Sudah dua hari berlalu setelah kejadian hari itu, kejadian dimana Zechs menantangku dalam duel. Entah kenapa aku tidak bisa tidur nyenyak setelah kejadian itu. Aku membayangkan apa yang akan terjadi jika saja aku kalah. Apa Ryoba akan dipaksa menikahi Zechs ataukah harus mematuhinya seumur hidup, pertanyaan itu selalu terulang di dalam kepalaku. Bagaimana pun caranya aku harus menang. Tetapi melawan seorang ultimus holder pasti tidak akan mudah, apalagi Kirin dikabarkan memiliki kekuatan untuk memperkuat kekuatan penggunanya sampai sepuluh kali lipat.
"Yoo Alex... Apa yang sedang kau pikirkan?" Suara Alger menghentikan lamunanku.
"Alger. Aku hanya sedang memikirkan duel yang akan dimulai lima hari lagi. Apa aku telah salah mengambil keputusan? Entah mengapa, walau tidak yakin akan menang, mulutku seperti bergerak dengan sendirinya pada saat itu" Aku menjelaskan apa yang membebani pikiranku pada Alger.
"Apa yang kau katakan? Kau bilang mulutmu terasa seperti bergerak sendiri bukan? Itu adalah tanda bahwa hatimu tidak menerima keinginan pangeran dan tanda bahwa kau mencintai ratu"
"Cinta yah... Walau kita bisa menguasai ilmu sihir, nampaknya cinta masih menjadi sebuah misteri yang lebih hebat dari sihir"
"AHAHA!! Yahh mungkin itu benar. Hey bagaimana jika kau berlatih tanding denganku?" Ajakan Alger membuatku berpikir, jika aku bisa mengalahkannya mungkin aku akan berkesempatan untuk unggul melawan Zechs.
"Yosh aku menerima tantanganmu" Kami mengepalkan tangan dan melakukan tinju persahabatan.
Waktu telah menunjuk tepat tengah hari, lapangan kerajaan terasa begitu ramai. Para penjaga berkumpul untuk menyaksikan pimpinan mereka melawanku. Alger berdiri kokoh di sisi kiri lapangan dan aku berdiri di sisi kanan lapangan. Kami berdua terpisah jarak sekitar sepuluh meter. Bagian pinggir tempat ini dikelilingi pagar kayu setinggi satu meter, tempat ini dibuat layaknya arena.
"Apa kau sudah siap Alex?"
"Ahh tentu saja aku siap!!"
"Jangan menahan diri melawanku. Keluarkan semua kemampuanmu"
"Kau juga... Jangan karena kau adalah pemimpin penjaga, kau berpikir bisa mengalah dariku"
*Tingg*
Bel tanda pertandingan telah dimulai kini telah dibunyikan. Aku memikirkan sihir apa yang akan kugunakan. Aku melihat Alger mulai melangkahkan kakinya, namun dalam sekejap Alger telah berada di hadapanku dan langsung melayangkan tendangan kearah dadaku. Aku terkejut bukan main dengan kecepatan yang luar biasa ini.
*Duumn*
Untung saja aku sempat mengaktifkan lingkaran sihir perlindungan yang menyelamatkan nyawaku. Walau sudah menahan serangannya dengan lingkaran sihir, entah mengapa aku bisa merasa gelombang kejut dari tendangannya menembus tubuhku. Sudah dipastikan kekuatan Alger berada diatas rata-rata, jika saja aku tidak menggunakan lingkaran sihir mungkin pertandingan ini sudah berakhir. Aku terseret kebelakang sejauh 3 meter dengan posisi tangan menyilang di depan dada setelah menangkis serangan.
"Owhh boleh juga kau Alex. Matamu ternyata cukup tajam sampai mampu melihat seranganku. Tapi pengguna lingkaran sihir? Mari kita bersenang-senang"
"Ahh aku sudah pernah melihat Ryoba menggunakan serangan seperti ini. Menahan seranganmu ini cukup mudah untuk ku" Aku mengatakan hal itu sembari menahan sakit karena serangan Alger.
Para penonton bersorak riang melihat pertarunganku yang mampu mengimbangi pimpinan mereka. Kami terlihat seperti berada dalam satu level yang sama, namun aku sadar Alger jauh lebih hebat dibandingkan diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )
RomanceElven city, siapa sangka aku akan mendapat sesuatu yang sangat menarik saat pertama kali tiba di tempat ini. Apakah ini sebuah kesalahan? Ataukah sebuah takdir? Aku akan menjaganya dengan segenap tenaga, akan kubuat dia tertawa dan suatu saat nanti...