Irene mengerjap-ngerjap kan matanya mengikuti dan membiasakan biasan cahaya yang tiba-tiba masuk ke indera penglihatan nya yang masih kabur.
Sedikit-demi sedikit mata cantik yang dihiasi bulu mata lentik itu akhirnya terbuka sempurna. Hal yang pertama kali gadis itu lihat hanyalah sebuah ruangan asing yang tidak cukup familiar baginya.
Eh, dimana nih?
Lama dirinya masih termenung di tempat setelah mencoba menduduki dirinya sendiri sembari mengisi full daya energinya.
Irene menunduk sebentar, mengamati penampilannya yang—ehm, menggunakan baju tidur? Baju tidur siapa?
CEKLEK
"bagus banget, jam segini baru bangun!" Tiba-tiba saja ada bias suara yang dikenalnya masuk ke indera pendengarannya membuat atensi gadis itu teralihkan sejenak.
Irene menengok, melihat bundanya yang masuk ke dalam ruangan yang berisi dirinya dan tengah membuka satu persatu tirai jendela.
Rupanya ruangan ini adalah kamar. Tapi, kamar siapa?
"Kita dimana, sih Bun?" Tanya Irene dengan suara seraknya khas bangun tidur.
Bunda mendecih pelan, dirinya melangkah mendekat ke arah anak gadisnya itu lalu mencentil pelan dahi mulus itu.
"Makanya, kalo tidur tuh jangan kek orang mati, sampe bisa amnesia." Tutur Bundanya setengah meledek.
Irene merenggut, dirinya mendongak menatap bundanya kesal, "tinggal jawab doang padahal Bun, gausah ngatain." Sindirnya.
Bunda tertawa pelan, "siapa yang malem mabuk karena kebanyakan makan sosis bakar? Mabuknya kek udah setara mabuk alkohol pftt" lagi dan lagi bunda kembali meledek Irene yang memang kesadarannya masih di ambang 70%
Irene melongo, mencoba mengingat-ingat dan mencerna ucapan yang bundanya lontarkan tadi.
10 detik kemudian, kerlingan lampu menyala tiba-tiba terlihat di atas kepalanya.
Ya, dirinya sudah ingat.
"Sumpah Bunda, Irin malu banget, aish!" Ringisnya sambil meringsek masuk memeluk bundanya yang memang posisinya berdiri di samping ranjangnya.
Bundanya tertawa keras, dirinya memegang lengan anaknya, "kamu tau ga, malem kamu sampe di bopong sama Jeno ke kamar. Bunda sama Tante Yuli cuma bisa geleng ya abis pikir, baru nemu orang hangeover karena sosis bakar doang." Ujar bunda semangat menceritakan hal yang menurut Irene itu adalah aib.
tandai, AIB!!
"BUNDA UDAH STOP! Ih, lihat nih muka anak nya udah merah gini malah di ceritain terus!" Kesal Irene.
"Abisnya lucu." Jawab bundanya.
Irene mendelik, "lucu darimana?!" Sewotnya.
Masih setengah tertawa, bunda kini melepaskan pelukan yang tadi berasal dari Irene, "sekarang mandi, abis itu turun kebawah. Ga enak sama Tante Yuli, udah tua bangka bangun masih kalah sama Chimy."
"Emang Chimy udah bangun, Bun?" Tanya Irene sambil menyingkap selimut yang tadi masih menutupi area bawahnya.
Bunda mengangguk, "udah dari subuh, semangat banget katanya mau ke kebun Strawberry punya Tante Yuli. tau kamu, Rin? Adikmu bahkan udah nyiapin baju nya pas malem acara bakar-bakar." Ceritanya.
Irene terkekeh pelan, tidak kaget kalau melihat Chimy yang selalu bersemangat dengan hal yang di menjadi tujuannya.
"Irin mandi dulu deh bun, nanti Irin nyusul kebawah." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE 2 | HUNRENE
Fanfictioneratnya sebuah hubungan tidak menjamin kalenggengan didalamnya, akan ada berbagai tantangan yang siap menyambut di tengah-tengah kerhamonisan sebuah hubungan. contohnya mereka. menjalin tali kasih selama 3 tahun, tidak menjamin semuanya akan berjal...