Selamat membaca :))
------Sekitar pukul setengah tiga sore Aluna perjalanan pulang ke rumah. Dia ngendarain sendiri motor maticnya sambil bersiul siul gembira, nyanyiin lagu yang lagi trending di toktok. Raut mukanya berseri-seri ceria selaras sama keadaan hatinya.
Pertama kali nyanyi di depan banyak orang tapi langsung diterima dengan baik, Aluna jelas seneng lah. Selama ini dia cuma nyanyi di kamar mandi sambil teriak-teriak sendiri. Aluna bangga aja sama dirinya sendiri, hari ini dia bahagia.
Ya meskipun hari bahagianya harus dinodai sama sikap Albiru-nggak jelas-Langit-Mahesa yang tadi sengaja numpahin milkshake coklat di bajunya.
Gila tuh cowok.
Aluna yakin seribu persen kalau cowok itu emang sengaja. Mukanya, senyumnya sama sikap bodoamatnya yang berbanding terbalik sama dua temannya yang lain adalah kunci.
Kesel banget.
Bagus cowok itu nggak nolak waktu jaketnya ditarik paksa Sean. Kalau sampai nolak, sumpah deh Aluna bakal bales guyur rambut Biru pakai boba brown sugar. Biar kepalanya lengket, terus bobanya yang kenyal itu nyangkut di rambutnya.
Agak serem, tapi Aluna nggak bakal jahat kalau Biru nggak jahat dulu.
Aluna jadi nengok ke bawah, ngelihat jaket Biru yang masih dia pakai. Dia emang udah niat mau ngembaliin di rumah aja. Soalnya sehabis turun panggung Aluna balik motret lagi. Dia juga nggak mau susah nyari-nyari Biru ada di mana.
Males banget.
Apalagi setelah baca chat dari Biru yang isinya Sembilan puluh persen buat darah Aluna langsung mendidih.
Awas aja kalau ketemu, mau Aluna takut-takutin Ningsih sampai cowok itu pipis di celana.
"Biru nyebelin!"
Setelah Aluna mengumpati Biru, tiba-tiba mobil Biru lewat.
Ini emang udah masuk jalanan komplek, hampir sampai rumah mereka. Aluna cepetin motornya.
"Sabar ya nak, mami mau ngebut dulu." Dia ngomong sendiri ke Ningsih yang jelas nggak bisa dengar, soalnya kucing itu ada di ransel kandang belakang Aluna.
Pokoknya Aluna harus lebih dulu masuk rumah sebelum Biru.
Waktu udah di depan gerbang, mau belok ke rumah, laju motor Aluna yang emang melambat langsung dia hentikan mendadak. Untung dia cuma oleng sedikit nggak sampai nabrak pagar terus jatuh.
"Biru tuh bego apa gimana sih?!" kesal Aluna.
Bukan karena mau nabrak terus nyalahin Albiru, tapi Aluna otomatis mengumpat waktu di depan sana dia lihat Sesil juga ikut turun dari mobil.
"Sarap tuh orang!" Aluna lagi-lagi mengumpati Biru.
Begini loh, Sebelumnya Aluna sama Biru kan udah bikin perjanjian kalau jangan ada yang tahu hubungan mereka apalagi tempat tinggal mereka. Nah ini, bisa-bisanya sekarang Biru malah bawa Sesil ke rumah.
Ya... meskipun di rumahnya nggak ada foto pernikahan mereka. Tapi tetep aja di rumah masih ada beberapa barang Aluna, barang cewek. Aluna masih inget ninggalin pouch kuncirannya di samping kulkas.
Lagipula Sesil juga jadi tau rumah Biru. Kalau cewek itu tiba-tiba main ke rumah pas cuma Aluna yang ada di rumah. Apa nggak jantungan Sesil?
Biru emang begonya murni. Kalau gini Aluna juga jadi nggak bisa masuk ke rumah kan?
Entah sampai jam berapa dua anak adam yang lagi meletot ke jalan yang salah itu ada disana.
"Biru nyusahin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbly
RomansaBagi Aluna, Biru itu cowok songong, playboy, sombong, sok ganteng, nyebelin abis. Aluna membenci Biru demi apapun. Lalu bagi Biru, Aluna itu cewek alay, sok, suka caper, pencitraan, palsu. Sumpah demi apapun Biru tidak menyukai cewek seperti Aluna. ...