part 8

44 34 32
                                    

Mereka pun segera mencari Azka yang membuat dua manusia yang tidak pernah menerima kekerasan atau ancaman dari orang lain.

Mereka mendatangi tempat tongkrongan Azka dan para anggota geng nya, membuat situasi yang ada di sana makin tidak kondusif, karena Jeffano mulai turun dari mobil tidak bisa mengendalikan emosi pada dirinya, yang ada di sana terdiam tanpa ada perlawanan ketika Jeffano menanyakan satu-satu anggota dari geng yang di pimpin Azka.
“dimana pemimpin kalian, yang tidak punya malu itu, sudah mengetahui bahwa Olivia tidak ingin bersama dirinya lagi, kenapa harus kembaran aku yang di suruh menjauh, masalah Olivia lebih nyaman dekat dengan kembaranku” bentak Jeffano.

“ aku tidak mengetahui Azka dimana, masalah aku baru sampai di tempat ini “ jawab Evan

“Tidak usah banyak alasan, masa temannya tidak ada mengetahui dirinya ke mana, aku sudah bisa menahan diri masalah kalian juga yang membuat kembaranku terluka” bentak Jeffano sambil memukul wajah dari Evan.

“sok jago sekali kamu, memang aku takut menghadapi seribu orang seperti dirimu” tantang Evan.

“ yakin kamu mau melawan diriku, sini maju kalo berani” terima Jeffano sambil menendang perutnya.

Keributan antara Jeffano dan Evan pun terjadi, tiba-tiba Azka datang ke tempat tongkrongan nya melihat ada yang membuat rusuh pada teman, dirinya langsung ikut dalam keributan tersebut, namun di tahan oleh Ricardo karena Azka harus menyelesaikan masalah dengan dirinya, mereka pun saling baku-antem, Olivia dan Gita yang ada di sana mencari orang-orang untuk menenangkan kedua pihak tersebut, mereka pun menyelesaikan pertarungan tersebut, wajah Evan dan Azka terluka parah di sebab pertarungan tersebut.

Mereka langsung pergi dari tempat tongkrongan Azka, karena sudah bisa membuat Azka dan teman-teman tidak membuat rusuh kepada Olivia, di dalam mobil Olivia dan Gita selalu memberikan perhatian kepada Jeffano dan Ricardo karena ada berapa luka di wajah.

“ Kalian berdua sudah aku bilang tadi jangan ada keributan di sana, masih saja ada keributan” bentak Gita sambil menekan luka yang ada di pelipisnya Jeffano.

“ bisa yang lebih lembut dikit, aku minta maaf Gita, masalah aku tidak mau melihat seorang wanita yang di larang larangan dengan mantan kekasih, masalah aku sudah kesel karena mereka buat adikku terluka juga” ucap Jeffano sambil pegang tangan Gita.

“ Benar yang di bilang kita apakah kamu tidak capek wajahmu terluka terus ay” tanya Olivia kepada Ricardo.

“ aku capek wajah ku terluka, tetapi pasti akan cepat sembuh karena dirimu selalu membuat ku bersemangat lagi” jawab Ricardo.

“ kalian berdua memang keras kepala, pasti yang kami ucapkan tadi tidak akan masuk ke otak” jelas Gita.

“ Daripada kamu banyak bicara, kamu bersih lukaku, terus tersenyum biar aku kembali sembuh lagi” cakap Jeffano sambil melihat ke arah Gita.

Mereka langsung segera pulang karena kakaknya Olivia sudah menelepon kepada Olivia, karena Olivia akan segera ada urusan keluarga di rumah, mereka pun langsung mencari taksi yang ada di sana, membiarkan Olivia pulang sendiri, Ricardo dan Jeffano masih harus ke rumah sakit untuk melihat luka yang ada di wajah, mereka berdua di temani oleh Gita, sambil menunggu taksi Ricardo menanyakan soal hubungan mereka berdua kepada Gita dan Jeffano.

“ Kalian berdua sudah romantis saja, kapan jadiannya?” tanya Ricardo.

“ Aku siap kapan pun, tetapi tergantung Gitanya, dirinya mencintai diriku” jawab Jeffano.

“Jeff jangan kepercayaan diri tinggi, atau mau aku pencet lagi luka kamu lebih kencang” ucap Gita sambil ambil tisu untuk bersihkan luka di wajah Jeffano.

“ Jangan pencet terlalu keras, masalah bukan sakit dan nyeri wajah” kata Jeffano.

“ Sudah luka yang di wajah itu nyeri masih saja mencari-mencari keributan dasar preman takut sama aku” ejek Gita.

“ Aku sama siapa pun berani, tetapi untuk wanita yang galak seperti dirimu tidak akan aku buat macam-macam” janji Jeffano.

“ Tumben banget, si Jeffano takut sama wanita biasa dirinya sudah banyak di atur-atur” ejek Ricardo.

“ Mulut kamu bisa diam tidak, jangan bongkar rahasiaku kepada kita di sini, masalah aku bilang ke dirinya aku penurut” ucap Jeffano melihat ke arah Ricardo dengan sinis.
“ Itu sudah ada taksi, seperti kita harus segera masuk ke taksi tersebut agar tidak telat sampai rumah kalian berdua” ucap Gita sambil jalan menuju ke taksi yang berhenti.

Mereka pun masuk ke dalam taksi tersebut, lalu di perjalanan menuju rumah sakit, Ricardo melihat Instagram pribadi, melihat postingan dari mantan kekasih bahwa dirinya sedang berada di Korea Selatan juga seperti dirinya, namun mantan kekasih itu tampil dengan gaya islam.



melepaskan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang