* Akhir Perjalanan *

27 6 0
                                    

     Aku bermimpi buruk. Aku melihat seekor monster raksasa seperti burung raksasa sedang mengamuk dan menghancurkan Elven. Aku berdiri tepat di bawahnya dan monster itu langsung menginjak tubuhku.

     "AKKH!!" Aku berteriak dan langsung terbangun. Aku bangun diatas kasur istana yang ada di kamar. Aku melihat Ryoba yang sedang tertidur diatas sebuah kursi, tubuhnya berada diatas kasur sedangkan pantatnya masih menduduki kursi. Aku langsung mengelus rambutnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

     "Alex?! ALEX!!!" Ryoba terbangun dan langsung memeluk tubuhku.

     "Syukurlah... Kamu sudah bangun.." Ryoba memeluk tubuhku dengan erat, dia menggosok mukanya berulang kali ke dadaku. Aku membalas dengan ikut memeluknya.

      "Aku dapat stimulus bagus sampai aku ingin pingsan lagi"

      "Maaf... ini karena kesalahanku. Padahal aku tau kalau kamu kelelahan. Aku benar-benar senang. Aku takut kalau kamu tidak akan bangun lagi" Ryoba menangis sejadi-jadinya dalam pelukanku.

     "Sayang... Jangan menangis. Jika kamu menangis seperti ini, aku jadi bingung harus bagaimana" Aku berusaha menenangkan Ryoba.

     "Kalau begitu... berhentilah membahayakan dirimu hanya untuk seorang succubus sepertiku"

     "Kalau soal itu... sepertinya sulit untuk mengabulkan permintaanmu"

     Ryoba menatapku menggunakan tatapan kesal dengan air mata yang masih menggenang disana. Dia mencubit punggungku dengan cukup keras sehingga membuatku kesakitan.

     "Aduh!! Aduh!! Baiklah... Lain kali aku akan lebih memperhatikan keselamatanku. Jadi maafkan aku" Aku meyakinkan Ryoba agar dia berhenti mencubit punggungku.

     "Tidak akan!! Jadi... biarkanlah aku seperti ini lebih lama" Ryoba memelukku semakin erat, dia terlihat seperti sangat takut kehilanganku. Aku tak mampu berbuat apa-apa, aku membalas pelukannya sembari mengelus kepalanya. Wangi mawar mulai beterbangan dari rambutnya, wangi dari bunga yang sangat indah namun juga kuat.

     "Ryoba Aoi" Aku melepaskan Ryoba dan langsung menatap wajahnya dengan serius.

     "He!! Namaku?! A-ada apa? Apa kamu marah sayang?" Ryoba terlihat sangat bingung dan juga takut.

     "Aku... Aku tidak ingin berpisah denganmu. Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Aku ingin menjadi orang yang bisa membuatmu tersenyum. Aku ingin menjadi satu denganmu. Karena itu.."

     "Karena itu?" Ryoba memiringkan kepala.

     "Aku ingin kau menjadi istriku.. Ryoba Aoi!!" Wajah Ryoba seketika memerah, dia terlihat senang sekaligus malu dengan apa yang baru saja di dengarnya.

     "Ha-Haik... Dengan senang hati.. Alexander Diablo" Mendengar jawaban itu, aku langsung memeluk erat tubuhnya. Kami menghabiskan sangat bayak waktu dalam keadaan diam memeluk satu sama lain dan mengekspresikan rasa cinta kami.

     "Ahh tapi apa aku boleh mengundang orang tuaku untuk membicarakan pernikahan kita?" Tanyaku.

     "Uhn... Aku ingin menjadi lebih akrab dengan papa dan mama!!" Sahutnya.

     Aku langsung menulis surat kepada kedua orang tuaku yang berada jauh di kampung. Setelah selesai, Ryoba langsung menyuruh seorang pengantar pesan untuk menyerahkan surat itu.

     Dua hari telah berlalu, seorang pengantar pesan mengetuk pintu rumah milik sepasang suami istri. Sang istri membukakan pintu dan mengambil surat itu dari pengantar pesan.

     "ANATA!! Ada surat yang dikirim oleh anak kita"

     "Mana mana?" Sang istri dengan semangat langsung membuka isi surat itu guna mengetahui bagaimana kabar anak kesayangannya.

     "A-Anata... Apa mataku tidak salah baca?"

     "Bagian mana?" Sang suami langsung berjalan mendekati istrinya. Setelah berdiri bersebelahan, sang istri menunjuk bagian yang dirasa ragu.

     "!!!" Ekspresi sang suami nampak terkejut dan tidak percaya.

     "HAA!! MENIKAH!!"

🎉 Kamu telah selesai membaca What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 ) 🎉
What Would You Do If Your Girlfriend Was A Succubus..??? [ END ] ( Book 1 Of 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang