vote!
begitu sampai di rumah ibunya, ashel langsung memeluk ibunya. mata ashel berkaca-kaca, hal itu membuat anin heran. dia menatap putri bungsunya serta menantunya secara bergantian.
"kenapa malem-malem kesini?"
"ada apa?"
"tumben banget loh" tanya anin berkali- kali"emmm, anu mom... itu ashel" jawab adel gugup
tangis ashel tiba-tiba pecah membuat ibunya semakin bingung dan chiko yang awalnya sedang di kamar pun tiba-tiba keluar karena mendengar suara adiknya itu.
"loh ashel sejak kapan disini? trus ini kenapa nangis" tanya chiko
"mommy bawa ashel ke kamar dulu ya, dia belum mau cerita" timpal anin
chiko diam menatap adel sinis, anin dan ashel pergi meninggalkan ruangan itu.
hal ini tentu jadi kesempatan chiko untuk menginterogasi adel."kita perlu bicara dokter rava adelio" ucapnya sambil duduk
adel segera duduk di samping kakak iparnya itu.
"jangan salah paham chiko" ucap adel
"adik saya kamu apain" jawab chiko
"saya tidak berbuat keterlaluan, sebenarnya cuma masalah sepele" timpal adel
"kalo gak keterlaluan kenapa adik saya minta pulang trus nangis kejer kaya tadi!" tegas chiko
"sebenernya masalahnya cuma karena saya masih simpan barang pemberian dari mantan saya, itu aja" jelas adel
"itu emang terdengar sepele bagi kita seorang pria, tapi bukan hal yang sepele bagi wanita" ucap chiko
"jika ashel minta untuk buang barang itu, turuti saja keinginannya" sambungnya
"sudah, saya sudah bereskan barang-barangnya dan menelpon petugas kebersihan untuk membuang barang itu" ucap adel
"baguslah, setelah ini jaga ashel kami dengan baik. sepertinya anda telah berhasil membuat ashel jatuh cinta" timpal chiko
"lalu menurutmu saya harus apa sekarang? ashel bener-bener susah di bujuk" tanya adel
"biarin aja dia nginep semalem dsini, lo juga kalo mau nginep silahkan aja ini jga rumah lo sekarang" ucap chiko
"sorry ya gua ga terbiasa ngomong formal kaya tadi, jadi lo bisa kan klo ngomong gua lo aja?" sambungnya
"hahahah bisa lah yakali gabisa, yaudah klo gitu gua juga bakal nginep disini" jawab adel
"yauda gua cabut dulu ke kamar, ngambil sesuatu nanti balik lagi" ucap chiko menepuk bahu adel lalu pergi menuju kamarnya
di kamar anin
anin memberikan tissue kepada putri bungsunya sambil pelan-pelan menenangkannya.
"kamu kenapa nak? adel nyakitin kamu?" tanya anin hati-hati
ashel mengangguk, bibirnya yang manyun malah membuat ibunya terkekeh
"maksud mommy apa? kenapa malah senyum gitu" protes ashel
"kamu masih kaya dulu kalo nangis, manyun kaya anak kecil ga di beliin permen" ucap anin
"emang apa yang adel lakuin sampe kamu kaya gini?" sambungnya
"dia masih nyimpen barang pemberian dari mantannya, itu sama aja kaya dia hianatin acel mom" cerocos ashel
"yauda sana pergi tidur ke kamar tamu, ajak suami kamu tidur disana juga" suruh anin
"ah gamau, acel mau pisah ranjang sama cowo itu malem ini" ucap ashel
"udah nanti mommy marahin si adel itu, sana tidur sama dia" suruh anin skli lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/321999349-288-k806063.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Doctor
Teenfikcesiap gak siap kamu harus menikah sama saya. -A gak gue gak mau. -A