VENICE, ITALY
AUTHOR POV
Terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang berbaring di ranjang dengan infus yang tertanam ditangan kirinya. Wajah pucat dan sendu yang ditampilkan dari wajah eloknya.
Srek....
Terdengar suara pintu terbuka yang mengalihkan pandangan wanita paruh baya tersebut. Dilihatnya sosok pria tinggi tampan dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
"Sudah bangun?" Tanya lembut si pria tampan
"Hmm." Jawab si wanita paruh baya. "Kenapa harus repot-repot datang sayang?" Tanyanya sembari mengelus pipi si pria tampan yang sudah duduk di kursi samping ranjangnya.
"Huftt.... Madre membuatku takut." Jawab si pria tampan menurunkan tangan si wanita paruh baya dari pipinya mengarahkannya ke depan bibirnya dan mengecupnya.
"Maaf, membuatmu cemas sayang." Ujar si wanita paruh baya. "Apa kamu sudah makan?" Tanyanya.
"Hmm." Jawab si pria tampan. "Apa madre lapar?" Sambungnya.
"No. è Serra con te?" Tanya si wanita paruh baya.
{Apa serra bersamamu}"No madre. C'è un problema al ristorante, dopo che avrà finito lo seguirà subito qui." Jawab si pria tampan.
{Tidak, Ada kendala di restaurantnya, setelah selesai dia akan segera menyusul kemari}"Itu akan merepotkannya sayang. Beritahukan padanya untuk tidak perlu datang kemari. Madre is fine." Ujar si wanita paruh baya.
"Madre tau....." Belum sempat si pria tampan menyelesaikan perkataannya tiba-tiba
Drt...drttt
Bunyi dering ponsel si pria tampan.
"Ciao?" Sapa si Pria tampan
[Where are you?]
"In Venice, why?" Jawab si pria tampan
[What happened?]
"Nothing"
[Baiklah. Sampaikan salamku pada bibi sophia]
"Okey." Jawab si pria tampan. "Tunggu! Ada masalah apa? Mengapa menelponku?" Tanyanya mengetahui lawan bicaranya ditelpon akan menutup panggilannya.
[Nothing. Enjoy your holiday]
Tut...tut
Panggilan telpon yang tiba-tiba terputus.
"Chi?" Tanya wanita paruh baya.
{Siapa}"Armaan." Ucap malas si pria tampan.
"Hahah.... Ulah apa lagi yang dilakukannya sekarang Arvins." Ucap Shopia Isaac wanita yang telah menghadirkan Arvins kedunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
U: Ti Amo
RomanceSelama hampir 8 tahun Arvins mengabdikan dirinya bekerja menjadi Asisten pribadi Caesar Bailey, CEO Bailey Groups yang juga merupakan duda beranak satu. Karna profesinya, Arvins diharuskan mengurus semua masalah pribadi Caesar Bailey termasuk putran...