17 ~> Bacio (17+)

734 68 19
                                    

Setelah baca judulnya kalian tahukan apa yang harus dilakuin. So, yang dibawah umur menyingkir!!!




 So, yang dibawah umur menyingkir!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

Setelah kejadian kemarin Theo memutuskan untuk pergi ke rumah Justine. Setelah berkendara selama hampir 30 menit akhirnya Theo sampai di sebuah rumah kecil yang memiliki halaman luas di depannya. Rumah ini dulu menjadi tempat tinggalnya dan Justine sebelum akhirnya dia memutuskan kembali ke Thai tanpa memberi tahu Justine. Bahkan sampai sekarang Justine belum mengetahui siapa sebenarnya Theo, ia hanya tau Theo seorang sebatang kara yang menyedihkan.

Theo berdiri di depan gerbang yang hanya setinggi pusarnya saja. Gerbang tersebut terbuka lebar bahkan pintu masuk rumah pun juga terbuka lebar. Theo segera berlari memasuki rumah untuk menemui sahabatnya itu. Matanya mengedar diseluruh ruangan dan tak menemukan Justine dimanapun. Ia segera mencari Justine disetiap sudut rumah dan tak menemukan Justine dimanapun. Theo malah menemukan handphone Justine yang tergeletak diatas nakas ruang tengah. Theo mengambil handphone tersebut dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah ini.

Tetapi langkah nya berhenti tatkala melihat sosok pria yang dikenalnya sedang berdiri di ambang pintu beserta 5 bodyguard nya. Sialan! Umpat Theo entah bagaimana bajingan itu bisa menemukan Theo.

"Hai Love, looking for your friend?" Ucap Max berjalan mendekati Theo yang masih diam ditempatnya. "Want to see him?" Sambungnya.

"Don't you dare hurt him! Or I'll kill you!" Ancam Theo menarik krah baju Max seperti siap untuk membunuhnya.

"Oh calm down Love." Ujar Max menenangkan Theo. "Lepaskan dulu cengkramanmu! Aku akan membawamu untuk melihatnya." Bujuk Max dengan nada lembutnya seperti tepung.

Theo melepaskan cengkramannya dan dengan patuh mengikuti Max untuk menemui Justine. Saat ini mereka sedang duduk di jok belakang mobil Max. Dan untuk mobil Theo pengawal Max lah yang mengurusnya. Theo hanya terdiam bergulat dengan pikirannya tanpa melontarkan satu kata pun, sampai akhirnya terlintas pertanyaan penting diotaknya.

"Bagaimana kau bisa tahu aku datang ke sana?" Tanya Theo penasaran.

"Love aku tidak bodoh untuk meninggalkanmu tanpa pengawasanku kan." Jawab Max.

"Dimana kau menaruh gps nya sialan!" Kesal Theo menyadari apa yang dilakukan Max.

"Apa kau belum berkeramas dari kemarin?." Tanya Max yang malah semakin membuat Theo penasaran.

.

.




Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit akhirnya Theo dan Max memasuki hutan, saat memasukinya mata Theo disuguhi dengan banyaknya pepohonan yang tinggi menjulang dan rimbun sangat menakutkan dan gelap batin Theo padahal ini masih siang hari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

U: Ti AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang