4

792 105 10
                                    

Seokjin dengan semangat membantu ibu nya menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan selama perjalanan.

Menyiapkan baju, tas dan juga bekal yang akan mereka bawa adalah kegiatan mereka di pagi hari ini.

"Bu aku sudah selesai menyusun baju ke dalam tas, sekarang apa lagi yang harus ku kerjakan?"

Seokjin menghampiri nara yang sibuk memasukan sesuatu ke kotak bekal.

"Tidak ada, semua sudah selesai" kata nara dan seokjin mengangguk mengerti.

"Obat mu sudah kau masukan tas?" lanjut nara.

"Sudah bu, jangan khawatir" jawab seokjin sambil memasukan telur rebus ke dalam kotak bekal yang masih kosong.

"Kita bekal telur rebus saja ya untuk ganjal perut? Tapi kalau kau mau makan nasi, kita bisa beli dulu nanti" kata nara dan seokjin mengangguk sebagai jawaban.

Setelah selesai mereka membawa semua yang sudah di siapkan untuk  pergi.
.
.
.
.

Di perjalanan nara tertidur, membuat seokjin yang duduk di samping nya menyandarkan kepala ibu nya ke bahu nya yang lebar. Sesekali seokjin melihat jalanan yang terlewati dengan cepat oleh laju kereta.

Tes

Tes

Tes

Seokjin dengan buru buru mendongak karena mimisan, tangan nya bergerak cepat mengambil sapu tangan di saku jaket untuk mengelap darah di sekitar hidung nya.

"Uhuk - uhuk"

Seokjin berusaha menahan suara batuk agar tidak membangunkan nara. Tak lama rasa sakit dia rasakan di perut dan juga dada kanan nya, mual yang tidak bisa di tahan membuat seokjin muntah tanpa suara.

Mata seokjin melebar dan terdiam sesaat ketika melihat darah yang dia muntahkan, tapi dengan cepat seokjin membersihkan mulut nya dan membuang sapu tangan nya saat mendengar lenguhan nara yang perlahan bangun.

Tidak ada jalan lain yang di ambil seokjin selain pura pura tidur.

"Aku kira hanya aku yang tidur, ternyata kau juga tidur jin" kata nara saat melihat mata seokjin yang memejam.

Setelahnya nara melihat jalanan dengan lamunan nya, sementara seokjin mati matian menahan sakit di kepala, perut dan dada nya.

"Ya Tuhan....sakit sekali"

Batin seokjin sambil meremat perut nya secara diam diam.

"Ah...sepertinya sudah waktunya makan siang" kata nara, kemudian melihat seokjin.

"Jinnie bangun, makan dulu"

Nara menggoyangkan lengan seokjin, kemudian membuka kotak bekal nya.

Seokjin membuka matanya perlahan, kemudian melihat ibu nya yang sedang sibuk mengupas kulit telur.

"Sudah sampai?" - seokjin.

"Sebentar lagi, sebelum turun kita harus isi dulu perut kita" jawab nara setelah selesai mengupas seluruh kulit telur yang dia pegang.

"Ini untuk mu"

Nara memberikan telur yang sudah terbuka pada seokjin.

"Untuk ibu saja" seokjin mengambil telur nya dan menyuapkan pada nara.

"Wae? Ibu mengupas untuk mu" nara melihat seokjin dengan sedikit cemberut.

"Ladies first, mom" kata seokjin, membuat nara tersenyum haru.

"Ah...anak ku sudah besar, dia pandai merayu sekarang" kekeh nara, kemudian membuka mulut nya dan menerima suapan seokjin.

"Thank you, my son"

LAST WISH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang