Selamat membaca :))
-----Hari ini Biru capek banget. Seharian ada di tengah keramaian, bikin dia yang introvert terkuras abis tenaganya. Dari tadi Biru ngobrol sama banyak orang, berdiri, menyalimi orang-orang dengan senyuman merekah--ralat dengan senyuman yang dipaksakan merekah maksudnya.
Biru harus pura-pura di depan banyak orang.
Bukan dia aja yang pura-pura sih, Aluna juga pura-pura.
Tapi bagus deh. Biru bersyukur, untung cewek itu kooperatif. Nggak banyak komentar, nggak banyak mau, nggak banyak drama kayak biasanya. Semua berjalan begitu aja, nggak dibilangin pun Aluna sudah paham apa yang harus dilakukan. Ngebuat acara pernikahan mereka (cieee) hari ini lancar.
Meski capeknya tetep kerasa.
Para orang tua yang ribet sendiri, mau ini itu banyak sekali. Tapi Biru sama Aluna terima aja, soalnya kalau dibantah nanti makin lama urusannya. Selain itu berdosa.
Seperti sekarang, acara baru selesai tapi Biru sama Aluna langsung diusir pulang. Kebetulan mama sama papanya sudah menyiapkan rumah untuk dia tinggali bareng Aluna. Orangtua Aluna juga udah setuju.
Kalau Aluna sih jelas terima-terima aja. Kata Chandra, cewek itu nurut banget sama orangtuanya.
Cuma sekali sejarahnya seorang Aluna kekeh nolak permintaan orangtuanya. Ya waktu kemarin mau dinikahin sama dia.
Sebegitu nggak maunya ya dia menikah sama seorang Albiru?
Albiru Langit Mahesa loh ini. Cowok yang populer seantero kampus. Baik di kumpulan cewek-cewek, maupun di tongkrongan cowok-cowok. Good looking, masih muda tapi punya usaha sendiri, income-nya lumayan gede, cool, bucinnya banyak banget.
Kurangnya gue dimana? Coba jawab!
Aluna emang cewek aneh.
"Halo ma?"
"Iya, ini udah sampai."
"Iya."
"Hem, beres."
"Beneran kok, emang mama nggak percaya?"
"Lah."
"Iya entar Biru kirimin gambarnya."
"Oke siap ma."
Sambil mengotak-atik hapenya Biru nyeletuk, "baru sadar, ternyata mama sama cerewetnya kayak si cewek godzila." Maksudnya Aluna. "Bar-bar lagi."
Baru ngelewatin pintu..
Atensinya langsung tertuju ke Aluna yang sekarang lagi ngomong sama kucingnya. Ngomong seolah-olah kucing itu bisa ngomong juga. Seolah-olah kucing itu anaknya.
Biru begidik sendiri.
Begidik karena dia emang nggak suka kucing. Terus begidik karena kalau nggak salah, kucing cewek itu dinamai siapa? Ningsih?
Nggak salah lagi karena di leher kucing itu ada kalung dengan tulisan huruf capital NINGSIH.
Mohon maaf, nggak ada nama yang lebih charming lucu kayak punya orang-orang apa? Aneh banget Aluna tuh.
"Beneran koper lo cuma satu?" tanya Biru. Dia kemudian ngelihat sekitar, "Terus barang-barang kucing lo? Awas aja entar jorok."
"Tenang aja kucing gue pinter," Aluna ngelirik ke Biru. "Besok sisa barang gue dianterin supir."
"Oiya lo inget-inget alamat rumahnya block F nomer 178, jangan sampe salah! Lo juga boleh bawa atau ganti barang di sini sama barang yang lo perluin kalau mau," celetuk Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbly
RomanceBagi Aluna, Biru itu cowok songong, playboy, sombong, sok ganteng, nyebelin abis. Aluna membenci Biru demi apapun. Lalu bagi Biru, Aluna itu cewek alay, sok, suka caper, pencitraan, palsu. Sumpah demi apapun Biru tidak menyukai cewek seperti Aluna. ...