tenggelam digantikan oleh sang fajar, pagi pun tiba hingga mereka pun kembali fokus keaktivitasnya, tadi subuh bunda Cindy dan papa Nathan pulang kerumah untuk sarapan bersama.
"Selamat pagi dek, pagi papa, pagi bunda." sapa Farhan yang baru saja turun dari kamarnya.
"Pagi juga nak." sapa kembali orang tuanya namun berbeda dengan Ara yang hanya berdehem.
"Aku pamit sekolah." ujar Ara dingin dengan menarik tas sekolahnya, setelah gadis itu keluar dia melihat Sri dan Aya yang kini menunggunya di mobil.
"Maaf ya guys gue telat." ucap Ara antusias.
Pletak!
"Lo kalau telat, jangan ajakin kita berdua juga dong." Omel Sri kesal, membuat Ara tertawa.
"Sudah ah. Ayo Sri ntar kena hukum tau rasa kalian." ucap Aya yang kini menaiki mobilnya dan disusul oleh mereka berdua.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka pun telah tiba di sekolah untung saja mereka tiba tepat waktu, jika tidak pasti mereka akan dihukum membersihkan lapangan dan sebagainya seperti waktu itu dan kini mereka pun telah tiba dikelas.
"Guys tadi gue ngeliat Fenly datang sama cewek deh, tapi gue tidak tau tu cewek siapa dia." ucap Amelia yang baru datang.
"Pacar Fenly kali, Fenly hampir mirip sahabat gue sama Fajri." ucap Aisyah dari belakang Arra, hampir saja membuat gadis itu terjengkang karena terkejut.
"Kok gak bilang kalau lo sahabatan sama Fenly sejak kecil?" tanya Aya penasaran.
"Kan seperti sahabat gue, tapi gue lupa ingat kecuali si Aji ingat banget dia mah." ucap Aisyah.
"Lo ngapain kesini Ai? Kelas kita kan beda, entar Fajri marah sama lo tau rasa, Fajri kan posesif takut lo lecet dikit." cibir Sri namun Aisyah hanya tertawa saja mendengarnya.
"Gue sudah izin tadi, Ara ini jaket lo yang beberapa hari lalu gue pinjam." ucap Aisyah memberikan totebag kepada Ara dan diterima dengan senang hati olehnya.
"Ekhem!"
Deheman dari seorang lelaki yang baru datang bersama beberapa temannya membuat beberapa gadis menoleh kearah mereka.
"Hai Fen. Lo ingat gue gak?" tanya Aisyah antusias namun disaat gadis itu ingin memeluk Fenly, Aisyah lebih dulu ditarik oleh Fajri.
"Jangan peluk-peluk Ai kalau salah orang bagaimana." ucap Fajri membuat Farhan dan Fenly seketika terdiam.
"Kalian berdua itu siapa sih? Lo berdua kenal sama gue?" tanya Fenly datar.
"Istirahat nanti temui gue ditaman." ucap Fajri menepuk pelan bahu Fenly dan berlalu bersama Aisyah.
"Mereka berdua siapa?Aaarghhh ya Tuhan kenapa kepala gue rasanya sakit sekali!" teriak Fenly saat kepala lelaki itu terasa sangat sakit karena dia memaksa untuk berpikir.
Dengan kedua tangan yang kini menyentuh kepala dengan meremas rambutnya serta wajah pucatnya bahkan beberapa kali Fenly hampir oleng, membuat Ara yang melihat kejadian itu membawa Fenly menuju UKS.
"Fenly kenapa?" tanya Kayla kepada Cila.
"Entah, tadi keliatan sakit." ucap Cila, dan seorang guru pun datang.
"Ara sama Fenly kemana?" tanya bu Dena.
"Fenly sakit bu jadi Ara bawa ke UKS." ucap Aya dan diangguki oleh bu Dena.
Saat ini didalam perpustakaan Ara betah mengelus rambut lembut Fenly, karena lelaki itu masih saja meringis kesakitan membuat satu sisi Ara terasa ngilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
precious love ( cinta yang berharga ) End
Romantizm'Kata orang cinta itu indah namun tidak dengan tiga gadis yang tidak percaya pada cinta bahkan menganggap cinta adalah rasa sakit yang paling sakit, hingga semesta pun mempertemukan mereka dengan ketiga lelaki yang menjadi prince charming bagaimana...