Selamat Membaca :))
-----"Lupa ya kalau lo juga buaya?" celetuk Aluna.
Biru ngelirik, "gue manusia ini."
Aluna putar bola matanya jengah.
Setelah drama yang nggak panjang-panjang amat, Biru sama Aluna akhirnya bisa bebas dari teman-temannya.
Awalnya Aluna keluar dulu, terus disusul Biru yang bisa cepet ngatasin ke kepoan teman-temannya. Mereka juga nggak langsung naik mobil bareng. Harus ketemuan dulu berpuluh-puluh meter jauhnya.
Ternyata backstreet seribet itu.
"Lo cium cewek dua kali di public dalam selang waktu yang nggak lama."
Biru malah ketawa, "oh lo kayak jijik terus benci sama gue gara-gara itu?"
"Enggak tuh, lebih dari itu. Semua yang ada di lo gue nggak suka."
"Makasih." Omongan Aluna nyelekit banget, tapi Biru cuma senyum. Biru yang dulu pasti balesin omongan Aluna sama yang lebih nyelekit.
Aluna ngelirik Biru, dahinya mengkerut. "Emosi dong, gue nggak suka nih kalau lo kalem begini."
Biru lagi-lagi cuma ketawa. Lalu dia manggil, "Al?"
"Apa?"
"Jangan maju ke PEMIRA, ya, " ucap Biru to the point.
Aluna langsung noleh, "emang kalau gue maju kenapa? Terserah gue dong."
"Pokoknya lo jangan maju."
Aluna langsung dongkol, "kenapa sih? Lo mau bilang gue nggak pantes, lo mau bilang gue nggak bisa kan?"
Aluna kalau sama Biru tuh suudzon mulu.
Dan sekarang Biru tau kenapa cewek itu begitu. Biru sadar kok sama yang dia lakuin ke cewek itu dulu.
"Bukan, nggak ada yang bilang lo nggak bisa dan nggak pantes. Cuma-"
"Cuma apa?"
"Gue nggak suka Al." Biru ngelihat Aluna. "Habis ini lo ada di semester sibuk, kegiatan di jurusan lo banyak. Entar lo capek, kalau lo jadi sakit gue ngomong apa sama orang tua lo?"
"Itu urusan gue, kenapa lo jadi ngurusin gue sekarang. Lo tuh nggak pernah peduli sama gue, dan harusnya tetep begitu," Aluna lihat Biru, dia kelihatan marah.
"Gue juga nggak suka lo dimanfaatin atau malah dimodusin-"
"Bukannya lo juga manfaatin gue ya?" potong Aluna cepat. "Kalau gue dimanfaatin atau dimodusin kak Vian emang kenapa? Terus kalau gue capek atau sakit emang kenapa? Kenapa-"
"Lo istri gue, Al," tembak Biru dia udah natap Aluna sekarang. Kebetulan lagi lampu merah.
Gila. Gila. Gila.
Biru rasa dia udah nggak waras.
Tapi liat Aluna marah kayak barusan, dia juga jadi nggak tahan.
"Pura-pura kan?Sampe keadaan perusahaan orang tua lo stabil, terus semua tujuan lo tercapai. Lo seriusnya sama cewek lo dan akan tetep kayak gitu," Aluna diam sebentar. "Lo juga manfaatin gue, lo harus sadar itu!"
"Gue mau coba perbaiki semuanya, gue mau coba mulai-"
"Kenapa gitu?" Aluna lihat Biru dalam, "karena lo lagi berantem kan sama cewek lo? Kalau baik-baik aja lo nggak akan pernah ngomong gini."
"Nggak ada hubugannya, gue cuma pengen deket. Gitu aja."
"Deket buat?"
"Jadi suami istri kayak yang mami lo pengen--maybe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbly
RomanceBagi Aluna, Biru itu cowok songong, playboy, sombong, sok ganteng, nyebelin abis. Aluna membenci Biru demi apapun. Lalu bagi Biru, Aluna itu cewek alay, sok, suka caper, pencitraan, palsu. Sumpah demi apapun Biru tidak menyukai cewek seperti Aluna. ...