Sri sudah kembali ke rumahnya bersama orang tuanya, dan Sri sama Farhan di restui sama orang tuanya, dan seperti biasanya hari ini Sri bersekolah dan di jemput oleh Farhan.
"Assalamualaikum," ucap Farhan ucap salam di depan rumah Sri.
"Eh den Farhan mau jemput non Sri ya?" tanya pak Asep supir pribadi Sri.
"Iya pak saya mau jemput non Sri, non Sri nya ada?" tanya Farhan ramah.
"Ada den di dalem sok monggo ke dalem saja ada den Gilang di sana!" ucap pak Asep kepada Farhan.
Farhan pun mengetuk pintunya, dan membuka pintu utama Sri adalah Sri sendiri yang di buka, dan di ikuti oleh Gilang, Sri menyuruh Farhan masuk dulu, tetapi Farhan tidak mau, karena takut telat.
"Bang gue berangkat duluan ya," ucap Sri ke Gilang.
"Iya deh yang punya pacar mah bebas," ledek Gilang ke Sri.
"Gak boleh gitu bang, yaudah gue berangkat dulu ya abang manis," ucap Sri lalu berangkat bersama Farhan.
"Han hati hati bawa mobilnya," teriak Gilang dan Farhan pun mengangguk kepalanya.
Di dalam perjalanan Farhan melihat Sri wajah yang ceria, Farhan seneng karena Sri baru hari ini seceria ini, Farhan terus menerus memperhatikan Sri.
"Apaan kamu liatin aku?" tanya Sri kepada Farhan.
"Aku seneng banget liat kamu seceria ini," ujar Farhan sambil tersenyum kepada Sri.
Farhan pun pegang tangan Sri, " fokus nyetir gak usah pegang pegang," ucap Sri dengan menjaili nya.
"Gapapa dong kan sekarang kita udah pacaran masa gak boleh pegang tangan kamu sih," ucap Farhan mukanya cemberut.
"Iya deh sayangnya aku," kata Sri dan megang tangan balik Farhan.
Mereka berdua pun sudah sampai di sekolah nya, dan di sambut oleh sahabat sahabat nya, Sri dan Farhan turun, tetapi seperti biasa murid murid ngomongin mereka, karena Sri, Ara dan Aya sudah memiliki pasangan.
"Beruntung banget Ara, Sri dan Aya memiliki kekasih seperti Farhan, Fajri dan Fenly, kenapa ya mereka mau sama Ara dan kawan kawan nya itu padahal kan dari dulu Sri itu jutek kalau di deketin sama cowok kek mau makan gitu, terus Ara kenapa coba dari dulu kan dia tuh dingin sama cowok tapi sekarang nggak tuh, terus Aya pun sama jutek dan dingin di satuin tapi semenjak kenal sama mereka, mereka tuh gak dingin, jutek gitu," ucap salah satu murid ke temennya.
"Hush jangan ngomongin mereka Dit, lo tau kan kalau lo ngomongin mereka berarti lo bakalan berurusan sama mereka, apalagi lo tau kan Sri dan sahabatnya itu dari dulu kayak gimana," ujar Safa kepada sahabatnya itu.
"Nahkan mereka nyamperin kita, gue takut kalau mereka macem macem sama kita," ujar Fia ikut bicara.
"Apa kalian ngomongin kita, gak sopan banget, kalian tuh adik kelas kita ngomongin di belakang," ketus Sri kepada mereka bertiga.
"Sri yuk kita ke kelas mendingan," ajak Ara kepada Sri.
"Sabar Sri jangan marah marah kenapa," ucap Aya ikut bicara.
Sri pun langsung pergi dari hadapan mereka, dan Ara sama Aya mengikuti langkah Sri, Sri sangat kesal karena orang orang yang berada di sekolah nya selalu ngomongin soal mereka bertiga.
"Udah lah Sri gak usah di ladanin yang ngomongin kita," ucap Ara kepada Sri.
"Bener kata Ara Sri jangan dengerin lah biarin saja," ujar Aya menyetujui Ara.
Tiba tiba Amelia datang membawa gosip, gosip tentang anak baru mereka pun langsung antusias karena ada murid lagi, dan Sri, Ara dan Aya saling bertatapan, mereka bertiga tau siapa murid baru itu.
"Gimana nih guys, pasti dia pindah kesini pasti bakalan ketemu sama yang lain, kan yang lain gak suka sama anak ini, terutama Gilang dan Shandy," ujar Ara panik kepada Sri dan Aya.
"Mana gue tau Ra, apalagi dia tuh mantan si Sri pasti bakalan ngedeketin lagi dan gue takutin itu Farhan sama yang lain gimana ya?" tanya Aya kebingungan.
