04

148 14 0
                                    

Mabuk

"Kamu bisa sendiri?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bisa sendiri?"

Manager Jihoon membukakan pintu mengkilap mobil pribadi Jihoon yang sudah terparkir tepat di teras rumahnya.

"Iya, aku bisa sendiri hyung" senyum Jihoon terpaksa "Dia benar-benar merepotkanku"

Jihoon menggendong seorang gadis dengan gaun mengkilapnya yang berwarna hitam.

Gadis itu tertidur, atau mungkin hanya sekedar mabuk, tapi keduanya membuat Jihoon harus menggendongnya dan melalui setiap sudut dan lorong rumah mereka yang begitu luas.

Setelah managernya menyibakkan selimut untuk istrinya, Jihoon bergegas meletakkan istrinya yang mungkin Yun Hee, atau Cita?

"Sudah hyung, terimakasih"

"Iya" jawab managernya memupuk rambut kepala Jihoon dengan bangga

"Besok tidak ada schedule, jadi manfaatkan waktumu untuk istirahat yang cukup"

"Baik hyung" manager Jihoon mengangguk.

"Hyung balik duluan, ya"

"Ita, hyung"

Setelah managernya pergi, Jihoon melepaskan hak yang agak tinggi dari kaki istrinya itu. Tidak lupa, Jihoon juga menarikkan selimut untuk menutupi tubuh istrinya.

Hari sudah begitu malam, ia jadi tidak enak untuk membangunkan Jun See, dan ia sangat tahu jika istrinya itu enggan untuk di sentuh para pelayannya sendiri, jadi Cita akan terus tertidur dengan gaun yang sungguh merepotkan.

"Kamu benar-benar merepotkanku" ucap Jihoon kesal menatap wajah yang tampak tidak punya rasa bersalah sama sekali.

Mendengar Jihoon yang ngedumel membuat Cita tersenyum di bawah sadarnya. "Ehhe" lirihnya membuat Jihoon tersentak

"Kamu meledekku?" Jihoon tersentak.

"Kamu benar-benar merepotkanku, tahu?" sahut Jihoon.

Jihoon gelagapan dengan wajah dan mata Cita yang tak kunjung terbuka setelah meledek suaminya sendiri.

"Emhhh"

Mata sipit Yun Hee masih tak kunjung terbuka juga, ia tersenyum dengan matanya yang tertutup, dan itu benar-benar sangat manis.

"Cantik juga dia" ucapnya tanpa sadar. Tetapi, bergegas Jihoon menutup mulutnya kembali, sembari menatap ke sekitarnya, berharap tidak ada siapa-pun yang mendengar ucapannya barusan. Bisa hilang harga dan martabatnya jika ada yang mendengar ucapannya tadi.

100 Days My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang