Malamnya, setelah menyelesaikan kegiatan membersihkan diri serta perawatan kulit, disinilah Irene berada. Dikamar kebesarannya bersama Yeri yang sedang sibuk mengemil keripik dengan tujuan awal untuk marathon Drakor.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun fakta itu tidak cukup bisa menghentikan niat awal 2 Gadis berbeda nasib ini untuk mengurungkan niat awalnya.
"Kak bagi selimut dong!" Yeri mengguncang pelan tubuh mungil Irene yang berada disamping tubuhnya. Gadis itu sedang bertelungkup ria seperti biasanya.
Irene menengok ke arah Yeri, diiringi dengan tatapan kesalnya. Seolah mengisyaratkan bahwa kegiatannya sudah diganggu.
"Tuh dilemari. Ambil sendiri!" Sesudah mengatakan itu, Irene kembali melanjutkan kegiatannya yang tengah menonton.
Namun seakan tidak puas, sesudah Yeri mengambil selimut, gadis itu kembali berteriak.
"Kak, mau bantalan kecil juga, ambilin dong!" Yeri berteriak dari arah lemari yang jaraknya cukup lumayan dari ranjang yang diatasnya diisi Irene yang tengah asik nonton.
Sembari memakan keripik pedasnya, Irene menyahut, "Ada di atas lemari itu, ambil aja! Kalo ga nyampe pake kursi."
Hening kemudian, mungkin Yeri sudah mendapatkan keinginannya tersebut pikir Irene.
"Kak, mau bantalan bola gede juga, dimana?" Yeri kembali berteriak dari tempatnya. Gadis itu celingak celinguk melihat ke dalam lemari dan atas lemari guna melihat apakah bantalan yang dimaksud dirinya ada disana. Namun nihil.
Barang yang ia cari tidak ada disana. Dimana Irene sembunyikan?
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya dengan ritme cepat, membuat Yeri awalnya sedang mencari bantalan yang dirinya maksud seketika terdiam. Gawat, dirinya baru menyadari ternyata langkah kaki itu adalah langkah kaki milik Irene yang semakin mendekat ke tempat dirinya berdiri.
"YERI!!!!!!" Dan benar saja, setelah gadis itu sampai di depan orang yang ia rutuki sedari tadi, Irene mengeluarkan senjata yang ia bawa. Guling.
Bukk
"Aww, sakit kak!" Yeri terus saja meronta dan berteriak sakit tatkala Irene terus memukuli tubuhnya menggunakan guling yang Irene bawa. Sadis sekali memang.
Salahkan Yeri yang memang sudah sangat sangat berhasil sekali merusak mood nonton Drakor Irene dengan segala teriakan yang gadis itu lontarkan hanya pasal barang yang ia cari. Menjengkelkan.
"Udahan dong kak! Aww!" Bagai kokokkan ayam dipagi hari yang terdengar ribut, Irene terus saja memukuli Yeri yang sekarang tengah berlari-lari untuk menghindari pukulannya. Tak dihiraukannya rasa sakit Yeri. Ia sangat kesal.
Lihat saja, dirinya akan balas nanti!
****
Irene dengan gerakan cepat memasukkan segala kebutuhannya dan buku-buku yang diperlukan dalam mata kuliah hari ini. Jadwal kuliah Irene hari ini terbagi 2, di pukul 07.00 pagi dan 16.00 sore nanti.
Berlari kecil ke arah kaca yang cukup besar, dirinya kembali mengamati penampilannya yang cukup simple. Kaus kebesaran milik Sehun berwarna putih dipadu dengan jaket Levis milik lelaki itu juga, dan rok yang senada dengan jaket yang ia kenakan hari ini.
Bisa dilihat, bahwa barang Sehun cukup diandalkan dalam look nya hari ini.
"Nunggu lama?" Tanya Irene. Gadis itu sudah selesai dengan urusan riweuh nya dan mendatangi Sehun yang menangkring indah di motor kebesaran lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE 2 | HUNRENE
Fanfictioneratnya sebuah hubungan tidak menjamin kalenggengan didalamnya, akan ada berbagai tantangan yang siap menyambut di tengah-tengah kerhamonisan sebuah hubungan. contohnya mereka. menjalin tali kasih selama 3 tahun, tidak menjamin semuanya akan berjal...