* Prolog *

314 11 6
                                    

     Angin sore berhembus menyentuh kulit dengan sangat lembut dan menghilangkan rasa lelah yang sedari tadi menerpa. Aku memandang ke arahnya. Seorang wanita yang amat cantik parasnya terduduk diam di sampingku. Wajahnya yang menawan, rambutnya yang panjang terurai bagaikan berdansa dengan tiupan angin, dan mata berwarna ungu-nya yang sangat indah seperti kilau permata yang disorot cahaya.

    Wanita itu menggenakan baju santai berwarna hitam kemerahan seperti warna rambutnya dengan belahan dada yang mengintip dari leher bajunya. Dengan tetes keringat yang belum sepenuhnya kering, wanita itu langsung berdiri menatap langit-langit Elven City yang dihiasi banyak Crystal yang memancarkan cahaya layaknya matahari. Dia tersenyum dan meraih tanganku. Aku tercengang melihat senyuman yang begitu indah terukir di wajahnya.

    Aku tidak pernah menyangka, iblis tingkat rendah sepertiku bisa menghabiskan waktu seperti ini bersamanya. Semua orang takjub kepada kecantikannya. Dia adalah sosok paling dihormati di seluruh Elven. Dia adalah simbol dari kecantikan, dan kebaikan itu sendiri. Apakah ini hanya keberuntungan, ataukah garis takdir yang menyatukan kami.

    "Sebentar lagi gelap, sebaiknya kita pulang sekarang sayang, aku akan memasak untukmu malam ini"

    Mendengar itu aku pun mengangguk dan berjalan bersamanya pulang menuju istana.

What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang