Chapter 3

222 28 0
                                    

Pasukan pengintai bersiap untuk pulang. Dikarenakan Luther kehilangan kudanya, ia harus menumpang dengan prajurit lain. Kenapa aku tidak menaiki gerobak saja? Itu yang awalnya Luther pikirkan. Luther seharusnya menumpang dengan Petra namun ia merasa tidak enak padanya apalagi setelah ia memarahi dan mencekiknya.

Luther pun pergi mencari gerobak namun begitu ia menemukannya ia terkejut melihat prajurit tanpa kaki, lengan, bahkan ada yang hanya memiliki setengah anggota tubuhnya. Luther segera menutup mulutnya dan mencoba menahan rasa mual yang perlahan muncul.

"Ah, kamu kadet yang mengamuk itu kan. Bagaimana keadaanmu sekarang."

"Tolong minggir!"

Hanji terkejut melihat Luther berlari pergi. Luther berhenti di semak-semak dan segera memuntahkan isi perutnya.

"Kau baik-baik saja? Minumlah ini. Kau akan merasa lebih baik."

Hanji memberikan sebotol air pada Luther lalu mengusap punggungnya.

"Terima kasih banyak."

Hanji tersenyum lalu memasukkan kembali botol airnya. Hanji menanyakan pada Luther alasan ia mencari gerobak. Luther awalnya enggan memberitahu Hanji namun akhirnya ia mengalah dan memberitahunya.

"Begitu ya, kau merasa tidak enak dengan Petra. Kalau begitu menumpang saja denganku."

Luther kembali menolak namun Hanji mengabaikannya dan menarik tangannya. Hanji membawa Luther menuju kudanya. Hanji menaiki kudanya lalu meminta Luther untuk naik.

"Ayo cepat. Jika kau terlalu lama kita bisa tertinggal."

"Baik!"

Luther mencoba menaiki kuda itu namun ia merasakan sakit di perutnya. Hanji turun dari kudanya dan menanyakan kondisi Luther. Awalnya ia berpikir Luther mual dan ingin muntah lagi namun

"Kadet, coba kau angkat bajumu."

"Maaf?"

"Angkat saja, aku ingin memeriksa sesuatu."

Luther menatap Hanji curiga. Ia perlahan mengangkat bajunya. Hanji menatap tubuhnya lalu menggelengkan kepalanya.

"Memar. Kadet, apa tadi kau membentur sesuatu?"

Luther membuka mulutnya namun ia segera menutup mulutnya begitu ia mendengar suara familiar di sampingnya.

"Oi, kenapa kalian malah mengobrol. Cepat naik, kita harus pergi."

"Ah Levi, sebenarnya kadet ini-"

"Aku baik-baik saja. Terima kasih atas airnya. Aku akan menumpang dengan Petra saja."

Luther memegang perutnya dan berlari pergi.

"Petra sudah pergi dengan pasukannya. Hanya kau dan si megane ini yang masih disini karena itulah aku mencari kalian."

Levi turun dari kudanya dan berjalan menghampiri Luther.

"Kau memang tidak tahu sopan santun ya. Melanggar perintah, menyerang rekan, dan mengangkat tinjumu di hadapan komandan."

"Maaf."

"Biasanya kami akan menghukum prajurit sepertimu namun untuk kali ini aku akan menganggap hal itu tak pernah terjadi. Sekarang naiklah ke kuda."

"Baik."

Luther berlari dan mencoba menaiki kuda namun rasa sakitnya kembali datang.

'Setelah ditendang seperti itu, ku harap tidak ada tulangku yang patah.'

Luther akhirnya berhasil menaiki kuda Hanji. Levi kembali menaiki kudanya lalu mereka berdua pun segera memacu kudanya. Hanji mencoba mempercepat laju kudanya namun ia mendengar rintihan kesakitan dari Luther.

My Wings || Attack On Titan || Shingeki No KyoujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang