• MUAK
"Sehun nya, ada?" Ken mendongak saat fokus pandangnya menatap ke arah depan, ketika sebuah suara tiba-tiba saja menyeruak masuk ke dalam indera pendengarannya.
Tak lain juga dengan Vernon yang baru saja selesai menyeduh kopi dari arah dapur lantai bawah, juga mengerjap bingung saat melihat meja Ken yang sedang didatangi seorang wanita muda.
Laki-laki itu belum menjawab, namun sedikit melirik ke arah ruangan Sehun yang pintunya tertutup rapat, setelahnya menghadap ke depan kembali, "maaf, tapi dengan siapa ya?" Tanyanya sedikit meringis.
Wanita itu sedikit membenarkan posisi berdirinya, dan itu sedikit menguntungkan Ken yang langsung menangkap sosok Vernon yang tengah berdiri menjulang di belakang.
Dalam diam, namun tatapan mata memberi isyarat, untuk menolongnya segera ke arah lelaki itu.
Vernon mengedik bahu acuh, setelahnya berjalan dengan santai ke arah mejanya.
Kutu kupret!
"Atas nama Win-na, dia pasti tahu!" Jawab wanita itu enteng.
Vernon melirik sekilas ke arah Ken yang masih melongo lalu setelahnya memberi isyarat dengan mengatakan, "suruh masuk aje!" Dengan kodean berbicara tanpa bersuara.
Ken melihat, dirinya mengangguk pelan, "sini, saya antar!" Finalnya.
Mereka beranjak, melangkah mendekati pintu ruangan milik Sehun, sebelum Ken berhasil mengetuk dua kali dan mempersilahkan wanita bernama Win-na itu masuk ke dalam ruangan bos nya.
Sebelum benar-benar masuk, Win-na menoleh ringan dan tersenyum singkat sembari berucap terima kasih dengan hormat.
"Siapa?" Basa-basi Vernon saat melihat sohib nya sudah berjalan kembali ke mejanya.
Enggan menjawab, namun kini malah memberi lirikkan tajam, dirinya berujar, "bodoamat anj*ng!" Sewotnya.
_____________
"Long time no see, dear!" Sapa wanita itu lebih dulu saat melihat seonggok lelaki yang tengah asyik menatap ke arah kaca membelakanginya.
Sehun— lelaki itu tahu, siapa pemilik suara emas namun beralaskan pisau ini.
"Ngapain?" Tanyanya langsung mengarah keinti dan tujuan datangnya Win-na ke kantornya tanpa harus membalas sapaan ria milik wanita itu.
Win-na tersenyum manis, setelahnya meletakkan tas branded miliknya ke atas meja kerja milik Sehun, dan melangkah mendekati lelaki itu.
"Udah lama ga ketemu, ini sapaan kamu buat saya?" Sinisnya, tanpa melirik sedikitpun ke arah Sehun.
Sehun mendengus malas, dirinya memasukkan kedua tangannya ke arah saku celananya dan melirik sekilas, "udah lah, ga usah terlalu bertele-tele!" Malasnya.
"Ada apa?" Tanyanya lagi.
Win-na menengok. OH WIN-NA! Menatap Sehun tanpa berkedip sedikitpun. Mencoba menelisik dan mencari tahu seluk beluk lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE 2 | HUNRENE
Fanfictioneratnya sebuah hubungan tidak menjamin kalenggengan didalamnya, akan ada berbagai tantangan yang siap menyambut di tengah-tengah kerhamonisan sebuah hubungan. contohnya mereka. menjalin tali kasih selama 3 tahun, tidak menjamin semuanya akan berjal...