prolog

235 110 130
                                    


"You have to help me I lost my mind”

Dalam larut malam yang begitu sunyi, seorang pria yang sedang mendengarkan one direction judul history.
Sahabat cowok tersebut tersenyum melihat tingkah temannya sedang mengingat seorang pujangga hatinya.
Sahabat tersebut mendekati pria yang sedang mendengarkan lagu tersebut, ia memberikan sebuah ucapan agar temanya bisa kembali tersenyum seperti biasanya.

“ aku liat setiap hari semenjak Revalina meninggalkan dirimu, mana temanku yang biasa terlalu tersenyum ini” ucap pria yang menggunakan Hoodie.

“ aku tidak butuh orang lain yang buat diri ini tersenyum lagi, karena hati ini sudah mati karena Revalina lebih memilih untuk meninggalkan diri ini tanpa kabar” ucap keluar dari bibir pria sedang duduk sambil merenung.

“ tetapikah usaha yang kamu bangun sampai detik ini butuh kamu yang seperti dulu, segera tersenyum lagi, pelanggan kita kangen suasana kafe kita penuh warna” tegas Vincent
“ Aku sudah bilang tadi, aku tidak akan pernah lagi bisa membuat hari-hari yang lalui ini penuh warna, untuk urusan Cafe ini aku akan buat banyak orang kembali ke sini, jadi jangan suruh Aku kembali mencari sebuah kebahagiaan” cela Ricardo sambil pergi dari hadapan Vincent.

Ricardo lalu berjalan menuju ke luar dari kafenya, dirinya mendengar sebuah lagu yang menginginkan sebuah pertemuan dengan  Revalina.

Ia mencari sumber lagu tersebut, hingga sampai di sebuah taman, Ricardo berjalan menuju seorang wanita yang sedang duduk di sana, ia langsung melihat wanita tersebut sudah tidak asing bagi dirinya.

Wanita terlalu memanggil Ricardo untuk duduk di samping, Ricardo yang mulai muncul rasa canggung terhadap cewek tersebut, ia sampai terbata-bata berbicara di depannya.
“Ricardo!!” panggil Revalina.
“ k-kamu siapa? Kamu kenal Aku.” Sahut  Ricardo.
“aku teman SMA kamu kita pernah dekat di masa SMA” ucap Revalina.
“Revalina, kenapa kamu tidak pernah kasih kabar semenjak lulus?” tanya Ricardo.
“Aku minta maaf Ricardo, karena aku harus meneruskan studiku di los Angeles, jadi gue harus fokus di sana” jawab Revalina
“aku tidak butuh alasan yang keluar dari mulut kamu, karena hatiku sudah mati semenjak kamu menghilangkan tanpa jejak di hidup ini” bisik Ricardo.
“ Memang gue salah Ricardo, tetapi plis jangan marah dulu sama gue,aku sudah kembali lagi untuk kamu, aku mengetahui informasi kamu dari temanmu katanya lu buka toko dekat-dekat sini, jadi aku ingin minta maaf kepada kamu” ucap Revalina.

“ Kenapa lu tidak tanyai langsung? Harus lewat Vincent untuk mencari tentang kehidupanku sekarang,  kamu sudah melupakan berjuang kita untuk dekat.” Bentak Ricardo.
“Memang kehadiran aku membuat luka di hati kembali muncul, aku pergi dulu, jaga kesehatan lu.” pamit Revalina

Ricardo pergi kembali ke caffe dengan wajah yang geram kerena ia mendapat kabar yang kurang enak dari pujaan hatinya yang sudah menghilang selama 4 tahun itu.

Masuk ke dalam Cafe, sambil marah marah, tutup pintu dengan keras, membuat Vincent yang ada di sana terkaget oleh tingkah temannya.

Vincent mendekati kawannya yang sedang duduk sambil membuang buang barang yang ada di tempat kerjanya.

“ Ricardo, kenapa pulang-pulang ke kafe kaya begini? Barang-barang yang ada di tempat lu di buang, pasti kamu sudah bisa menemukan kebahagiaan kamu lagi” tanya Vincent.

“ aku butuh sendirian, karena temanku yang selama ini bersamaku mengetahui soal kabar dari wanita yang sukai, kenapa tidak kasih soal tersebut ke aku?” bentak Ricardo.
“ aku minta maaf soal Revalina karena dirinya yang minta jangan kasih informasinya kepada kamu, karena ia mau lihat kamu menemukan kebahagiaan selain dengan ia” jelas Vincent.
“ kamu bisa bilang kepada dia, bahwa aku yang minta informasi tentang dia, karena aku selama ini seperti seorang yang kehilangan tempat untuk bersinggah, gue mohon jangan ada di sembunyikan lagi dari gue soal Revalina” ucap Ricardo.
“sebenarnya Revalina sebentar lagi akan tunangan dengan pria yang di pilih oleh keluarga, jadi dirinya tidak mau buat lu mengetahui soal itu, aku tidak mau lihat temanku makin sedih terlalu lama” jelas Vincent.

“ mengapa dengan alasan seperti itu? Gue tau dirinya memang tidak peduli dengan perasaan yang diri ini simpan sejak SMA, aku Menyesal  kenal dengan ia”  simpul Ricardo.

Ricardo pun membuang semuanya barang barang yang diberikan oleh Revalina, kerena ia mulai membenci wanita tersebut.
Ia pun mencari tiket pesawat untuk melakukan penerbangan menuju tempat impiannya, untuk melupakan semua tentang terjadinya pada dirinya bersama Revalina.

Sebelum melakukan penerbangan menuju kota pahlawan karena dirinya harus melupakan masalah lalu yang terjadi di Jakarta harus tetap meneruskan kariernya dan ketemu dengan keluarganya di kota pahlawan

Ia pun segera memesan taksi untuk menuju ke bandara internasional Soekarno-Hatta, untuk melakukan penerbangan ke bandara internasional Juanda Surabaya, karena dirinya tidak sabar untuk sampai ke sana.

Ia di sana tidak sendirian, karena kakak pertamanya tinggal di sana, ia akan membantu kakaknya untuk merawat keponakan, walaupun dirinya benci anak kecil, pasti ia akan belajar pelan-pelan untuk menetap di sana

melepaskan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang