Diluar Nalar

310 49 45
                                    

Selamat membaca :)
-----

Mood Albiru pagi ini terjun bebas. Lagi marahan sama dedek gemas, sebut aja pacarnya. Ehem. Eh, ditambah lagi harus berurusan sama Aluna yang enggak tau kenapa hari ini ngeselinnya naik sepuluh tingkat.

Gimana nggak ngeselin, cewek itu tiba-tiba datang terus merusak semuanya. Merusak momen dia yang lagi minta maaf ke Sesil, pacarnya. Sampai akhirnya dia sama Sesil nggak jadi baikan.

Terus Aluna juga buat Biru makin kesusahan, karena cewek bar-bar yang suka pencitraan itu dengan seenak jidat buang kunci motornya ke danau kampus. Ngebuat seorang Albiru yang terkenal cool jadi kelimpungan karena kunci cadangannya pun sudah hilang sebelumnya.

Untung ada Chandra orang kepercayaan keluarga Biru yang gerak cepat nyari cara buat dapetin kunci baru. Ya, meskipun Biru harus ninggalin motor kesayangannya di parkiran kampus dalam waktu yang lama.

Ngeselin kan si Aluna itu?

Biru tahu Aluna dari lama, dari mereka mahasiswa baru. Gara-gara mereka berdua ada di dua kubu berbeda, pro dan kontra. Dulu pas ospek yang gontok-gontokan bukan mahasiswa senior sama mahasiswa baru, Tapi Biru sama Aluna. Lalu setelahnya, mereka terus aja bersinggungan nggak tau kenapa. Seantero kampus juga tau.

Orang-orang tahunya setelah ospek masalah mereka selesai. Padahal enggak. Ketemu di berbagai kesempatan, kalau diperhatikan mereka bahkan selalu bersinggungan. Mereka nggak pernah akur. Biru ngerasa nggak akan pernah cocok sama Aluna.

Pendapat mereka beda terus, lihat Aluna eksis di depannya rasanya Biru langsung pengen ngajak war.

Aluna bilang, Biru selalu buat dirinya dongkol.

Sama.

Biru juga gitu, kalau lihat Aluna tuh rasanya dia pengen cewek itu nggak tenang. Apalagi kalau lihat Aluna songong, terus senyum atau ketawa kayak nggak ada dosa...

Behhh

Biru langsung kesel lihatnya. Pokoknya Biru nggak suka banget.

Bagi Biru, Aluna itu palsu dan nggak tulus. Menurutnya senyumnya cuma topeng dari sifatnya yang asli. Buktinya di depan orang-orang aja ramah, manis, baik hati. Tapi di depannya... jadi ngotot, keras kepala, songong, bar-bar.

Sumpah deh, Aluna bukan tipe Biru sama sekali. Biru nggak akan pernah suka cewek kayak Aluna.

Tolong ditandain.

Hari ini Biru nggak ada jam kuliah, dia ke kampus cuma mau ketemu Sesil buat minta maaf. Tapi gagal karena diganggu sama Aluna cewek bar-bar blesteran godzila. Belum juga masuk waktu makan siang, tapi mood Biru sudah anjlok aja.

"Iya ini nyampe, sabar!" tanpa salam pembuka tanpa basa-basi Biru menyahuti panggilan telpon dari Chandra orang kepercayaan keluarganya.

"Ibu tanya boss," di sebarang sana Chandra nimpalim.

"Bilang, lima menit lagi." Setelah mengatakan itu Biru memutus panggilan sepihak.

Tadi Chandra kasih tau kalau mamanya ada di rumah sakit. Cuma kecapeaan, lalu harus menjalani kontrol rutin. Nggak ada hal berbahaya yang terjadi, tapi emang mamanya begitu.

Mamanya itu satu-satunya cewek di keluarganya, wajar kalau suka dimanja suami sama putra-putranya.

The real ratu sejagad, ya mamanya.

Papanya lagi sibuk kerja, adiknya kuliah luar kota, kakaknya jelas nggak mungkin soalnya udah berkeluarga. Cuma Biru yang kosong, jadi mau nggak mau dia harus menemani mamanya. Padahal ada Chandra, tapi jelas mama maunya Albiru tetap di sana.

BubblyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang