Selamat Membaca :))
-----Waktu tau jam udah nunjukkin pukul tujuh, dari tempat tidur Biru langsung masuk ke kamar mandi. Hari ini hari minggu, kebetulan di CnC lagi ada event. Biru harus berangkat lebih pagi dari biasanya.
Nggak lama, cuma butuh waktu sepuluh menit dia mandi bersihin diri. Setelah pakai kaos dengan handuk masih di kepal, Biru langsung ambil hapenya yang semalaman dia charge. Senyumnya otomatis megembang waktu baca pesan yang baru masuk. Dua pesan singkat dari...
Sesil.
Siapa lagi.
Dua pesan singkat yang menurut Biru gemas.
Pokoknya apapun yang dilakuin Sesil tuh Biru anggap gemas.
Iya, dia sesuka itu sama Sesil. Apalagi setelah apa yang terjadi kemarin malam. Aduh..
Kemarin malam kayaknya jadi salah satu hari yang paling Biru suka.
Sesil ternyata masih sayang dia, Biru bersyukur demi apapun.
Setelah baca chat Sesil dengan senyum yang menurut Hoky pasti alay, Biru cepet-cepet bales chat Sesil.
Miaw
Miaw
Suara Ningsih bikin fokus Biru buyar. Suaranya kedengeran kalau kucing itu lagi ada di tempat yang nggak jauh dari tempatnya sekarang.
Denger suara Ningsih, Biru otomatis keinget Aluna. Cewek itu apakabar ya?
Setelah bales chat Sesil, Biru buka pintunya, mau lihat Ningsih yang terus mengeong. Setelah dibuka pintunya..
Beneran ada kucing putih itu di sana. Tepat di depan kamar Biru, cuma diem aja sambil liatin Biru yang juga liat dia.
Kucing itu nggak bergerak mendekat ke Biru, seolah tau kalau Biru bakal jadi reog yang jumpalitan kalau kucing itu ngedeket.
Akhir-akhir ini kucing itu emang sering kayak gitu, nggak ngedeket apalagi ngejar Biru. Bikin Biru jadi nggak begitu takut. Sekarang Biru pelan-pelan mulai bisa santai, mulai nerima kalau ada kucing di dalam rumahnya.
"Ngapain? Emak lo dimana?" tanya Biru yang jelas cuma dijawab....
Miaw
"Oh gue disuruh turun ke bawah?"
Nggak mengeong, kucing itu lagi-lagi liatin Biru. lalu tiga detik setelahnya, dia beneran jalan turun tangga. Biru ikutin kucing itu. Dia celingukan..
Sepi.
"Emak lo mana? Sepi amat ini rumah," Biru nyeletuk lagi waktu Ningsih berhenti di dapur.
Ningsih jelas nggak bisa jawab, dan Biru cuma celingukan. Kemudian jadi ngedeket kearah Ningsih yang dari tadi mondar-mandir deket tempat sampah.
"Cari apaan lo?" Biru sampai nengok ke dalam tempat sampah.
Dahinya langsung mengkerut, waktu lihat hanya ada satu sampah di sana.
Kue?
Glaze sama topping kue itu udah luber kemana-mana, salah satu sisi sebelahnya udah penyok. Kebentur sama sisi samping tempat sampah.
Ada topping buah strawberry yang udah jatuh, ada yang masih nancep diatas kuenya. Salah satu buah kesukaan Biru. Ada juga beberapa coklat yang juga jatuh di sana.
Miaw.
Ningsih ngeong lagi, Biru langsung keinget Aluna..
"Dari emak lo ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbly
RomanceBagi Aluna, Biru itu cowok songong, playboy, sombong, sok ganteng, nyebelin abis. Aluna membenci Biru demi apapun. Lalu bagi Biru, Aluna itu cewek alay, sok, suka caper, pencitraan, palsu. Sumpah demi apapun Biru tidak menyukai cewek seperti Aluna. ...