Bukan mimpi tapi kenyataan. Kehidupan bagai di dunia fantasi seorang gadis kutu buku yang mencintai idolanya sendiri. Adinda Cityaningrum, seorang gadis kutu buku cantik yang terlahir di keluarga kelas bawah. Menemui idolanya merupakan suatu hal yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah selesai upacara pemberkatan, para member langsung melakukan perjalanan pulang ke Seoul untuk mempersiapkan comeback mereka yang semakin dekat. Sedangkan Jihoon masih harus di Busan sampai besok.
"Ini kartu kamarmu, Yun Hee sudah menunggu di dalam" ucap Hoon Beong pada Jihoon.
Appa Jihoon memberikan satu kunci kamar hotel kepada putranya yang baru selesai mengantarkan member terakhir ke stasiun.
Para member memang tidak pulang secara bersamaan untuk menghindari hal-hal yang tidak di dinginkan.
Para member juga pergi dengan pakaian serba hitam tidak seperti biasanya.
Baru Jihoon tempelkan kartu kamarnya, dan membuka pelan pintu kamarnya tetapi sudah membuat hatinya sedikit gemetar membayangkan malam pertamanya.
Dulu Jihoon sangat memimpikan bisa menikah dengan orang yang ia cintai dan menghabiskan setiap malamnya dengan indah bersama, tapi sekarang sudah pupus. Apa daya Park Jihoon??
"Aku sudah menyiapkan bantal dan selimut lain di sofa"
Baru juga masuk ke kamar hotelnya, Jihoon sudah mendapati sang istri yang terbaring seolah enggan menatapnya untuk sejenak.
Jihoon juga melihat jelas sofa yang sudah terdapat bantal dan selimut seperti yang Yun Hee ucapkan tadi.
"Gue ini sebenarnya idol apa kagak sih? Napa ini cewek kagak bisa leleh kek teume gitu coba??" Jihoon beralih ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang sedikit lengket.
Tadi ia pergi ke stasiun untuk mengantar Hyunsuk, Junghwan, Doyoung dan Yedam.
Rasanya memang agak menyedihkan karena ia hanya bisa menghantarkan empat temannya sedangkan ketujuh temannya yang lain harus pergi pulang secara terpisah. Apalagi Yoshi, Mashiho dan Junkyu yang langsung pulang begitu acara pemberkataan selesai.
"Di kulkas ada wine, mungkin kamu akan meminumnya"
Sekali lagi Yun Hee berbicara tanpa menoleh sedikit-pun pada Jihoon yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kamu tidak mau minum juga?"
"Tidak" jawab Yun Hee dengan singkat.
Jawaban Yun Hee tentu sudah menjelaskan segalanya pada Jihoon. "Okeyy, baiklah" batinnya tambah senang.
Banyak orang yang menghilangkan stress dengan makan pedas, tapi bagi Jihoon makan pedas justru membuatnya tambah stress.
Gegara kemarin sok pingin ngilangin stress jadi ngajakin Yoshi beli ayam pedas, eh malah nangis berdua dan ngakunya tambah stress gegara ayam, jadinya ia hanya bisa minum wine untuk menghilangkan sedikit rasa stressnya saat ini.
Setelah meminum beberapa gelas wine, kini Jihoon tepar di atas sofa. Ia tidur di atas sofa seperti perintah Yun Hee yang membuatnya tidur dengan gerak tubuh yang sangat terbatas.
