9. Malam Pertama

5.7K 521 47
                                    

"ohh baca tentang reproduksi" sambungnya sambil tersenyum penuh arti

"ish gue belum slese baca juga, udah lah gue mau mandi" kesalnya sambil berlalu dari hadapan adel

"hei sini dulu, memangnya kamu bisa buka resleting gaun itu sendiri?" tanya adel sedikit berteriak

ashek tak menghiraukannya, ia terus berjalan masuk ke kamar mandi dsn menutup pintunya.










di kamar mandi

sesampainya di kamar mandi ashel mencoba untuk membuka gaunnya sendiri namun dia tak berhasil karena tangannya tak sampai.

"kok susah, aduh gimana nih masa iya gue harus minta tolong sama dia" keluhny

ashel mencoba nya sekali lagi dan terus lagi namun bukannya berhasil malah hanya kegagalan yang dia dapat, mau tak mau ashel meminta tolong pada adel suaminya yang ketus itu

akhirnya adel membuka pintu kamar mandinya stengah, ia mengintip keberasaan adel. teenyata dia sedang asik mengotak atik remot tv.

kepala ashel keluar dari balik pintu dan berteriak
"adeelll gue minta tolong!!" teriaknya

adel yang awalnya fokus dengan tv kini bangkit dan melempar remot tv nya asal

"kan apa sata bilang pasti gabisa buka gaun sendiri" gerutunya

ashel hanya diam menunggu adel masuk ke dalam kamar mandi. adel pun masuk dan tanpa basa basi langsung membukakan resleting gaun milik ashel

resletingnya sudah berhasil di buka oleh adel, tapi adel enggan beranjak dari saana. ia malah mematung sambil memperhatikan ashel

"loh elo ngapain diem sana keluar" usir ashel

"nunggu kamu buka gaun, coba buka saya pengen liat" ucap adel

ashel dengan cepat mendorong tubuh adel dan menyuruhnya supaya keluar

"gada gada gue gak mau" tolak ashel

adel tak melawan ashel, ia pasrah bahkan saat ashel membanting pintu di depannya adel memaklumi karena istrinya itu masih sangat awam dengan hal hal erotis yang dirinya maksud.




skiippp

ashel sudah slesai mandi, gadis itu telah mengenakan pakaian tidurnya. ia nampak berhati hati naik ke ranjang, dia tidak mau membangunkan adel yang telah tidur

"yes akhirnya dia tidur juga" batin ashel

adel yang tidur memunggungi ashel tiba tiba berbalik badan

"kamu ngapain aja di kamar mandi? hampir 1 jam saya nunggu kamu. habis semedi dulu kah kamu?" ucap adel dengan mata stengah terbuka

"enak aja, ga ya gue sengaja mandi lama biar lo tidur" balas ashel nampak jengkel

"ohh, saya gak bisa tidur. gimana kalo saya ajarin kamu tentang materi yang tadi kamu baca di buku itu" ucap adel

"tentang reproduksi? yaudah ayo jelasin gue tentang materi itu" balas ashel

"langsung praktek aja gimana? kamu belun pernahkan praktek lapangan tentang ini?" ucap adel tersenyum penuh arti

ashel si gadis yang bahasanya lo gue namun aslinya polos itu malah mau mau aja nerima ajakan adel, dia sbenernya gak tau apa yang di maksud adel tentang praktek bereproduksi itu.

"lo dokter pasti lo tau banyak tentang itu kan?" tanya ashel polos

adel mengelus pelan rambut ashel
"tentu, jadi saya tahu banyak mengenai hal itu" ucap adel

perlahan tangan adel turun, dia mengelus bahu ashel dengan lembut secara berkala, tak henti sampai disitu kini kedua tangan adel sudah berpegang pada kedua pergelangan tangan ashel

ashel diam, menatap adel yang semakin dekat semakin terlihat tampan. seperti terkena sihir, perempuan itu bahkan tidak melakukan pergerakan meskipun bahasa tubuh adel sudah memberi tanda bahwa dia akan mencium ashel

adel mengangkat kedua tangan ashel ke atas lalu menatap ashel dengan tatapan nakalnya. ashel sempat berontak, tapi tenaganya kalah kuat dengan adel yang tidak bisa di remehkan kekuatannya

"gak dosa kan kalo cium istri sendiri?" ucap adel stelah itu dia melahap rakus bibir ranum milik ashel

ashel hanya mematung, ia tak membalas ciuman yang di berikan oleh adel itu terlebih karna dia terkejut dengan perlakuan adel

"benar dugaan gue, ucapan cowo emang gabisa di pegang" batinnya

tidak puas dengan bibir milik ashel, kini ciuman adel turun ke leher. pria itu sperti orang yang kehausan dalam mencumbui pasangan sah nya.

adel melepas pakaian atasanya, matanya berbicara seolah memberikan ashel sinyal bahwa dia menginginkan sesuatu yang lebih

ashel pun kini paham, kepolosan dirinya kini seketika runtuh setelah di peristri oleh seorang Rava Adelio.

ia bingung ingin memberikannya atau tidak, jika dia tak memberikan sama saja dia merampas hak adel sebagai suaminya

"udah gue duga, lo pasti bakal ingkar janji" ucap ashel

"aku cuma minta apa yang udah jadi hak ku sebagai suami, persetan dengan cinta atau tidak nya kamu berkewajib melayani aku" jawab adel

"tapi ngelakuin hubungan intim itu hrus dengan persetujuan kedua belah pihak. yang mau ngelakuin kan cuma lo gue ngga" protes ashel

"jadi maksud kamu kamu gak mau ngelepas itu buat aku? kamu gamau kita ngelakuin malem pertama kita?" tanya adel

ashel menggeleng sambil menatap tajam suaminya. adel tidak bisa memaksa apa yang di kehendakinya, ia pun memilih mundur dan mengenakan pakaian atasny kemabali

"tidurlah sekarang jangan sampai saya berubah pikira!" tegas adel

adel beranjak dari kasurnya, kemudian dia membuka sebuah nakas dan mengambil sebotol wine dengan gelasnya di sana. adel lebih memilih duduk di sofa daripada tidur di samping ashel

sebetulnya adel hanya takut nafsunya melukai ashel ia lebih memilih menahannya dan memberikan waktu agar istrunya itu bersedia melakukannya tanpa paksaan

adel meminun segelas winw dengan harapan agar cepat mengantuk, ia meminum wine itu sambil memandang iatrinya dari jauh

"malam ini mungkin kamu lolos ashelia, tapi kita lihat saja besok" monolognya




















tbc.
yaaaaa nungguin part ah ah nya yaaaa

My Husband Is A DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang