26.

9.5K 944 13
                                    

.

.

.

Mobil mewah Jeno sudah tiba di depan kantor Renjun, membuat si mungil tersadar dari kesibukkannya membalas email

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mewah Jeno sudah tiba di depan kantor Renjun, membuat si mungil tersadar dari kesibukkannya membalas email.

"Nanti sekitar makan siang aku jemput untuk membahas perihal pernikahan" ujar Jeno membantu merapikan rambut Renjun yang sedikit berantakan.

Renjun terdiam saat tangan kasar dan besar Jeno merapikan helaian rambutnya.

"Tidak perlu aku nanti naik taksi saja ke kantor Jeno" Jeno mencubit pipi Renjun.

"Tidak ada penolakan istriku yang manis" kecupan demi kecupan Renjun terima area wajahnya.

"Baiklah-baiklah terserah suami ku saja" kali ini Jeno yang tersipu malu dengan perkataan Renjun membuat Jeno langsung memeluk tubuh mungil Renjun.

"Terima kasih sayang" bisik pelan Jeno menangkup wajah Renjun mengecup kening Renjun cukup lama.

"Selamat bekerja manis" Renjun tersenyum mendengar perkataan Jeno.

"Selamat bekerja juga Jeno" Renjun langsung turun dari mobil mewah Jeno.

Renjun tersenyum menunggu mobil Jeno berlalu meninggalkan kantor Renjun.

Renjun melangkahkan kaki memasuki kantornya mempersiapkan diri untuk menyelesaikan setengah pekerjaan sebelum makan siang karena supaya tidak terlalu menumpuk sekali.

"Selamat pagi manager Huang" sapa para karyawan yang dilewati oleh Renjun.

Renjun hanya membalas dengan senyuman manis tanda formalitas untuk menghargai bentuk sapaan karyawan.

"Selamat pagi manager Huang" sapa Ningning saat tahu sosok yang sedari tadi dicari atasannya telah tiba.

"Pagi juga Ningning, ada jadwal apa saya hari ini?" Renjun mendudukkan diri diruangannya segera menyalakan laptop.

"Untuk hari ini Anda ada meeting membahas busana dengan tuan Na pada pukul 09.00 pagi" Renjun menaikkan alisnya tuan Na?

"Tuan Na?" tanya Renjun meyakinkan kalau tuan Na adalah Na Jaemin.

"Iya manager Huang, tuan Na Jaemin" Renjun mengangguk mendorong kursi kerjanya menuju rak buku.

Mencari tumpukan kertas. "Tolong kirimkan ketiga sampel ini pada tuan Na dan tanyakan garis besar desain baju ini seperti apa sehingga nanti saat meeting tidak terlalu banyak dibahas, mengerti Ningning?" Renjun menyerahkan amplop berisikan sampel dari Renjun.

"Paham manager Huang akan saya sampaikan" Ningning meraih amplop dari Renjun.

"Terima kasih Ningning, ah untuk laporan magang mu akan saya kirim ke email" Renjun kembali fokus.

"Apa? Anda yang menilai formula magang saya?" Ningning sungguh kaget karena ada beberapa anak magang disini dan semuanya menaruh harap kalau Huang Renjun lah yang menilai formula magang mereka karena saat yang menilai Renjun maka nilai magang mereka akan diberikan nilai sempurna otomatis dari kampus.

ENVUELLA [NOREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang