Mohon maaf baru update!! Hamba lupaaa🙏😭
.
.Selamat membaca :))
-----Biru yang habis ujian langsung ke CnC, sekarang udah hampir jam tiga sore. Tapi masih nggak kelihatan juga batang hidung temen-temennya. Kayaknya sih mereka lagi pada sibuk sama urusannya masing-masing.
"Mau minum apa bang?" salah satu waiters nanya ke Biru yang baru jalan masuk.
"Ehm--americano adem aja deh, sama bikinin nasi goreng ya. Gue laper," katanya baik.
"Siap bang."
Biru langsung ngambil tempat duduk di tempat biasa. Dia buka kancing atas kemejanya, terus dia gulung lengannya sampai ke siku. Nyugar rambutnya yang hitam itu ke belakang, lanjut rebahin punggungnya ke kursi.
Harusnya dia lega akhirnya bisa ikut ujian setelah kemarin keadaannya chaos, tapi realitanya Biru makin gelisah.
Aluna nggak bales chatnya atau telponnya sekalipun, bahkan nomer cewek itu nggak aktif dari tadi. Aluna ngilang. Biru gelisah---please jangan sorakin gue.
Sebelum ujian Biru bahkan sampai harus sembunyi-sembunyi tanya ke temen sekelas Aluna yang selain Bima, tapi mereka jawab..
Aluna masuk kok orang ada ujian juga, tapi habis itu mereka nggak tau lagi cewek itu ada dimana. Kata temen-temennya, Aluna kelihatan kayak lagi nggak enak badan Jelas bikin pikiran Biru makin kemana-mana.
Habis tanya begitu, Biru balik lagi. Mau nanya ke dua teman Aluna, si Zoe sama Janet tapi dia urungin gitu aja. Biru pikir dia nggak mau bikin Aluna makin marah dan ngejauh.
Oh iya waktu balik Biru sempet papasan juga sama Bima. Cowok itu jelas kaget lah, katanya dia nggak biasa lihat Biru ke gedungnya. Bima langsung tanya ada urusan apa, tapi Biru jelas nggak mau jujur kalau dia cari Aluna.
Ini yang sebenernya bikin Biru makin gelisah dan bingung sendiri. Dia nggak leluasa mau tanyain Aluna ke temen-temennya atau ke orang yang masih dia kenal.
Kemarin-kemarin Biru bodoamat mau orang-orang tau hubungan dia sama Aluna kek atau enggak, ya nggak masalah. Tapi sekarang dia mau hormatin keputusan Aluna, Biru nggak mau cewek itu makin nggak mau ketemu lagi sama dia.
Iya Biru sadar, setelah kejadian tadi malem dia yakin banget kalau Aluna pasti nggak akan mau ketemu dia lagi. Biru udah nyakitin cewek itu berkali-kali, tapi kemarin yang terparah.
Tapi setelah semua yang terjadi, dia sekarang nggak akan mungkin diam aja.
Biru nggak bisa anggap semua kejadian kemarin kayak angin lalu gitu aja. Apalagi dia sudah inget semua detailnya.
Kalau Biru yang dulu pasti bodoamat, tapi Biru yang sekarang malah gelisah. Dalam dada Biru ada perasaan nggak nyaman yang entah itu apa, tapi yang pasti sekarang semua penyeselan bergerumul dalam dadanya.
Gimana Biru bisa diam aja disaat dia udah nyakitin Aluna segitu parahnya? Biru sudah melewatu batas.
Setelah di sofa terus sampai detik ini mengingat, Biru udah inget semua detail perbuatan gilanya kemarin. Sebenerya dia nggak sepenuhnya mabuk, alam bawah sadarnya perlahan sadar kemarin, dia lihat jelas air mata Aluna yang menetes kemarin malam.
Iya dia salah, Biru ngaku salah. Bahkan dari tadi dalam hati dan pikirannya kayak ada orang yang teriak-teriak nggak berenti bego-begoin dia.
Rasanya Biru udah lupa sama Sesil yang bikin bego tadi malem, sekarang dia cuma kepikiran sama Aluna. Aluna dimana, gimana keadaanya. Cewek itu pasti marah, Biru mau minta maaf. Bahkan kalau harus sujud di kakinya, Biru bakal lakuin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbly
RomanceBagi Aluna, Biru itu cowok songong, playboy, sombong, sok ganteng, nyebelin abis. Aluna membenci Biru demi apapun. Lalu bagi Biru, Aluna itu cewek alay, sok, suka caper, pencitraan, palsu. Sumpah demi apapun Biru tidak menyukai cewek seperti Aluna. ...