"Mana gue tau Ay Ra lagi pula gue sama dia tuh gak ada hubungan apa apa ya sudahlah biarin saja, lagi pula kan kematian kak Refi itu bukan salah dia juga kan yaudah lah biarin saja," ujar Sri dengan santai.
"Siapa siapa Mel cewek apa cowok?" tanya Zweitson bersemangat.
"Cewek cowok sih katanya nanti juga guru masuk sama murid baru itu," kata Amelia kepada mereka.
Dan benar saja, guru masuk dan membawa anak baru itu, Sri, Aya, dan Ara sangat kaget dengan salah satu murid yang mereka kenal, Zweitson dan Fiki pun kaget dan Fiki sama Zweitson saling tatapan.
"Son kok dia murid barunya?" tanya Fiki sambil berbisik.
"Gue juga gak tau Fik, kenapa dia murid barunya," ucap Zweitson kepada Fiki.
"Silahkan kalian kenalin diri kalian ya," suruh Bu Sinta guru Bk.
"Kenalkan nama saya Raka, dan saya pindahan dari Korea," ucap murid baru yang bernama Raka.
"Hai kenalkan nama saya Nur, dan saya pindahan dari bandung," ucap murid baru yang bernama Nur.
"Silahkan kalian berdua duduk di tempat yang kosong ya," titah Bu Sinta guru Bk.
"Baik Bu," kata mereka berdua barengan.
Raka melirik Ara, Aya, Sri, Zweitson, Fiki, Raka melihat ke arah mereka, dan tanpa sadar, Fathan dan Fenly melihat ke Raka dan melihat ke arah Sri, Ara, Aya, Zweitson, dan Fiki.
"Fen kenapa anak baru itu melihat sampai segitunya, apa jangan jangan anak baru itu kenal, Sri, Ara, Aya, Zweitson, dan Fiki lagi," curiga Farhan kepada Fenly.
"Gak mungkin bang, kan mereka juga gak kenal siapa dia," ujar Fenly, Fenly pun rasa hal yang sama.
Dan bell istirahat pun berbunyi seperti biasa, Sri dan Aya pergi ke kantin, dan Ara pergi ke perpustakaan bersama sang kekasihnya yaitu Fenly, tanpa sengaja Raka menarik Sri dan Aya.
"Apaan sih lo Rak narik narik," kesal Sri kepada Raka.
"Iya nih ada apaan sih Rak lo narik kita berdua?" tanya Aya penasaran.
"Gue kabur dari korea Sri Ay karena gue gak betah di sana," ucap Raka kasih tau Sri dan Aya.
"Emang kita pikirin Rak, lo itu kejam sama kita tau, lo nyuruh kepercayaan bokap lo untuk sekap gue, Sri dan Ara emang kita bertiga ada salah apa sih sama lo Rak?" tanya Aya dengan tatapan tajam.
"Maaffin gue Sri Ay, gue waktu itu hilap, maaffin gue ya," ujar Raka berminta maaf.
"Sorry Rak kita gak mau maaffin lo, karena apa, lo munafik tau kakak lo meninggal aja lo gak datang, dan gara gara lo juga kita kehilangan bang Iqbal dan kak Refi, lo jahat Rak gak ada di bicarain lagi kan kita pamit!!" ucap Sri kepada Raka, bersama Aya meninggalkan Raka seorang diri.
"Sri mereka udah makan aja gak nungguin kita mereka," ujar Aya kepada Sri.
Aya dan Sri pun menghampiri sahabat sahabat nya untuk makan bareng di kantin, Fiki dan Zweitson mengadu ke mereka kalau Raka satu kelas sama mereka, Gilang dan Shandy pun kaget.
"Serius lo Fik Son si penghianat itu sekolah di sini gak bisa di biarin sih," ucap Gilang garam.
"Gue serius bang, masa gue bohong sih," kata Fiki kepada Gilang.
"Sri Ay lo hati hati sama si Raka itu kalau lo berdua di apa apain lapor ke kita oke," kata Shandy dan Sri dan Aya pun mengacung jempolnya.
"Siap bang tenang kan ada Sri ya kan Sri, " ucap Aya Sri merasa kesal.
"Kok gue sih Ay kan lo juga bisa bela diri kali," kata Sri kesal.
"Emang ada apa sih kalau gue boleh tau tentang anak murid itu, kenapa bang Gilang sama bang Shandy gak suka gitu sama anak baru?" tanya Farhan penasaran.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
precious love ( cinta yang berharga ) End
Romantizm'Kata orang cinta itu indah namun tidak dengan tiga gadis yang tidak percaya pada cinta bahkan menganggap cinta adalah rasa sakit yang paling sakit, hingga semesta pun mempertemukan mereka dengan ketiga lelaki yang menjadi prince charming bagaimana...