20

936 124 25
                                    

Nara, taehyung dan namgil duduk diam di depan kamar seokjin, mereka khawatir karena seokjin tidak mau bertemu siapapun, bahkan nara sudah membujuk Nya dan minta izin untuk masuk kamar nya, tapi seokjin tidak mengijinkan nya.

Tanpa terasa sudah jam tujuh malam dan seokjin tetap mendiami mereka.

"Apa jin hyung selalu seperti itu, bu?" tanya taehyung.

"Tidak pernah, ini pertama kalinya dia seperti itu" jawab nara dengan lesu dan taehyung mengangguk mengerti.

"Sepertinya jin hyung meluapkan semua perasaan nya tadi." kata taehyung dan melihat kamar seokjin yang tertutup dengan lesu.

"Aku akan masuk" namgil beranjak dari duduk nya.

"Apa yang kau lakukan? Seokjin akan semakin marah nanti" nara menahan tangan namgil.

"Aku ayah nya, kalau dia tidak bisa luluh pada ibu nya, mungkin dia butuh sosok ayah ada di samping nya"

Namgil melihat nara dan berusaha meyakinkan nya kalau dia bisa menghadapi seokjin.

"Tolong, percaya pada ku" pinta namgil.

Nara mengangguk, kemudian melepaskan tangan namgil dan membiarkan nya masuk.
.
.
.

Namgil berjalan mendekati seokjin yang duduk di kasur dengan arah mata melihat jendela dengan tatapan kosong. Ada darah yang mengering di bawah hidung seokjin dan juga baju nya, membuat namgil melihat seokjin dengan sendu.

Namgil berusaha tenang, kemudian mengusap lembut kepala seokjin untuk menyadarkan seokjin dari lamunan nya, terbukti seokjin melihat ke arah nya.

"Kau sudah tenang?" tanya namgil dan seokjin hanya mengangguk.

"Mau ayah panggil ibu atau tae?" tanya namgil lagi dan seokjin hanya menggeleng.

"Ayah boleh di sini?"

Seokjin mengangguk, membuat namgil senang melihatnya.

"Ayah"

Seokjin melihat namgil membuat namgil melihat seokjin dan memperhatikan mata nya, dia bisa melihat sklera mata seokjin yang berwarna kuning, tapi dia tidak mau membahasnya karena takut seokjin marah dan mengusir dirinya lagi.

"wae?" - namgil

"Aku mau jalan jalan" - seokjin.

"Jalan jalan? Apa kau tidak papa?" tanya namgil.

"Aku baik baik saja" - seokjin

"Baiklah, ayah akan bilang pada ibu dan ~ "- namgil

"Dengan ayah saja, tidak usah ajak mereka" sela seokjin membuat namgil bingung.

"Aku ingin bermain dengan ayah seperti waktu kecil" seokjin melihat namgil dengan tatapan seperti anak kecil.

"Ajak aku ke taman bermain dekat rumah ayah, aku mau naik wahana dan makan makanan yang ku suka" pinta seokjin.

"Karena itu kau tidak mau mengajak ibu mu, kau pasti tau ibu akan melarang mu melakukan sesuatu yang kau mau kan?" tebak namgil dan seokjin hanya tersenyum.

"Dasar anak nakal" namgil mencubit pipi seokjin. " baiklah, kalau begitu ganti baju dan pakai jaket dulu, ayah juga harus membersihkan darah yang ada di hidung mu" lanjut namgil membuat seokjin senang.

"Yey, terimakasih ayah" seru seokjin seperti anak kecil dan namgil tersenyum sambil mengangguk.

Namgil mengganti baju seokjin dengan kaos berwarna hitam dan jaket berwana merah yang dia belikan saat di busan. Dia juga merapikan rambut seokjin dan memakaikan pelembab ke bibir seokjin agar tidak terlihat pucat.

LAST WISH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang