Belajar Memasak

"Jihoon oppa!! Aku tidak akan membiarkanmu tertidur lagi!!"
Layaknya seperti preman, Cita memasuki kamar Jihoon dengan langkah yang sangat berat dan penuh emosi.
Cita terus meneriaki nama Jihoon meski masih berada di lorong yang berujung pintu kamar Jihoon. Tetapi, semuanya berubah ketika melihat Jihoon yang tampak tertidur diatas kursi sembari meletakkan kepalanya di atas meja.
"Jihoon oppa?" panggil Cita kembali, tetapi kali ini dengan nada cukup pelan.
Bukan hanya Cita, manager Jihoon juga ikut masuk ke dalam kamar Jihoon.
"Pelayan, tolong bukakan tirainya" peerintah Cita sembari menunjuk tirai kamar Jihoon yang masih tertutup.
"Baik nyonya"
Tirai terbuka, dan cahaya dari luar pun mulai masuk kedalam kamar Jihoon dan menyinari Jihoon yang tengah tertidur.
"Oppa bangunlah, sekarang sudah pukul 8 pagi"
Cita menggoyang-goyangkan tubuh Jihoon dengan pelan agar ia terbangun tetapi tidak membuatnya terkejut.
"Yaa, Park Jihoon!!!"
Manager Jihoon berteriak sembari tersenyum puas karena bisa menggoda Jihoon yang tengah tertidur.
"Berisik" jawab Jihoon dengan singkat.
Suaranya seperti hendak mengajak menikah saat itu, khas-khas bangun tidurnya ada banget.
Cita langsung meleyot, terjungkal dan terguling, tapi harus tetap sadar karena didepan pelayan juga manager Jihoon.
"Ini sudah pukul 8 pagi, bukankah kamu ada jadwal jam 10?"
Mendengar suara Cita, Jihoon mengangkat kepalanya dan menatap kearah Cita yang tengah berdiri disampingnya.
"Iyaa" jawab Jihoon sembari tersenyum.
"Cepatlah ganti, aku akan ikut sarapan disini"
Manager Jihoon keluar bersama dengan pelayan dan membiarkan Cita juga Jihoon sendirian di kamar.
"Cepat mandi, pasti terasa sakit karena tidur di kursi"
Jihoon menggeliat bahkan menatap Cita dengan tatapan tidak biasa. Wanita itu hendak meloyot juga harus ingat tempat dan tetap stay cool.
"Ini pertama kalinya kamu masuk kamarku"
Mendengar hal itu, Cita langsung terkejut dan menatap Jihoon yang masih terduduk di kursi yang ia tiduri tadi.
"Cepat mandi"
"Iya"
Jihoon pun langsung menuruti perintah Cita dan pergi ke kamar mandinya.
Sembari tadi, Cita terus menahan ketidak warasan dirinya. Dia ingin berteriak, tapi malah seperti apa saja.
Di kamar Jihoon tampak sangat sepi, kamarnya sudah sangat mencerminkan Park Jihoon yang cuek dan cool.
Kamar dengan cat berwarna abu-abu dan minim cahaya lampu. Tapi, ada satu yang membuat Cita gagal fokus sesaat memasuki kamar Jihoon.
"Foto pernikahan?" Cita mendekati foto yang dipajang dengan ukuran yang cukup besar.
Pernikahan orang kaya, pasti dilakukan secara mewah, dan itulah yang Cita lihat.
"Sebenarnya kenapa aku bisa berada disini, dan terjebak dengan hubungan aneh idol ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days My Husband
FanficBukan mimpi tapi kenyataan. Kehidupan bagai di dunia fantasi seorang gadis kutu buku yang mencintai idolanya sendiri. Adinda Cityaningrum, seorang gadis kutu buku cantik yang terlahir di keluarga kelas bawah. Menemui idolanya merupakan suatu hal yan...