Episode 17

113 30 7
                                    

Warn typo ❗❗❗❗












Sang Beom tiba di depan agensi Display Motion Entertainment dan mendapati Shin Hye duduk di salah satu kursi kayu dekat sebuah taman dalam keadaan menangis. Ia mendekati Shin Hye dan duduk disebelahnya, mengulurkan sebuah sapu tangan miliknya dari dalam saku seragam.

"..............." Shin Hye melihatnya dan menoleh ke arah samping.

"Aku cemas jika mereka melukai dirimu, apakah kau baik baik saja? Aku melihatmu di berita sekilas info" ujar Sang Beom menatap simpati pada Shin Hye.

Shin Hye mengambil sapu tangan tersebut dan menyeka wajahnya yang telah basah oleh air mata. Hatinya sangat sedih dan terpukul.

"Mereka menjual penderitaan kekasihku hanya demi kepentingan pribadi, hiks. Tidak seharusnya mereka berbuat seperti itu, bagaimana jika--- Minhoo oppa mengetahuinya dan ia pasti akan terluka. Seluruh dunia mengetahui sakitnya, tetapi tidak semua dari mereka akan mengerti, sebagian lainnya pasti mengolok dirinya, hiks. Aku--- tidak ingin hal itu terjadi" ungkap Shin Hye menangis terisak.

Sang Beom menarik tubuh Shin Hye kedalam pelukannya dan membiarkan Shin Hye menjadikan bahunya sebagai sandaran air matanya.

"Aku mengerti perasaanmu, tetapi kau harus tenang. Setiap masalah akan ada jalan keluarnya, percayalah" ujar Sang Beom menenangkan Shin Hye

"Hiks....." Shin Hye semakin menangis terisak, memikirkan banyak hal di dal kepalanya dan membuat ia tidak bisa mengendalikan emosi.

"Shin Hye mempunyai gejala anxiety, jika itu terjadi lagi, tolong lakukan sesuatu agar ia bisa tenang dan terkendali" ucapan Kim Tae Hee (ibu tiri Shin Hye) pada Sang Beom sebelumnya.

Sang Beom mengelus punggung Shin Hye dengan lembut.

"Ayo kita pulang, kau harus istirahat."

"Tetapi aku harus melakukan sesuatu agar menghentikan mereka-- aku tidak ingin terjadi hal buruk pada MinHoo oppa---- aku...." Tampak Shin Hye gelagapan dan tubuhnya sedikit gemetaran.

Sang Beom menyadarinya, ia merenggangkan pelukannya dan melihat wajah Shin Hye juga mulai memucat. Apakah Shin Hye mengalami gejala Anxiety? Ia menggenggam kedua tangan Shin Hye.

"Hei lihat ke arahku, semua akan baik baik saja, masih ada waktu untuk kita memikirkan caranya tetapi tidak sekarang, aku akan membantumu untuk melakukannya tetapi untuk saat ini kau harus istirahat terlebih dahulu agar bisa tenang untuk memikirkan langkah berikutnya." Bujuk Sang Beom

"Apa kau yakin?" Tanya Shin Hye gelagapan.

"Hemm... Ambil nafas perlahan lalu tahan sebentar dan buang perlahan, kau harus rileks jangan biarkan banyak hal mengganggu pikiran" ucap Sang Beom menuntun Shin Hye untuk melepaskan beban di dalam benaknya.

Shin Hye melakukan arahan dari Sang Beom, perlahan ia mulai bisa tenang kembali dan wajahnya tidak sepucat sebelumnya.

"Ayo kita pulang, tuan Song telah mengirim mobil untuk menjemput kita" unjuk Sang Beom pada sebuah mobil mewah yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka.

Keduanya berdiri bersamaan, tetapi Sang Beom meringis sedikit saat merasakan bagian bekas lukanya terasa nyeri.

"Kau-- baik baik saja? Seharusnya kau tetap di rumah sakit, lukamu belum kering" tanya Shin Hye cemas

"Aku baik baik saja, tidak perlu cemas. Justru aku lebih cemas memikirkan keadaanmu" Sang Beom tersenyum manis ke arah Shin Hye

"Kau, baik sekali padaku. Aku beruntung memiliki teman seperti dirimu "

D.I.D (Dissociative Identity Disorder) ((The end))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang