8. | Di sudut Gudang |

12 4 0
                                    

Semarang 2020

Hari ini, seluruh kegiatan belajar mengajar di SMAN 04 Semarang ditiadakan dalam rangka jum'at bersih.

Jum'at bersih adalah sebuah kegiatan bersih-bersih seluruh sekolah yang dilakukan sebulan sekali oleh semua murid. Tujuannya, agar para murid sadar akan pentingnya kebersihan dan meningkatkan rasa gotong-royong.

Biasanya, murid-murid akan mulai bersih-bersih dari kelas masing-masing dilanjut ke koridor, mushola, dan tempat-tempat lain di seluruh sekolah.

Tugas membersihkan pun dibagi-bagi supaya adil. Dan Kevia kebagian untuk menyapu bersama empat orang lainnya. Sementara yang lain ada yang mengelap jendela, membersihkan langit-langit, membersihkan papan tulis, dan masih banyak lagi.

Jumlah sapu terbatas ditambah ia kalah cepat dari yang lain, memaksa Kevia untuk mengambil sapu tambahan di gudang karena tidak kebagian.

Sambil berjalan menuju gudang, Kevia sedikit menggerutu. Disaat sedang malas begini, ia harus pergi ke gudang yang letaknya cukup jauh. Tapi tak apalah, setidaknya ia tak terlalu lelah menyapu karena teman-temannya sudah mulai menyapu. Nantinya ia hanya membantu sisanya saja.

Melewati kelas Reynal, Kevia berhenti sejenak dan melongok ke dalam. Siapa tahu ia bisa bertemu pacarnya itu. Melihat ke seisi kelas yang juga sedang sibuk bersih-bersih, Kevia tak melihat Reynal di manapun.

"Mungkin dia lagi disuruh ngapain gitu sama temennya." Kevia bergumam, mengira-ngira di mana keberadaan Reynal.

Mengingat Reynal, tak urung membuat Kevia senyum-senyum sendiri. Tak disangka, hubungan mereka sudah berjalan selama tiga bulan. Dan selama itu pula, ia dibuat semakin jatuh pada Reynal atas semua sikapnya yang begitu manis.

Reynal juga terus mengalah dan tak pernah sekalipun marah. Pemuda itu begitu baik, sangat peka, dan penuh perhatian. Intinya, Kevia dibuat jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Dan tentu saja, ia berharap agar hubungan mereka terus bertahan selama-lamanya.

Berjalan selama hampir sepuluh menit, akhirnya Kevia sampai juga di gudang yang letaknya paling pojok. Pintu yang biasanya tertutup, sekarang agak terbuka. Mungkin ada orang di dalam, begitu pikir Kevia.

Mengangkat bahu tak peduli, Kevia bergegas masuk. Begitu sebuah sapu sudah ia dapatkan, Kevia bermaksud keluar. Namun tiba-tiba, sebuah suara benda jatuh dari arah sudut belakang gudang menahan langkah gadis itu.

Alis Kevia menukik, gadis itu berpikir kira-kira suara apa itu. Tak berpikir macam-macam tentang hal-hal mistis, ia segera mengecek. Bukan apa-apa, kalau-kalau ada yang betulan jatuh ia jadi bisa langsung merapikannya.

Wrong ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang