Chapter 8

167 21 0
                                    

3 tahun pun berlalu semenjak Eren memasuki Akademi. Eren dan teman-temannya sudah hampir lulus dari akademi. Luther terkadang berkunjung ke akademi dan berbincang dengan kadet disana. Kebanyakan dari mereka ingin bergabung dengan polisi militer dan jika mereka tidak masuk 10 besar, mereka ingin bergabung dengan garrison.

"Luther-san, bagaimana pandanganmu ke polisi militer dan garrison?"

"Saya dengar anda mendapat peringkat 1 saat akademi, lalu kenapa anda bergabung dengan pasukan pengintai?"

"Jika saya bergabung dengan pasukan pengintai, apa saya bisa satu tim dengan anda?"

Luther mencoba menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan padanya. Benar, karena sebentar lagi waktu kelulusan, banyak kadet yang merasa khawatir dan bingung. Hampir setengah dari kadet akademi meminta saran pada Luther.

Armin tersenyum melihat Luther yang kesusahan. Ternyata sampai sekarang Luther tidak pernah berubah. Dia masih Luther-nii yang sama.

"Hari sudah malam, aku harus segera pergi."

Banyak yang mengeluh mendengar ucapan Luther. Luther tersenyum lalu ia pun berjalan menghampiri meja Armin, Mikasa, dan Eren.

"Maaf ya, padahal aku sengaja kesini untuk menemui kalian." Ucap Luther.

"Tidak apa-apa. Oh ya, Luther-nii apa kau akan datang ke ucapara kelulusan kami?" Tanya Armin.

"Soal itu...aku ingin datang tapi sepertinya tidak bisa. Komandan bilang kami ada misi." Ucap Luther.

"Misi lagi? Belakangan ini kalian sibuk sekali ya." Ucap Eren.

"Haha, ya begitulah. Kami akan berangkat jam 7, kalian bisa datang ke gerbang jika ingin melihat."

Luther melambaikan tangannya dan berlari meninggalkan Akademi. Luther berlari ke markasnya dan segera melapor ke ruangan Levi. Di dalam, ia melihat seluruh timnya sudah berkumpul.

"Kapten, maaf saya terlambat. Kadet di akademi sempat menahan saya." Ucap Luther.

"Hmph, ku kira kau ingin bolos bekerja." Ucap Oluo.

Luther tersenyum dan mengepalkan tangannya. Di saat Levi tidak melihat, Luther menyikut pinggang Oluo.Oluo menatap Luther dengan kesal namun Luther memalingkan wajahnya dan fokus menatap Levi. Oluo membalas dengan menginjak kaki Luther.

"Jika kalian masih ingin bermain lebih baik kalian keluar."

Oluo dan Luther terdiam. Levi menatap Eld dan menanyakan kesiapan perlengkapan mereka. Eld mengatakan kalau 3D Gear mereka sudah siap dan suar pun sudah dikemas rapih. Levi menganggukan kepalanya lalu meminta seluruh timnya untuk kembali ke barak dan beristirahat.

Keesokan paginya, seluruh anggota pasukan pengintai dibangunkan pagi-pagi buta. Semua segera mengganti pakaian mereka dan memakai 3D Gear mereka. Masing-masing menaiki kuda mereka lalu mereka pun berangkat menuju gerbang. Di perjalanan, mereka melihat kerumunan warga sudah berkumpul menanti mereka.

"Kapten Levi! Bunuh semua titan itu!"

Levi mengabaikan kerumunan warga yang menyemangati mereka. Tidak jauh di belakang Levi, Eld dan yang lain berjalan mengikutinya. Sama seperti Levi, mereka juga mendapat sorakan semangat. Semua melambaikan tangannya dan berterima kasih atas sorakan itu namun...

"Luther!"

Eld menegur Luther karena Luther terlihat melamun.

"Maaf, semalam aku tidak bisa tidur." Ucap Luther.

"Hmm? Mungkin kau terlalu banyak bekerja. Sekali-kali beristirahatlah." Ucap Gunther.

"Bukan itu...perasaan ku tidak enak itu saja." Ucap Luther.

My Wings || Attack On Titan || Shingeki No KyoujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang