16 ~> Memory III

286 46 1
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




AUTHOR POV

"Aku tidak ingin berbasa basi lagi. Cepat tinggalkan rumah ini!" Cetus wanita paruh baya itu, wanita yang melahirkan Ancel yang kita ketahui bernama Camille Aubert.

"Mama?" Bingung Serra.

"Ancel sudah pergi. Ia tak menginginkan kau lagi. Jadi pergilah!" Ungkap Camille, menarik lengan Serra keluar dari pintu rumah.

Camille berjalan masuk yang diekori oleh Serra. Matanya tertuju pada sosok pria yang tengah berdiri di depannya, Arvins.

"Lihat! Bahkan kau memasukkan lelaki lain saat putraku tak ada di rumah." Sarkas Cemille. "Jalang sepertimu memang tak pantas untuk putra ku." Ucapnya.

Arvins terkejut dengan perlakuan wanita paruh baya itu yang baru ia ketahui bahwa dia ibu dari Ancel. Selama ini Serra tak pernah menceritakan soal ini.

"Maaf nyonya, siapa yang anda maksud jalang disini." Seru Arvins. "Saya kakak Serra." Lanjut Arvins.

Camille menyeringai, pandangan nya mengedar ke seluruh ruangan. Ruangan yang sudah dihiasi oleh banyaknya balon dan bunga. Camille berjalan menuju meja yang terdapat kue tart bertingkat dua yang disekelilingi oleh berbagai macam kue dan cookies lainnya.

Brakk...

Camille mendorong meja tersebut sampai semua kue diatasnya jatuh berantakan. Serra terbelalak melihatnya begitupun Arvins yang terkejut.

"Mamma?" Seru Serra.

"DIAM! Beraninya kau menyebutku mamma." Marah Camille. "KELUAR KAU DARI SINI SEKARANG JUGA, AKU SUDAH MUAK MELIHATMU!" Ucap Camille yang menyeret Serra keluar dari rumah.

Serra tersungkur di teras rumah, melihatnya Arvins segera membantunya berdiri. Namun seperti jelly Serra tak mampu untuk menopang tubuhnya, seketika badannya lemas.

"Nyonya apa yang anda lakukan. Bukankah dia calon menantu anda." Marah Arvins yang malah di balas tawa oleh Camille.

"Hahaa... Aku tak pernah menginginkan menantu gelandangan sepertinya." Ujar Camille menunjuk Serra. "Dengarkan aku Cyrille! Ancel sudah pergi meninggalkanmu, karena dia sudah tak menginginkan mu lagi." Lanjutnya.

"Nyonya apa yang anda katakan." Balas Arvins menopang tubuh Serra yang sudah bergetar disampingnya.

"Apa kau tuli?" Ucap Camille. " PUTRAKU TELAH MENINGGALKAN WANITA JALANG INI. Apa kau dengar Serra." Sambungnya yang hanya dibalas isakan tangis oleh Serra.

Camille menutup pintu dan segera menguncinya. Ia berjalan menuju mobilnya namun langkahnya terhenti saat Serra meraih pergelangan tangannya.

"Mamma tolong ijinkan aku bertemu dengan Ancel." Mohon Serra. Tangannya di hempasan kasar oleh Camille yang membuat Serra terdorong mundur dan segera di tangkap Arvins sebelum terjatuh ke lantai.

U: Ti AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang