BAB XX

830 86 20
                                    


GAPAPA KALIAN GAK FOLLOW AKU, TAPI TOLONG VOTE SAMA KOMEN JANGAN KETINGGALAN YA🤗

THANK YOU


°°°


Kim pulang kerumah saat makan malam sedang berlangsung. Kinn memintanya untuk ikut bergabung, kim bisa menebak bahwa kakaknya belum bertindak apapun. Ia duduk di samping tankhun dan memandang risih pada kakak pertamanya karena sedaritadi tankhun menatapnya aneh

"Ada yang salah?" tanya kim tidak suka

Tankhun segera memalingkan wajah "Tidak ada, hanya penasaran seharian ini kau tidak dirumah"

Porsche bingung dengan pembicaraan di meja makan ini maka ia memilih bungkam dan menikmati makanannya saja

"Mengapa phi ingin tahu aku pergi kemana? Biasanya tidak pernah memperdulikan hal tersebut"

Kinn berdehem memecahkan perkelahin agar kembali fokus pada makanan di meja makan. Tankhun melirik arm dan pol, dan interaksi mereka bertiga tak lepas dari pengawas kim. Sudahlah ia malas meladeni tingkah kakaknya.

Disela-sela makan, kinn bertanya "kau sudah bertemu dengan wanita itu?" pada kim. Semua orang menatapnya penasaran, kim tampak acuh dengan itu "sudah"

"Wanita siapa?" Porsche bersuara karena tak paham

"Calon istri kim" jawab kinn berbohong demi misinya

Tankhun langsung menepuk lengan kirinya "Kenapa tidak bilang jika kau sudah punya kekasih?". Sebagai kakak tentu khun ikut bahagia mendengarnya

"Baru rencana"

"Tetap saja harus di rayakan. Kinn buat pesta besar-besaran!" perintah khun dengan seenaknya

Kinn jadi serba salah disini "aku rasa itu tidak perlu"

"Aw kenapa? Kan ini hari yang berbahagia"

"Bagaimana jika menunggu keluarga kedua pulang?" Saran porsche yang diangguki oleh tankhun

"Tuh porsche saja setuju. Hei kinn, kau tidak ingin mengecewakannya kan"

Kinn tatap porsche, yang ditatap justru senyam senyum. Andai porsche tahu yang sebenernya mungkin saat ini dirinya tidak akan mengusulkan hal tersebut

"Tapi serius apakah dia cantik?" Khun masih penasaran dengan pacar adiknya

"Aku sudah selesai" ucap kim yang belum menyendok makanan sedikitpun. Ia lebih memilih pergi ketimbang harus mendengar pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting

"Khun berhenti mengganggunya"

"Terus saja kau bela dia. Akan makin kurang ajar padaku nanti" oceh tankhun pada kinn yang sedang menatapnya

"Sudah-sudah habiskan makanan ini dulu baru kalian berdebat" ujar porsche menengahi

Kinn beserta yang lain kembali menikmati hidangan makan malam beda halnya dengan khun yang terus tanpa henti memandang kedua bodyguardnya

Kembali ke kim, ia sedang berdiri di balkon dengan sebatang rokok ditangan kirinya. Menyesapi setiap kenikmatan yang dihasilkan, membuang rasa stress di pikirannya. Berdebat dengan kakak sulungnya tidak akan pernah menang, hanya membuat sakit kepala saja.

Dreettt

Ponsel kim bergetar, nama macau tercetak jelas pada layar. Kebetulan kim juga ingin berbicara tentang chee. Ketika diangkat wajah venice menyapa riang lebih dulu. Benar saja, mana mau macau memvideocall kim jika bukan karena paksaan dari adiknya itu "Hallo venice"

VEGASPETE (Venice Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang