Chapter 1

531 44 7
                                    

Luther Yeager adalah anak tertua dari Grisha Yeager dan Carla Yeager. Di usianya yang ke 12 dia mengikuti pelatihan untuk menjadi prajurit. Mimpinya adalah menjadi bagian dari pasukan pengintai. Keputusannya ini tentu saja ditentang oleh ibunya Carla Yeager, namun Luther tetap teguh dengan pendiriannya. Setelah 3 tahun berlatih akhirnya dia berhasil menjadi bagian dari pasukan pengintai.

Seorang remaja laki-laki berambut coklat terlihat sedang berlari menyusuri jalan distrik Shiganshina. Remaja itu terlihat mengenakan pakaian khas dari pasukan pengintai. Orang-orang menatap anak itu sinis bahkan ada yang berbisik dan mengejeknya.

"Itu anak dokter Yeager kan? Aku memang dengar dia ingin bergabung ke kepolisian tapi kenapa dia pilih itu."

"Dari semua yang dia pilih dia ambil yang terburuk."

"Habis sudah nyawa anak itu."

Luther mendengar ucapan mereka namun ia memutuskan untuk mengabaikannya. Luther mempercepat larinya hingga akhirnya ia melihat bangunan yang familiar.

"Aku pulang! Ibu! Ayah! Mikasa! Eren!"

Carla yang sedang memotong kentang terkejut mendengar teriakan anak tertuanya dan menjatuhkan kentangnya. Mikasa segera mengambil kentang itu lalu memberikannya ke Carla.

"Jangan berteriak seperti itu Luther!"

Luther tersenyum lalu menggaruk kepalanya. Ia meminta maaf lalu berjalan memasuki rumah. Ia segera duduk di kursi lalu Mikasa memberikan segelas air padanya.

"Selamat datang."

"Aku pulang, Mikasa. Dimana Eren?"

"Apa itu Luther?!"

Eren berlari turun dari kamarnya. Semua bisa melihat luka lebam di wajahnya.

"Eren, apa kau bertengkar lagi?" Tanya Luther.

"Mereka membully Armin jadi aku menghajar mereka!" Ucap Eren.

Carla menggelengkan kepalanya. Ia meminta Mikasa untuk mencuci sayuran sementara ia akan mengobati luka Eren.

"Jadi Eren, siapa yang menang?" Tanya Luther.

"Huh? Pertanyaan macam apa itu, tentu saja aku."

"Ohh! Bagus!"

Luther mengacungkan jempolnya dan tersenyum lebar. Eren membalas senyumannya namun Carla segera menjewer telinga kedua anaknya. Ia meminta Eren untuk berhenti bertengkar dan meminta Luther untuk tidak menyemangati adiknya.

Luther hanya tertawa santai karena dirinya pun kurang lebih sama seperti Eren. Saat masih kecil pun ia juga sering bertengkar. Setelah Carla selesai mengobati Eren, Eren mengajak Luther untuk bertemu dengan Armin.

"Mikasa, ayo kau juga ikut. Sudah lama kan semenjak aku pulang."

Mikasa menganggukan kepalanya. Sebelum mereka pergi, Carla meminta Luther untuk membeli bahan makan malam. Luther menganggukan kepalanya lalu ia pun pergi bersama Eren dan Mikasa.

"Luther-nii, apa kau tidak kepanasan menggunakan itu?"

Eren menatap Mikasa kebingungan. Ia menengok ke sampingnya dan menatap Luther.

"Jaket itu!"

Eren menghentikan langkahnya dan menunjuk jaket yang dikenakan Luther. Luther tersenyum sombong lalu memamerkan jaketnya. Ia lalu berbalik menghadap Eren lalu memberikan hormat padanya.

"Luther Yeager, dari pasukan pengintai siap melayani anda."

Eren berteriak kegirangan. Eren menarik lengan Luther dan memintanya untuk meminjamkan jaketnya. Luther tentu awalnya menolak, tapi tentu ia hanya berpura-pura. Alasannya pulang mengenakan jaket ini ialah karena ia ingin meminjamkan jaket itu pada adiknya. Ia pun tahu seberapa sukanya Eren pada pasukan pengintai.

My Wings || Attack On Titan || Shingeki No KyoujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang