Mengandung konten 17+ dirty talk bertebaran. Mohon kebijakan nya dalam membaca.
HOMOPHOBIA MENYINGKIR!!!
Happy reading 🤗
_______________
ROMA,ITALY
ROSE HOTEL AND RESORT
EPISODE 01Aku terpaksa membangunkan tubuhku karna sinar matahri yang memaksa masuk melalui jendala. Aku memijat Kepalaku yang rasanya akan pecah karna sangat pusing. Aku perlahan mulai membuka mataku. Dimana aku sekarang ini bukan berada di tempat yang biasa aku terbangun setiap paginya. Betapa terkejutnya aku saat melihat keadaan kamar yang sangat berantakan ini, pakaian yang berserakan dimana mana. Dan aku baru menyadari bahwa tubuhku tidak tertutup sehelai benang pun .Dan pandanganku terpaku pada sosok punggung bidang nan putih bersih yang masih menikmati tidurnya di sebelahku. Ya Lord apa yang terjadi semalam.
"Siapa dia" gumamku
Aku mencoba mencondongkan tubuhku kearah sosok punggung bidang ini untuk melihat wajahnya. Shitt mataku membola saat aku mengenali wajah tengil dan sombong ini. Dari semua pria di dunia ini kenapa harus dia.
"Uugghh...." Dia membalikkan badannya ke arahku yang masih terkejut. Dia perlahan mulai membuka matanya dan melihat kearahku.
"Hey... Good morning!" Apa ini kenapa reaksinya tidak menunjukkan keterkejutan yang sama sepertiku.
"Apa yang terjadi semalam?" Tanyaku.
"Hmm... Jadi kau tidak ingat?" Jawabnya yang membuatku semakin kesal.
" What is that?"
" Sayang sekali kau melupakannya. Ahh tidak asik" jawabnya sambil bangkit dari tempat tidur, berjalan menuju kearah kamar mandi dengan telanjang bulat. Apa dia tidak malu berkeliaran di depanku seperti itu. Bahkan tampak jelas dimataku bagaimana penisnya itu bergelantungan di bawah perutnya.
Aku berusaha bangkit dari posisi dudukku di ranjang, seketika aku langsung merasakan nyeri pada holeku dan sakit pada pinggangku. Aku menancapkan kakiku pada lantai dan berusaha untuk berdiri. Bastard, sekeras apa dia mengangkangiku tadi malam sampai kakikku lemas seperti ini. Dengan tertatih aku berjalan berusaha mengambil bajuku yang berserakan dilantai. Saat melewati cermin betapa terkejutnya aku melihat pantulan diriku dari kaca yang menunjukkan banyaknya tanda merah Kissmark dan bitrmark dimana mana di seluruh tubuhku.
"Shitt..." Umpatku.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya sambil bersender di lemari dengan menyilangkan tanganya didepan dada yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Melihat wajahnya saja sudah membuatku malas dan kesal untuk berbicara dengannya "Kenapa tidak menjawab?".
" Kenapa harus?" Jawabku sambil berjalan kearah kamar mandi.
Aku mendudukkan bokongku pada bathub yang sudah berisi air hangat. Mungkin bajingan kecil itu yang menyiapkannya. Aku meringis kesakitan saat holeku tersentuh air, jadi apa yang dia tancapkan pada holeku ini kenapa rasanya sakit sekali. Ingin rasanya kupotong saja penisnya dan kuberikan pada harimau peliharaan ayahnya itu. Jangan salahkan aku yang menggerutu dari tadi karna ini pengalaman pertamaku dan dia melakukannya sekasar ini, benar-benar biadap. Aahh memalukan keperawanan ku di ambil oleh anak kecil yang masih ingusan.
Setelah selesai dengan mandiku aku langsung mengenakan bajuku dan keluar dari kamar mandi. Dia tampak duduk disofa sambil memainkan handphone nya.
"Kita harus bicara!"seruku. Dan dia mendongak kearahku yang berdiri di depannya dengan menyilangkan tanganku. "Saya tidak butuh penjelasan dari anda. Cukup anda lupakan kejadian ini, anggap tidak pernah terjadi!
"Sangat disayangkan untuk dilupakan Arvins"
"Ini bukan kali pertama anda melakukan nya. Akan mudah untuk anda melupakannya"
"Tapi ini kali pertamaku menancapkannya dilubang pria" jawabnya sambil menarik turunkan alisnya. Aku hanya memutar bola mataku malas. Karna mamang sejauh yang ku tau dia selalu sex dengan wanita. Jangan tanyakan kenapa aku bisa tau, karna aku adalah orang yang selalu menyelesaikan masalah setelah dia mencampakkan gadis lawan sexnya itu. Dan sekarang aku sendiri juga terjebak dalam jajaran mantan rekan sexnya. Damn it.
"Kenapa masih disini?"tanyaku
"Why not?"
"Apa anda tidak punya kelas untuk dihadiri hari ini?"
"Ada. Tapi sudah berlalu 3 jam yang lalu"
"Okey" jawabku dan langsung melangkahkan kakiku keluar dari kamar.
"Heyy... kenapa kau pergi begitu saja? Aku menunggu mu untuk sarapan bersama" serunya sambil mengejarku dan menarik lenganku.
" Sarapan bersama? Itu bukan hal wajar yang dilakukan rekan one night stand"
"Setidaknya kita bisa sarapan bersama sebagai karyawan dan anak bos kan?"
"Tidak. Saya sedang tidak mood makan" jawabku berusaha melepaskan cengkraman tanganya dari lenganku dan melanjutkan langkahku lagi untuk keluar dari sini.
"Arvins.... Kau tidak bisa pergi dari sini. 20 menit lagi kau harus menemui papa" serunya yang langsung menghentikan langkahku. " Tadi papa menelepon handphonemu dan aku yang mengangkatnya, papa mengatakan untuk menemuinya di Rose hotel n resort dan itu adalah nama tempat ini". dia berjalan menghampiriku. " Kau masih punya waktu 20 menit. Jadi ayo mari kita sarapan".
" Kenapa anda tidak sopan sekali mengangkat telepon orang lain?"
" Aku hanya khawatir kau dimarahi papa karna tidak bisa dihubungi"
" Anda bisa memberitahu saya kan"
" Kau sedang dikamar mandi dan aku tidak bisa masuk karna kau menguncinya."
" Anda tidak tau cara mengetuk pintu?"
" Tidak kepikiran"
" Ck... Dikamar nomer berapa?"
" Hm.. 4321!" Jawabnya dan aku langsung berjalan kearah lift diikuti dia yang ngekor dibelakangku. Aku langsung menekan tombol angka lift tersebut.
~~~~~~~~
Tbc.Haii Bubbles..... 🤗🤗🤗
Maaf kalo bahasa dan kata-katanya masih berantakan ya. Karna ini pengalaman pertamaku menulis.
kasih saran dan kritikannya dong😅
Jangan lupa vote n follow akun ini supaya aku semangat buat lanjut in cerita ini.
Semoga kalian suka ya🥰🥰🥰
13/08/2022
00.00
KAMU SEDANG MEMBACA
U: Ti Amo
Roman d'amourSelama hampir 8 tahun Arvins mengabdikan dirinya bekerja menjadi Asisten pribadi Caesar Bailey, CEO Bailey Groups yang juga merupakan duda beranak satu. Karna profesinya, Arvins diharuskan mengurus semua masalah pribadi Caesar Bailey termasuk putran...