Warning Typo Bertebaran ❗❗❗❗
Gedung Tua tak berpenghuni.
"Tidak orang disini. Kau yakin ini tempatnya, tidak salah?" Tanya Sang Beom setelah memeriksa semua ruangan di gedung tua tersebut.
"Aku sangat yakin, aku tidak lupa secepat itu. Mungkin wanita tua itu sudah pergi atau ia akan kembali kesini entah kapan." Jelas Kim So Hyun
"Tidak ada petunjuk apapun disini. Hanya tumpukan barang rumah tangga yang sudah usang"
"Kau tahu, kemarin itu aku menemukan photo ini. Photo seorang wanita muda yang cantik sedang menggendong bayinya." Kim So Hyun mengambil sebuah photo dari balik laci sebuah meja tv.
Sang Beom memperhatikan sekilas dan merasa acuh .
"Mungkin pemilik rumah ini pada masa lampau"
"Mungkin juga..."
Namun sesaat Sang Beom menyadari sesuatu, ia mengingat kembali sekilas photo yang dimaksud Kim So Hyun.
"Dimana photo itu"
"Ini..." Kim So Hyun memberinya pada Sang Beom.
Latar belakang photo tersebut adalah tempat yang ia kenal. Itu adalah ruangan tengah kediaman orang tuanya.
"Tidak mungkin....tapi, ini memang nyata. Siapa wanita ini? Jika ia berpose diruangan tersebut, itu berarti dia......" Sang Beom dengan tebakan di kepalanya.
"Apa maksudmu?" Tanya Kim So Hyun bingung
"Mungkinkah, wanita di dalam photo ini adalah ibu kandung Park Hae Jin? Dan bayi yang ia gendong adalah Mendiang Hae Jin" ungkap Sang Beom
"Apa??" So Hyun terkejut
"Kita harus temukan benda lain, mungkin ada petunjuk yang saling berkaitan" Sang Beom kembali memeriksa tempat itu semula dan dibantu oleh Kim So Hyun.
Hampir satu jam lamanya mereka memeriksa setiap ruangan termasuk lantai atas, tapi tidak mendapatkan petunjuk apapun. Rumah tua tak berpenghuni itu juga tidak memiliki identitas, tetangga sekitar juga mengatakan jika rumah itu hanyalah rumah milik agen properti yang tidak laku terjual dan menjadi pembuangan sampah. Lalu, bagaimana photo mendiang ibu kandung Hae Jin bisa berada di tempat tersebut?
"Aku sudah lelah, hari juga mulai gelap diluar sana. Sebaiknya kita pulang saja, bagaimana kalau wanita gila itu pulang dan menyerang kita? Ayolah Sang Beom....aku benar-benar takut" Rungkut So Hyun
"Hemmh..." Sang Beom berkacak pinggang, ia juga merasa lelah.
"Baiklah, ayo kita pulang."
Setelah keduanya keluar dari rumah tersebut, Sang Beom merasakan ada yang aneh pada pijakan sepatu kanannya, benda yang licin dan hampir membuatnya tergelincir jika ia tidak sempat mengambil tindakan untuk menghindar.
"Tunggu.....ini" Sang Beom merunduk dan mengambil benda tersebut
"Hanya sebuah sapu tangan, buang saja itu pasti kotor" balas So Hyun
Netra Sang Beom membulat, dan ia masih menggenggam sapu tangan tersebut. Itu bukan benda biasa baginya, ia mengenal. Sangat mengenalnya. Sapu tangan berwarna peach dan masih terbilang cukup bersih itu adalah milik ibunya (Nyonya Jun Geum).
"Eomma--- dia datang kesini? Tapi untuk apa? Apa mungkin---- dia tahu identitas si wanita tua gila itu? Sejak kapan?" Monolog Sang Beom sangat shock.
"Hei, mengapa kau termenung hanya karena sebuah sapu tangan?" Tegur So Hyun
"Oh?? Ng--nggak...ayo kita pulang" Sang Beom mengantongi benda itu ke dalam saku celananya. Banyak sekali pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Ia ingin segera tahu jawabannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
D.I.D (Dissociative Identity Disorder) ((The end))
General FictionLee Min Hoo, seorang jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta distrik Seoul, mengalami kejadian tidak terduga setelah kecelakaan di jalan raya dan mengakibatkan kematian seorang pemuda. Kehidupannya dan kisah cintanya mulai drastis berubah set...