Irene tersenyum manis melihat Yeri berlari kecil kearahnya. Direntangkannya tangan mungil itu untuk menyambut Yeri dengan dekapan hangat andalannya.
"Aaaa kak Irene!" Lengkingan suara milik Yeri sejak tadi terdengar sesaat setelah gadis itu baru saja turun dari sebuah bus minitrans kota.
Ditatapnya wajah Yeri yang sangat berbinar, Irene memandang khawatir, "gausah lari-lari kayak gituh lagi,"
Yeri terkekeh pelan mendengar ocehan yang menurutnya sudah biasa keluar dari mulut Irene sejak dirinya dan gadis itu masih sering menghabiskan waktu dahulu. Seakan tidak peduli, Yeri kembali memeluk Irene dengan erat. Ah rindu sekali rasanya.
Ya, sudah terhitung 2,5 tahun Yeri dan Irene mengalami lost contact dan sama-sama tidak tahu bagaimana dan apa yang sudah terjadi. Terakhir Yeri bertemu Irene adalah waktu kakak tingkatnya itu mengikuti kegiatan wisuda sebagai tanda bahwa gadis itu sudah menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa terlebih dahulu. Lalu disusul Yeri yang mengakhiri tugas nya dan gelarnya yang semula mahasiswa tepat 1 tahun yang lalu.
Dan pada saat perayaan wisuda Yeri, Irene masih belum tahu contact anak itu dan dimana gadis itu tinggal karena setelah Irene lulus, Irene memutuskan untuk pindah kota.
Hingga sampailah saat ini, kedua insan itu dipertemukan kembali Dengan rasa sayang yang masih sama seperti dahulu. Rasa kasih seorang kakak dan adik yang tidak pernah hilang sampai kapanpun.
"Ih gatau gatau gatau lagi pokoknya gue kangen banget sama Lo kak!" Irene tertawa mendengar nada manja yang tersirat dari perkataan anak itu. Masih tidak berubah.
"Bawa kopernya! Kita jalan dari sini, rumah gue ga terlalu jauh kok," Irene berkata setelah mengambil alih koper yang tergeletak ngenas akibat sang empu yang main langsung meninggalkan sembarangan saat sudah turun dari bus tadi.
Yeri mengangguk dan mengapit tangan Irene. "LET'S GO!!"
*****
Yeri menatap ngeri pada dua insan yang sekarang berada di hadapannya. Semenjak dirinya yang sudah lama tidak bertemu dengan Irene, apakah dari situh dia melewatkan fakta yang lumayan cukup mencengangkan?
"Kak," sesudah puas menatap Irene dengan seorang lelaki yang duduk disamping Irene itu, kini fokusnya beralih menatap Irene dengan tatapan bingung. Meminta penjelasan.
"Lo sejak kapan pacaran sama ni orang?"
Sehun berdecak malas saat Yeri menanyai hal yang lumayan cukup jengah dirinya dengar. Pasalnya setiap kali ada teman dekat Irene atau teman dekat dirinya yang sudah lama tidak bertemu semacam ini, kalimat pertama yang terlontar adalah menanyai penjelasan hubungan ia dengan Irene.
Semustahil itu kah dirinya bisa sampai mempunyai hubungan dengan Irene Dimata orang-orang?
"Hun kamu ada rasa eneg ga sih ditanyain ini terus?" Sehun mendekatkan dirinya saat Irene mencoba membisikkan kalimat yang sesudahnya membuat dirinya mengangguk semangat.
Soal ini ia sangat menyetujui.
Irene tersenyum geli melihat respon Sehun yang terlalu semangat menanggapi pertanyaannya. Kembali gadis itu menatap ke arah depan yang mana Yeri sudah memasang muka malas tidak seperti tadi.
"Gue dikacangin nih?" Yeri memasang wajah kesal serta tangan yang sudah bersedekap. Jengkel.
"3 tahun yang lalu." No. Bukan Irene yang menjawab, melainkan Sehun yang melayangkan kalimat itu dengan kepala yang ia senderkan manis di bantalan sofa.
Irene mengikuti jejak Sehun, bedanya gadis itu menidurkan kepalanya tepat diatas dada Sehun yang nganggur. Menjadikannya bantalan.
"Dih najis banget gue liat uwu uwu gini," Yeri berkata sinis yang malah ditanggapi kekehan ringan dari Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE 2 | HUNRENE
Fanfictioneratnya sebuah hubungan tidak menjamin kalenggengan didalamnya, akan ada berbagai tantangan yang siap menyambut di tengah-tengah kerhamonisan sebuah hubungan. contohnya mereka. menjalin tali kasih selama 3 tahun, tidak menjamin semuanya akan berjal...