22

50 8 0
                                    

Schedule

"Saat dirimu masih berusia sepuluh tahun, banyak problem yang terjadi di rumah, hingga membuat eomma dan appa mengirimmu ke Jepang bersama Jun See eomma" kata Jun See mulai bercerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat dirimu masih berusia sepuluh tahun, banyak problem yang terjadi di rumah, hingga membuat eomma dan appa mengirimmu ke Jepang bersama Jun See eomma" kata Jun See mulai bercerita.

Jun See kini duduk tepat di samping Cita bersama dengan para pelayan mereka.

Selain Cita, para pelayan juga sangat antusias untuk mendengarkan cerita dari sang senior.

Omong-omong, pelayan yang berada di rumah Yun Hee saat ini adalah pelayan baru semenjak Yun Hee menikah, jadi sesaat pertama kali Yun Hee dan Jihoon menginjakkan kakinya, sama sekali tidak ada yang Yun Hee kenal di sini.

"Saat itu kamu terus menangis karena berfikir eomma dan appamu tidak sayang padamu. Hingga pada akhirnya waktu terus berjalan, dan Yun Hee ini tumbuh dewasa dengan sangat baik. Kamu adalah wanita baik, sopan, dermawan, dan sangat dicintai banyak orang"

"Lalu bagaimana hubunganku dengan Park Jihoon, eomma?? hiks..."

Cita yang tidak mengerti apa-apa tentang Yun Hee dan Jihoon hanya bisa menangis. Putaran memori Yun Hee sangat menyedihkan dan membuatnya terus menangis sembari tadi.

"Karena kamu seorang wanita, yang appamu pikirkan hanyalah menikahkanmu dengan laki-laki terkenal"

"Apa karena sebuah ketenaran?" tanya salah satu pelayan, menyauti cerita Jun See.

Cita yang mendengar hal itu langsung menoleh kearah pelayan tersebut dan membuat sang pelayan langsung terdiam seribu bahasa.

Bukannya marah, Cita justru berfikir hal yang sama seperti yang dipikirkan pelayan tadi. Tapi mungkin pelayannya salah mengartikan tatapan Cita barusan.

"Maaf nyonya" ucap pelayan sembari menundukkan kepalanya.

"Bukan ketenaran, tapi laki-laki terpandang. Itu yang tuan Yun Seok pikirkan" ucap Jun See membenarkan cerita.

Jun see mengusap kepala Yun Hee alias Cita dengan begitu lembut dan perlahan mengusap air mata yang mengalir membasahi pipinya.

Sungguh kejam memang, menikahkan darah dagingnya sendiri kepada laki-laki yang tidak di cintai dan yang tidak mencintainya.

Setelah mendengar semua cerita dari Jun See, Cita langsung mengurung dirinya di dalam kamarnya sendiri. Semua juga butuh waktu.

~

"Tidak pulang? Anak-anak sudah pulang, loh" tanya Hyunsuk tanpa memalingkan pandangannya dari layar sang komputer.

Hyunsuk benar-benat tampak sedang sangat serius sampai tidak menoleh sedikit-pun saat Jihoon membuka pintu studionya.

"Yoshi dan Yedam belum pulang" kata Jihoon mencari alasan.

"Terus kamu kenapa belum pulang? Ada yang kamu pikirkan? Atau ada masalah lagi?" Hyunsuk mencoba terus menebak-nebak sembari tetap sibuk dengan layar komputernya.

100 Days My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang