11

895 137 50
                                    

Seokjin masuk ke kamar sambil memegangi perut nya, tapi saat melihat ibu nya seokjin langsung bersikap biasa saja. Dia tidak mau ibu nya sampai melihat memar di perut nya karena di tendang taehyung.

"Bu"

Seokjin berjalan ke arah ibu nya yang duduk sambil memegangi kepalanya.

"Kenapa bu? Ibu sakit?" tanya seokjin dan nara menggeleng sebagai jawaban.

"Tidak papa, ibu hanya pusing sedikit" - nara.

Seokjin mengecek kening nara untuk memastikan keadaan nya.

"Ibu demam, kita ke dokter ya bu" - seokjin.

"Tidak usah nak, nanti juga sembuh sendiri. Lagian uang yang ibu punya hanya cukup untuk ongkos kita pulang besok" tolak nara, membuat seokjin sedih mendengar nya.

"Ibu, apa yang ibu rasakan?" tanya seokjin.

"Kepala ibu pusing, badan ibu panas dan ibu sangat ngantuk" jawab nara dan seokjin mengangguk mengerti.

Seokjin membantu nara pindah ke ranjang untuk tidur.

"Ibu istirahat dulu ya, sepertinya ibu kelelahan dan butuh tidur" kata seokjin sambil menyelimuti nara.

"Ndee, dokter" sahut nara dan tersenyum kecil.

"Ibu, kau bisa saja" kekeh seokjin. " Tidurlah bu, kau harus istirahat" titah seokjin dan nara mengangguk sebagai jawaban.

Setelah nara memejamkan matanya, seokjin pergi untuk mencari namgil.
.
.
.
.

Seokjin berdiri di depan kamar namgil, dia memberanikan diri untuk minta bantuan pada ayah nya.

Tok!tok!tok!

"Ayah" panggil seokjin sambil mengetuk pintu.

Ceklek

Seokjin sedikit mundur saat pintu terbuka dan namgil keluar setelahnya.

"Jin, ada apa?" - namgil

"Ayah, ibu sakit. Apa ayah punya obat?" - seokjin.

"Persediaan obat sedang habis, memangnya sakit apa?" - namgil

"Sakit kepala, demam dan ngantuk" - seokjin.

"Itu hanya kelelahan, makanya berhenti bersikap manja jin. Ibu mu itu tidak lagi muda seperti dulu, dia pasti kelelahan karena mengurus mu" kata namgil dan seokjin hanya diam.

Namgil masuk ke dalam, tak lama dia kembali sambil membawa uang.

"Beli saja obat di apotik, ini resep dari dokter pribadi ayah. Datang saja kerumah sakit yang tertulis dalam resep itu.

"Ayah belum bisa melihat ibu mu, banyak pekerjaan yang harus di selesaikan" - namgil.

"Tidak papa ayah" jawab seokjin dan mengambil uang juga kertas resep dari tangan namgil.

"Aku pergi dulu, ayah" pamit seokjin dan namgil mengangguk sebagai jawaban.
.
.
.
.

Apotik

Seokjin membayar obat sesuai resep yang di tulis, karena uang nya masih sisa seokjin Membeli obat yang biasa dia minum.

"Mau beli satu botol?"

"Kalau satu botol berapa harganya, bu?" - seokjin

"Satu juta"

"Apa boleh beli setengah saja?" - seokjin.

"Boleh, jadi 500 ribu" petugas apotik memberikan obat nya ke seokjin.

"Terimakasih, bu" kata seokjin dan kembali pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran.
.
.
.
.

LAST WISH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang